14. Morning Activity

1.8K 245 36
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Pip... Pip... Pip... Pip pip pip...

Alarm pagi berbunyi nyaring diatas nakas, menjalankan tugasnya untuk membangunkan sang Tuan yang sudah menyetelnya.

Dibalik gorden yang tertutup pun matahari pagi sudah muncul dari balik bukit. Di jalan mungkin sudah mulai ramai suara kendaraan berlalu lalang.

Namun ini ada di lantai 7, kemungkinan sedikit suara kendaraan yang terdengar. Mungkin saja tak terdengar sama sekali karena ruang kendap suara.

Dua orang berbeda jenis kelamin yang menghuni salah satu kamar dilantai 7 ini masih bergelung dalam alam bawah sadarnya dibawah selimut mencari kehangatan diantara kesejukan pagi.

Namun, Lucy sedikit terganggu oleh bunyi alarm.

Lucy itu kan anaknya mudah bangun pagi, maka jika ada suara atau pergerakan sedikit saja Lucy bisa langsung terbangun dipagi hari.

Agaknya usaha alarm untuk membangunkan Lucy gagal. Terbukti dengan Lucy yang malah lebih milih mencari kehangatan dan mendusel pada bantal guling yang terasa kekar saat Lucy mencoba mengeratkan pelukannya.

Tunggu?! Kekar?!

Lucy mengerjapkan matanya mencoba untuk mengais kesadarannya. Namun saat membuka matanya, yang dilihat malah sebuah kain tipis putih dan sebuah kancing yang terbuka.

Lucy sedikit memundurkan kepalanya. Matanya membulat dan hampir saja berteriak, jika saja dia tidak ingat bila ada orang yang masih terlelap dalam tidurnya.

Lucy terdiam dan mencoba memutar ulang memorinya saat malam tadi.

Dia ingat bahwa dia tertidur di meja makan saat sesi interogasi dengan Daniel, sialnya kenapa saat ini dia malah tertidur diatas kasur dan dalam posisi memeluk Daniel yang juga memeluk Lucy.

Masa iya Daniel membopongnya, emang mau? Apa terjadi sesuatu semalam? Tapi baju Lucy aman kok, cuma baju Daniel saja yang terbuka kancing atasnya.

Tapi, apa tadi?! Daniel meluk Lucy juga?!

Hampir saja Lucy kembali ingin berteriak. Tapi Lucy teringat jika dia tidak boleh menyia-nyiakan moment langka ini.

Momen dimana dia bisa melihat wajah bayi seorang Tuan Muda Choi Daniel yang sedang terlelap dengan nyamannya.

Lucy mencoba mendongak guna menatap wajah tampan yang biasanya menampilkan wajah datar dan dinginnya, berhubung wajah Lucy ada tepat didepan dada Daniel.

Dipandanginya lagi struktur wajah Daniel yang bisa dibilang begitu sempurna.

Wah! Lucy tidak percaya bisa ada diposisi ini dan menikmati pemandangan wajah damai Daniel.

Dari bawah Lucy bisa jelas melihat rahang Daniel yang tampak begitu tegas, bibirnya yang kali ini terlihat tebal tampak begitu menggemaskan dengan sedikit terbuka menjumbulkan gigi kelincinya, hidungnya tampak menjulang, bulu matanya begitu lentik, dan alis tebalnya berpadu dengan dahi yang sedikit tertutup poni tipis yang acak.

Bisa dibayangkan visual luar biasa seorang Daniel saat sedang tidur?

Lucy sedikit menggerakkan tubuhnya keatas guna melihat jelas wajah Daniel. Tapi, hanya baru saja bergerak sampai sebatas leher laki-laki itu tampak mengeliat saat Lucy dengan tak sengaja menendang pahanya.

"Emm," Daniel mengerang membuat nafas Lucy memburu dengan jantung berdegup kencang khawatir jika Daniel akan terbangun.

Beruntunglah Daniel hanya menggerakkan tanganya untuk mempererat pelukannya pada tubuh Lucy yang disangka guling.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang