•°Espère;19°•

40 4 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 19 By: Salsabillafy_°•

•°Kamis, 10 Desember 2020°•




💜Happy Reading💜

"Sialan!" decak Elisa.

Vio yang kembali duduk di ruang makan tersebut, disuguhi pertanyaan yang tau belum dilanjutkan oleh Vio.

"Vio, tadi mau bicara apa? Siapa tadi yang ada di foto itu?" tanya Fery.

"Oo ... Itu, itu m--" belum sempat membuka mulutnya, Elisa memotong pembicaraannya.

"Pa, ini mau nambah lagi gak?" tanya Elisa basa basi.

"Papa udah kenyang," singkat Fery lalu mengalihkan pandangannya lagi ke arah Vio.

Lagi-lagi Elisa membelalakkan matanya tajam pada Vio dan berhasil diketahui oleh Arsya.

"Ekhm ... Ngapain, Tan?" sindir Arsya yang melihat Elisa memelototi Vio di depannya dan sesekali sambil terkekeh.

Vio pun ikut terkekeh dan mengajungkan jempolnya pada Arsya.

Kriing ... Kriiing ...

Suara dering telepon berasal dari handphone Papa Vio. Membuat dirinya batal untuk memberi informasi soal Elisa.

Fery mengangkat teleponnya dan menjauh dari meja makan tersebut.

"Awas kamu kalau macam-macam!" tuding Elisa kesal.

Vio sama sekali tidak merespon. Hanya diam lalu beranjak pergi ke kamarnya, juga disusul oleh Arsya.

Kini hanya ada Elisa dan juga Zahira di meja makan. Zahira yang sedari tadi sibuk memainkan HP-nya, tersentak dengan panggilan Elisa yang cukup kencang di telinganya.

"Zahira!" teriak Elisa tepat di telinga Zahira.

"Kamu jangan diam aja, dong. Bantu mikir gitu," ujar Elisa.

"Mikir apa sih, Ma. Aku nih capek, di sekolah suruh mikir, di rumah suruh mikir. Bisa meledak otak aku kalau suruh mikir terus," jelas Zahira dan sesekali mendecak.

"Mikir buat balas Vio dan Arsya," kata Elisa.

"Hah? Ayo, Ma! Kita apain mereka?" sahut Zahira dengan semangat mendengar Elisa mengajukan pernyataan itu.

"Lemot banget, baru nyantol kamu? Dahlah capek besok aja!" pungkas Elisa lalu beranjak dari kursinya meninggalkan Zahira yang masih berada disitu.

•••

Desiran angin pagi menyapa Vio dan Arsya yang berangkat ke sekolah.

"Vi," panggil Arsya.

"Hm?" deham Vio pelan sambil memainkan HP-nya diatas motor.

"Keren lo kemarin," puji Arsya.

"Emang gue ngapain?" tanya Vio bingung ntah apa yang dilakukannya semalam.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang