•°Espère;44°•

50 4 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 44 By: ByunManuRa Azzarisma_16°•

•°Senin, 28 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

Seketika Vio memikirkan masa lalunya dengan Kenzie.

Flashback on

"Kenzie!" Kenzie yang merasa terpanggil pun menoleh kebelakang dengan tampang yang menyebalkan menurut Vio.

"Apa sayang?"

Vio cemberut, "tungguin aku. Kamu gak liat aku kesusahan begini?!" dumel Vio berjalan malas ke arah Kenzie.

Kenzie yang berada diposisi itu melipat kedua tangannya didepan dada, "siapa suruh pakai sepatu yang ada hak nya begitu? Kan tadi aku udah bilang buat pakai sepatu sandal yang biasa. Pantes kok," jelas Kenzie yang dibalas dengusan Vio.

"Ini  high heels, Kenzie. Kalau pakai sepatu itu gak cocok," elak Vio berusaha melawan ucapan Kenzie.

Kenzie pun berbalik badan melanjutkan jalannya, "yaudah terserah kamu. Ayok cepetan! Pesta nya udah mau dimulai," ajak Kenzie meninggalkan Vio dibelakang sana tengah merintih akibat  high heels yang ia kenakan.

"Kenzie! Tungguin ish!" teriakan Vio diabaikan Kenzie.

Vio pun berjalan dengan langkah susah payahnya. Perlahan dirinya pun sampai di depan Cafe You & Me.

"Akhirnya sampai juga sayang," ujar Kenzie kala melihat Vio mendekati dirinya.

Vio menatap Kenzie tajam saat dirinya baru sampai di dekat Kenzie, "kamu---" ucapan Vio terpotong oleh suara tepuk tangan yang bergemuruh di ruangan tersebut. Vio pun mendongak. Melihat siapakah gerangan yang membuat perhatian orang-orang disekitar tertuju pada panggung didepan sana.

"K-kamu? Ngapain Kenzie?" gugup Vio kala lengannya ditarik Kenzie untuk berjalan ke atas panggung.

"Ikut aja," perkataan Kenzie bagaikan magnet untuk Vio. Vio pun berjalan dengan lengan yang digandeng Kenzie sampai menaiki panggung.

Tersadar berhenti, Vio menatap seluruh orang yang tengah menatapnya dengan Kenzie dari bawah sana.

Seketika wajah Vio memerah. Ia melirik Kenzie, "Kenzie ... kamu ngapain ajak aku kesini?" bisik pelan Vio sambil melirik-lirik semua orang yang tersenyum kecil melihat dirinya.

Vio pun bertambah malu. Ia meneliti Kenzie dari samping yang maju mendekati  mic, "selamat malam semua. Sudah pada kenal saya bukan? Disini saya tidak sendiri, melainkan dengan kekasih saya. Ia adalah---"

"VIO?!" panggilan teriakan itu membuat Vio yang tengah melamun pun terkejut bukan main.

Vio menoleh ke samping dengan wajah linglung, "a-apa?"

Arfan mendengus, "daritadi gue ngajak lo ngomong loh. Lo gak denger, Vi?"

Vio menggeleng kecil, "maaf," lirih Vio dengan menundukkan kepala.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang