•°Espère;50°•

72 5 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•
•°Espère © Kelompok 3°•
•°Part 50 By: dinihs17 °•
•°Jum'at, 01 Januari 2021°•



💜Happy Reading💜

"Terimakasih Tuhan. BerkatMu, aku tahu arti kehilangan dan kekecewaan. Terimakasih, setidaknya aku bisa sedikit lebih menghargai lagi sebuah pertemuan."

***
Vio kembali berurai air mata saat lagi-lagi sebuah rahasia terbongkar. Lexa, seseorang yang sudah ia anggap sahabat ternyata juga berkhianat. Kurang apa lagi sekarang?

"Gue kan udah pernah ingetin lo, Vi. Lexa itu bermuka dua. Lo-nya gak percaya," ujar Miya menatap sahabatnya itu dengan tetapan sendu.

"Gue bodoh banget ya, Mi?" tanya Vio.

"Enggak, Vi. Lexa yang keterlaluan, lo gak boleh sedih, oke."

"Gue capek, Mi. Gue capek sama ini semua. Kenapa cuma gue yang menderita? Kenapa gue gak bahagia, Mi?"

"Enggak! Lo gak boleh ngomong gitu. Sekarang mendingan lo omongin masalah ini sama Lexa. Mumpung masih sepi," ujar Miya yang sejak tadi memperhatikan lingkungan sekolah yang memang masih sepi.

"Gue gak mau memperbesar masalahnya, Mi. Gak papa, biarin aja." Vio mengusap pipinya yang tadi basah.

"Vi, harusnya lo bertindak tahu gak? Lo gak bisa diem aja! Setidaknya lo perlu tahu alesan dia ngelakuin ini semua."

"Tapi, Mi--"

"Sini HP lo!"

Miya mengirim pesan  pada Lexa lewat ponsel Vio.

"Dia nunggu kita di taman belakang sekolah. Ayo gue temenin," ujar Miya yang diangguki Vio.

Keduanya beranjak menuju taman belakang sekolah.

"Vio, gue di sini." Lexa melambaikan tangan tak jauh dari tempat Vio dan Miya berdiri.

"Masih bisa pasang muka gak bersalah ya tuh anak." Miya menggerutu pelan.

"Hai, Vi. Selamat pagi," ujar Lexa tersenyum manis seolah tak terjadi apa-apa.

"Selamat Malam, Lexa!" Miya menjawab ketus.

"Kok malem sih? Ini kan masih pagi, Mi. Lo bisa aja becandanya," ujar Lexa tertawa kecil. Ia belum menyadari raut wajah datar Vio.

"Cocok aja buat lo. Karena setiap ketemu lo rasanya gelap banget hidup gue." Lagi-lagi Miya berujar ketus.

"Hahaha, Miya apaan sih. Vi, Miya kenapa sih?" tanya Lexa beralih pada Vio.

"Makasih buat semuanya ya, Lexa." Vio menatap lurus pada Lexa.

"Kok tiba-tiba? Gue nolongin lo apa, Vi?" tanya Lexa bingung.

"Makasih karena lo udah berhasil bikin gue yakin, kalau dunia ini emang penuh kebohongan."

Miya memilih diam dan cukup menonton keduanya saja.

"Ma-maksud lo apa, Vi?" tanya Lexa gugup.

"Gue udah tahu semuanya, Lexa."

"Tahu apa?"

Miya memutar rekaman suara Lexa kemarin yang langsung saja membuat Lexa terkejut.

"Kenapa? Kaget?" tanya Miya.

"Apaan sih lo?!" Lexa menjawab ketus. Sepertinya sifat aslinya mulai terlihat.

"Jadi sebenarnya apa sih motivasi lo deketin Vio ha?" tanya Miya kesal sendiri.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang