46. I L Y (?)

1K 142 9
                                    

Met Baca

Sooooo looonggg!
I hope you like it!!!

*
*
*
*

Tanpa penghalang atau pun penutup, cahaya matahari menembus jendela kaca dan langsung menyorot kearah gadis yang masih terlelap dalam tidurnya.

Matanya yang tidak siap langsung menerima sorotan matahari yang tepat menyorot ke  seluruh tempat tidurnya pun langsung gelagapan dan mencoba menghalangi cahaya matahari dengan apa pun itu seraya bergerak kecil mencari tempat yang tidak terkena cahaya dengan mata terpejam erat.

Karena terus bergerak dan enggan sekali pun membuka matanya, gadis itu sampai tak sadar sudah berada diujung kasur and You know lah~

Brugh!!

Gadis itu jatuh terjerembab kelantai dengan posisi yang sangat tidak mengenakkan. Dimana kakinya yang tersangkut pada seprei dan pantat serta tulang punggung yang lebih dulu mencium lantai.

"Akhhh!! Huhu punggung ku~" Lucy si gadis ceroboh itu merintih kesakitan seraya merebahkan tubuhnya dengan benar dilantai seraya menyelipkan satu tangannya di punggung untuk mengelus-ngelus bagian yang terasa nyeri.

Ya! Hanya merebahkan diri tanpa menyadari posisinya yang tertidur aneh dengan kaki di kasur dan tubuh di lantai. Bahkan Lucy masih belum menyadari dimana dia berada.

"Ughh~" setelah merasa sedikit enakan Lucy mencoba bergerak meregangkan tubuh dan beranjak bangun, tapi gadis itu merasa kesulitan saat bangun. "Akh! Kenapa bisa tersangkut selimut sih?" Lucy menggerutu saat mengetahui penyebab dirinya tidak bisa terbangun.

Dia pun mencoba melepaskan ikatan dan memiliki ide untuk membawa lebih dekat kakinya agar mudah melepas lilitan. Tapi yang ada saat dia menarik selimut itu, Lucy malah tertimbun oleh selimut dan membuatnya semakin kesulitan.

"Hah! Hah! Hah! Kenapah~ selimut ini begitu menyebalkan?" kesal Lucy dengan nafas terengah sehabis berkelahi dengan selimut. Untung pada akhirnya Lucy berhasil melepaskan diri dan berhubung nyawanya sudah terkumpul penuh Lucy langsung bangun dan melipat selimut.

Tapi saat Lucy melipat selimut dirinya baru tersadar sesuatu. "Eh? Loh kuk selimut ku berwarna abu-abu? Dan.. dimana teman-teman berada? I- ini kamar siapa?!" gumam Lucy terkejut dan rasa panik mulai menyerang.

Mata Lucy mengedar keseluruh ruangan, ruangan yang di dominasi oleh warna monocrom. Penglihatanya tertuju kearah jendela balkon yang terbuka lebar.

Disana dibalik gorden yang berterbangan diterpa angin lucy dapat melihat sebuah meja bundar, sebuah komputer, macbook, dan juga sebuah gelas kramik dengan warna hitam polos. Juga seseorang yang memejamkan matanya dalam posisi setengah tiduran diatas kursi santai yang ada di balkon.

Daniel, orang itu tidak terusik oleh sinar matahari karena posisinya yang terduduk membelakangi matahari.

Ah~ Lucy jadi ingat jika semalam dia kan merebahkan diri di sofa ruang keluarga, jadi kemungkinan kah jika Daniel yang membopong dan memindahkannya kedalam kamar serta merelakan kasurnya untuk Lucy tiduri?

Ya! Tapi memang itu faktanya, bukan kemungkinan lagi.

Lucy meruntuki diri sendiri untuk beberapa opsi dan memandang Daniel yang tak kunjung bergerak.

'Apa dia sudah mati? Astaga otak kenapa terlalu... Arghh! Pasti dia kelelahan setelah bergadang seharian kemarin dan membantu ku,' dalam hati Lucy masih bergejolak.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang