•°LavenderWriters Project°•
•°Espère © Kelompok 3°•
•°Part 49 By: dinihs17 °•
•°Jum'at, 01 Januari 2021°•
•
•
•
💜Happy Reading💜"Kau pikir aku ini dermaga yang bisa kau singgahi sesaat saja lalu setelah itu kau tinggalkan tanpa permisi? Maaf hatiku tak sekuat itu untuk menerima semua perlakuanmu."
***
"K-kenzie!" seru Vio memeluk orang itu erat sekali. Dadanya sesak dengan isakan yang sesekali lolos dari bibirnya.
"Vi...." Kenzie balas memeluk erat, gadisnya kini telah kembali ke pelukannya.
Tapi hanya sebentar. Vio melepas dekap erat Kenzie dengan kasar. "Kenapa kamu ninggalin aku, Ken?!" tanyanya setengah berteriak. Bulir-bulir gerimis mulai membasahi jalanan sepi di sekitar mereka.
Kenzie diam. Tatapannya lurus hingga jatuh tepat di manik mata kekasihnya itu.
"Jawab, Ken!"
"Vi, aku antar pulang ya." Kenzie mencoba meraih lengan Vio, tapi disentakkan oleh gadis itu.
"Lepas! Aku gak mau pergi sama kamu! Ke mana kamu selama ini, Ken? Jawab aku!"
"Vi, hujannya makin deras. Aku antar pulang ya." Kenzie masih berusaha membujuk Vio sebagai pengalihan pembicaraan mereka.
"Gak usah ngalihin! Jawab aja kenapa sih, Ken?"
"Belum saatnya kamu tahu, Vi."
"Kenapa?"
"Vi, tolong ngerti."
"Kenapa aku yang harus ngertiin kamu? Kenapa harus aku? Kamu gak tahu hancurnya aku waktu kamu pergi tanpa permisi! Kamu gak tahu rasanya kehilangan satu-satunya harapan dan tumpuan aku selama ini! Kamu gak tahu rasanya, Ken. Hiks... Hiks.... Kamu sama aja kayak Papa. Kamu sialan! Brengsek! Kenapa semua cowok itu sama aja sih?"
"Vi, udah ya. Aku antar kamu pulang, oke. Kamu udah basah, Vi. Nanti masuk angin."
"Gak usah sok peduli! Aku bisa pulang sendiri!" Vio melangkah pergi setelah memesan taxi online terlebih dahulu.
Kenzie menatap kepergian Vio setelah cewek itu masuk ke dalam taxi tersebut.
"Maaf, Vi. Aku cuma gak mau kamu jadi korban keegoisan aku. Aku cuma mau kamu tetep baik-baik aja. I love you, Violetta."
Dan butiran hujan yang berjatuhan di sana jadi saksi hancurnya perasaan dua anak manusia. Benar memang, kamu perlu jatuh sejatuh-jatuhnya untuk menjadi kuat. Semoga pengorbanan yang tertanam saat ini tak hanya sekedar bualan semata.
***
Miya menyesap cappucino miliknya pelan. Di sebuah cafe yang cukup ramai, ia duduk seorang diri. Tujuannya hanya ingin menenangkan diri dengan mendengarkan alunan musik yang tenang dan begitu menghipnotis pendengarnya. Namun, ketenangannya terganggu saat sekelompok orang duduk di belakangnya. Sepertinya mereka tidak menyadari kehadiran Miya di sana."Makasih banget atas bantuan kalian semua. Akhirnya apa yang gue mau tercapai. Keberuntungan itu gak seharusnya ada sama Vio." Sebuah suara yang Miya kenali membuatnya berinisiatif mengambil ponsel dan berpose dengan kamera depan. Tak salah lagi di layar ponsel Miya terpampang jelas wajah Lexa. Si pengkhianat tak tahu malu itu.
"Gue gak suka banget sama itu anak. Udah dari dulu gue mau nyingkirin dia. Tapi susah banget. Dapet ide dari mana lo? Gue kira lo beneran mau temenan sama dia." Suara lain seperti suara Tania menjawab di sebelahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
03;Espère✔
Teen Fiction💜LavenderWriters Project Season 05. ||Kelompok 03|| #Tema; Kenangan Cinta Pertama. •°Ketua : Patimah. °•Wakil Ketua : Azza. • • • Mengertikah dirimu bahwa cinta ini bukan permainan? Pernahkah kamu memikirkan bagaimana diriku setelah kehilanganmu? K...