•°Espère;24°•

42 6 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Espère © Kelompok 3°•

•°Part 24 By: Imah224°•

•°Jum'at, 11 Desember 2020°•

💜Happy Reading💜

Vio tengah menikmati malamnya sendirian. Arsya masih di rumah temannya, lagi belajar kelompok buat persiapan ujian. Papanya masih belum pulang, mungkin pekerjaannya masih banyak. Sedangkan dua orang lainnya, yaitu Elisa dan Zahira, pergi ke mall buat jalan-jalan sekaligus belanja. Menghabiskan uang yang diberikan Fery kepada mereka.

Vio berbaring di sofa sambil memainkan ponselnya. Sementara televisi ia biarkan menyala sendiri. Niat awalnya, Vio mau nonton TV. Tapi karena notifikasi ponselnya, akhirnya ia pun sibuk dengan ponselnya.

Vio membalas beberapa chat pribadi dari teman-temannya. Karena kejadian tadi pagi, banyak yang menanyainya. Vio hanya menjawabnya dengan singkat. Meladeni mereka juga tak ada gunanya. Mereka hanya ingin tau bukan membantu. Vio sebenarnya sangat ingin masalah ini cepat selesai, tapi mau bagaimana lagi. Suatu saat nanti, Elisa pasti akan membuat rencana yang lebih licik lagi. Dan Vio harus bersiap dengan semua itu.

Vio teringat Arfan. Dua hari yang lalu Arfan berjanji akan mengenalkannya dengan Kenzie. Tapi sampai saat ini, Arfan tak kunjung mengabari Vio. Apa Arfan udah lupa ya sama janjinya. Wah, udah mulai kayak Kenzie nih, lupa sama janji.

"Apa gue tanya duluan aja ya. Arfan pasti sengaja deh," gumam Vio sambil memainkan ponselnya.

Raqilla Farsya Violetta
💬Woi, Arfan. Kapan mau ngenalin gue sama Keenan. Lo jangan sampe lupa ya sama janji lo.

Terkirim. Vio menunggu balasan dari Arfan beberapa saat.

Alfarezel Arfan
💬Masih bisa sabar kan, Vi? Gue kan udah bilang jangan terlalu berharap.

Raqilla Farsya Violetta
💬Awas aja ya lo, gue gak mau tau. Pokoknya gue mau dikenalin sama Kenzie. Titik gak pake koma. Kalau gak, lo yang bakalan gue teror tiap hari.

Vio tertawa membaca tulisan yang ia ketik. Sebegitu inginnya ia berkenalan dengan Keenan.

Alfarezel Arfan
💬Y, serah lo.

"Kayaknya ini anak musti gue temuin langsung deh. Kalau gini terus, dia iyain, tapi gak bakalan dia temuin gue sama Keenan," ucap Vio setelah membaca chat dari Arfan.

Vio sudah tidak mau lagi membalas chat dari Arfan. Bikin jari capek ngetik aja. Arfan bakal iyain, tapi gak dia lakuin.

Vio melepas ponselnya. Ia letakkan di atas meja. Ia mengambil remote tv dan mematikan tv-nya. Vio kemudian berbaring lagi di sofa. Ia memejamkan matanya dan kemudian tertidur disana.

***

"Kok panas banget ya hari ini," gerutu Lexa.

"Biasanya juga kayak gini, Lex," sahut Miya yang berjalan di sebelahnya.

Vio yang berjalan di belakang mereka tak ikut bersuara. Membiarkan dua sahabatnya itu mengoceh sesuka hati.

"Kok kantin kayak jauh banget gini ya," ucap Lexa.

03;Espère✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang