36. Unexpected Events

1.1K 163 47
                                    

Met Baca

3k++
Enjoy!!!
Harap baca malem kalo ga pas buka, pokoknya jangan siang pas puasa 😶

*
*
*
*

Hidup terkadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Batu jegalan pasti ada disetiap jalan kehidupan yang kita lalui.

Contohnya saat kita sedang merasa sesuatu yang cukup bahkan bisa dibilang lebih dari cukup oleh tuhan, adaa saja orang yang selalu merasa kekurang menaruh iri dan dengki kepada kita.

Rasa yang selalu menjerumuskan seseorang untuk berbuat sebuah kejahatan dan bahkan berbuat sampai melewati batasan. Yang selalu ingin memiliki sepenuhnya apa yang bukan menjadi miliknya.

20 menit sebelum bel masuk berbunyi, kantin masih terlihat cukup ramai.

Ada beberapa anak berkerumun bersama temannya untuk sarapan, berbincang, ngemil, atau bergosip. Seperti salah satu meja yang terletak sedikit sudut.

"Ya! Kalian tau si murid baru itu kan?" seorang gadis berambut lurus diponi tail memulai perbincangan setelah menyedot jus buah naga yang berwarna merah ke unguan.

"Siapa?" tanya salah satu teman yang duduk berhadapan dengan gadis itu.

"Memangnya murid baru yang datang tahun ini dan tahun kemarin siapa lagi selain dia?" geram gadis itu dengan tingkah lola teman didepanya itu.

"Iya tau, memangnya kenapa?" seorang gadis dengan Surai tergerai yang duduk disamping gadis itu bertanya.

"Aku dapat pesan dari gadis cupu di kelas XI-3 yang ku suruh memata-matai murid baru itu," akunya enteng seraya melahap sebuah cookies mini.

"Kau memata-matai nya? Sejak kapan?" tanya gadis lain yang duduk disebelah gadis yang lola.

"Sejak awal aku melihatnya dekat dengan para chaebol itu," ujarnya tak acuh, sedangkan ketiga temanya saling bertatapan kemudian menggeleng tidak habis pikir.

"Memang apa yang si cupu itu katakan pada mu?" tanya gadis lola yang kini terlihat belagak fokus.

Gadis berponi tail itu tampak mendegus kesal, cookies mini yang tadi hendak di suap pun dia lempar lagi kedalam wadahnya. "Dia menuliskan jika gadis itu berangkat bersama lagi bersama Daniel, bahkan dia bilang jika Daniel berjalan bersisian dengan tangan yang bergandengan. Mereka datang bahkan sangat pagi dari biasanya," terangnya dengan wajah ditekuk.

"Wahhh!! Benar kah?! Aku bisa membayangkan betapa romantisnya Daniel saat menggandeng tangan mungil Lucy," si gadis lola menangkupkan kedua tangannya dan meletakan dibawah dagu dengan kepala yang sedikit mendongak, matanya tampak berbinar membayangkan hal itu.

"Ya!!! Apa kau mendukung mereka bersama?!!!" sewot gadis berponi tail itu. "Cih! Dia itu tidak pantas bersanding dengan Daniel! Tubuhnya terlalu pendek, Daniel lebih cocok dengan gadis yang tingginya hampir sepantaran dengan nya!" gadis itu berdeci dan menjelekan Lucy, terselip sebuah pujian untuk dirinya sendiri.

"Maksud mu apa?" gadis dengan surai tergerai itu bertanya dengan ekspresi menahan jijik dan tawa diwaktu yang bersamaan.

"Apa maksud mu, kau lebih pantas bersanding dengan Daniel eoh?!" gadis yang duduk disebelah gadis lola itu menggulirkan matanya malas.

"Tentu saja! Aku yang sudah menyukai Daniel sejak dulu, selalu berjuang untuknya, dan bahkan aku selalu mencoba mencari perhatian Daniel. Tapi saat gadis itu datang, kenapa malah gadis itu yang berhasil dekat dengan Daniel?! Sungguh menyebalkan!!" gadis itu menjabarkan aspek yang bisa membuatnya lebih pantas untuk Daniel.

"Kau mencoba dekat hanya lewat surat dan sticky note di loker saja tidak ada gunanya," cibir gadis yang duduk disebelah gadis lola, hal itu mampu memancing kekesalan lebih. Tapi gadis disebelahnya mencoba agar tidak terjadi pertengkaran.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang