•°Espère;09°•

65 6 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 09 By: Salsabillafy_°•

•°Kamis, 26 November 2020°•



💜Happy Reading💜

"Violetta?" gumamnya lirih memperhatikan kosong seorang gadis berseragam yang tengah keluar diikuti gadis di belakangnya.

Ia melihat Vio yang sedang menghentikan langkahnya.

"Aduh," lirih Miya yang tertabrak tubuh Vio karena memberhentikan langkahnya secara tiba-tiba.

"Kenapa berhenti dadakan sih? Udah kaya tahu bulat, bikin kaget aja!" protes Miya sembari berdecak kesal.

"Shuttt!" desis Vio yang seketika balik badan lalu menempelkan telunjuknya ke bibir Miya.

"Gue kok ngerasa ada yang liatin gue, ya?" ucap Vio.

"Perasaan lo aja kali, Vi," sahut Miya tidak memikirkan keanehan pada Vio.

Vio memiringkan kepalanya menghadap ke arah pintu cafe tersebut dan celingukan mencari seseorang yang sedang memandanginya.

Tak menemukan apa-apa, Vio kembali melangkahkan kakinya.

"Huft, syukur deh si Vio gak liat gue," batin Arfan yang baru saja berdiri dari tempat persembunyiannya.

"Weh ... kenapa lo, bro?" tanya salah satu teman Arfan yang bingung melihat tingkah Arfan menunduk di bawah meja.

"G-gak ... gue gapapa," gugupnya tak bisa berkata-kata. Sedangkan temannya itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya seakan mengerti.

Arfan pun bangun dari persembunyiannya dan duduk kembali seperti semula. Ia mulai berbincang kembali dengan yang lainnya.

Arfan tidak tahu jika di hatinya tengah dilanda kekhawatiran yang sangat tidak ia ketahui.

•••

Selepas Vio dan Miya dari cafe itu, Vio meminta Miya untuk mampir ke rumahnya, karena ia malas untuk pulang ke rumah. Tentunya ada hal yang membuat Vio malas untuk pulang.

"Mi, mampir rumah lo aja, ya," pinta Vio.

"Lah, bukannya lo disuruh pulang?" pekik Miya mendengar permintaan Vio.

"Males, Mi!" decak Vio.

"Hm ... Serah lo deh!" ucap Miya pasrah.

•••

"Kemana anak ini, udah jam segini gak pulang pulang," oceh Arsya.

"Arsya, Vio kemana?" tanya Elisa.

"Lagi pergi, daritadi gak pulang-pulang. Padahal udah aku telepon," jawab Arsya seadanya.

"Coba telepon lagi deh!" suruh Elisa sambil mengambil sesendok nasi.

Tuut ... Tuut ...

"Coba beberapa saat lagi---" handphonenya tidak aktif, Arsya langsung menutup teleponnya.

"Ngelunjak dia lama lama," cibir Elisa.

"Bisa bisa usir nih, ya kalau gak pulang beneran," monolognya menggertak Vio.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang