Met Baca
*
*
*
*"So, it's time to give you punishment!"
Tubuh Lucy langsung saja membatu. Sialnya juga suasana yang sepi dengan suara Daniel tadi yang keluar dengan suara khas serak serak basah bikin jantung Lucy maraton sendiri.
Daniel yang menangkap keterkejutan Lucy malah asik memandangi wajah menegang dengan mata membulat.
Daniel yakin seratus persen dalam pemikiran Lucy saat ini pasti memikirkan yang tidak tidak. Terlihat jelas dari mata kucing yang mulai bergerak kesana kemari menghindari tatapan Daniel.
Lucy menundukkan kepala seraya meremat remat tali selempang, kembali mencoba menguatkan diri agar rasa takut tidak menguasai dirinya.
Setelah selesai meyakinkan diri Lucy mendongak mantap dan menatap langsung kedalam netra jelaga Daniel.
"Ya!! Kenapa aku harus dihukum?! Memangnya aku melakukan kesalahan apa sampai harus dihukum hah?!" Lucy berucap dengan begitu cepat sampai nafasnya tersenggal diakhir.
Mendengar protes dari Lucy, Daniel malah mengembangkan semirk nya. Kemudian berjalan lebih mendekat kearah Lucy.
Ujung sepatu hitam Daniel kini sudah menyentuh ujung sepatu kets yang digunakan oleh Lucy. Tapi, Lucy tak gentar dan tetap pada posisinya seraya lebih mendongak guna menatap mata Daniel yang kini rasanya lebih tinggi.
Mereka saling bertatapan lama memancarkan sinar berbeda melalui pancaran mata mereka.
Daniel mencondongkan sedikit tubuhnya hingga kepalanya bersisian langsung dengan kepala Lucy.
Wangi soft dari parfum vanilla yang bercampur dengan wangi greentea mint langsung menyerebak memenuhi Indra penciuman Daniel. Sialnya wangi ini malah membuat Daniel merasa terawang dan terbawa harum softnya.
Begitu pula dengan yang dirasakan oleh Lucy. Wangi maskulin khas seorang pria langsung menyerebak memenuhi penciuman Lucy ditambah wangi white musk yang sama lembutnya bercampur dengan wangi maskulin membuat Lucy sedikit pening, namun wanginya membuat Lucy ingin terus menghirup wangi tersebut.
Tersadar dari kemabukannya, Daniel kembali mencoba fokus dan menjalankan niat awalnya.
"Kau sangat bersalah nona Hwang dan kau memang harus di hukum," ucap Daniel menggunakan deep voicenya. Setelah itu kembali memundurkan tubuhnya guna menghilangkan bayangan wangi tubuh Lucy.
Lucy menatap sebal ke arah Daniel seraya melipat tangan kanannya didepan dada dan menggantungkannya pada tangan kiri yang terjuntai.
"Kenapa sangat bersalah?! Lalu apa yang akan kau lakukan pada ku?" Lucy bertanya dengan nada ketusnya. Bibirnya kini tampak mencebik menrutuk semua yang terjadi saat ini.
Daniel ikut menekuk kedua tanganya didepan dada seraya menatap Lucy remeh.
"Mudah saja, kau hanya perlu menjadi asisten pribadi ku untuk dua hari ini. Oh, berhubung apartemen ini cukup lama tak ku tinggali bisa kah kau membersihkannya sekalian?" Daniel berucap ringan seraya menaikan satu alisnya.
"Apa-apaan itu?! Kau berniat memperbudak ku selama hari libur eoh?" Lucy tentu saja memprotes apa yang barusan Daniel sampaikan.
'Membersihkan seluruh apartemen yang sebesar lapangan indoor ini? Hell no! Enak saja laki-laki rubah itu menjadikan ku budak,' rintik Lucy dalam hati.
"Oh apa perlu ku tambah seminggu?" Daniel memberikan penawaran memperpanjang waktu hukuman dengan wajah yang dibuat polos seraya menaikan dua alisnya sekaligus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shit! Psycho! [YeonJi]
Fanfiction"Milik ku, tak akan bisa lepas dari ku," #2 in YeonJi ╥﹏╥ #1 in YeonJi 01/8/21 (っ˘̩╭╮˘̩)っ #1 in ITZY 20/8/21 #1 in Yeonjun 6/11/21 #1 in txtzy 25/11/21 ~ 8 Des 2020 ~