15. What's Wrong?!

1.7K 217 30
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Matahari mulai meninggi menandakan jika kiranya 2 atau 3 jam yang akan datang kegiatan pada hari ini sampai pada pertengahan hari.

Dan sesuai dengan persetujuan tadi, Lucy dan Daniel kini tengah berada di dalam mobil yang bergerak membelah jalanan menuju apartemen Lucy.

Didalam mobil hanya berisi kesunyian tanpa ada niatan untuk saling berbicara.

Tak ada suara mesin mobil, radio, atau pun AC mobil. Karena Lucy memilih menikmati AC alami dengan membuka kaca mobil, angin.

Lucy begitu menikmati hembusan angin yang sedikit mengandung polusi, karena beruntungnya ada beberapa pohon besar yang ditanam berjajar dengan jarak di pinggir jalan. Terbukti dengan mata yang memejam membiarkan rambutnya berterbangan kecil.

Mobil sedikit melambat saat akan berhenti di lampu merah. Mobil berhenti tepat disebelah mobil lain yang kaca jendelanya juga terbuka dengan dua orang laki-laki didalamnya.

Lucy yang merasa angin berhenti menerpa wajahnya menatap kearah depan dan melihat angka yang menunjukan hitung mundur selama 1 menit atau 60 detik.

Lama? Maklum jalan raya.

Dalam diam Daniel memperhatikan Lucy yang ikut mengitung tanpa suara. Bisa ditebak jika saat ini Lucy sedang diserang kegabutan hingga belajar menghitung mundur seperti itu.

Tapi, saat Lucy sedikit memundurkan kepalanya, Daniel malah menangkap orang yang dimobil sebelah malah memperhatikan Lucy dan tertawa kecil bersama temanya.

Ntah kenapa Daniel malah merasa sedikit geram dan kesal sendiri. Membuat Daniel berkali-kali melirik kearah laki-laki itu.

Awalnya Daniel hanya ingin membiarkan saja orang itu, tapi saat dilirik kembali orang itu malah menatap lamat Lucy.

Daniel menghembuskan nafas kesal dan dengan gerakan cepat Daniel melepas seatbeltnya, bergerak mendekat kearah Lucy.

Pergerakan Daniel begitu cepat membuat Lucy terkejut dan langsung memundurkan tubuhnya menyender pada sandaran.

Dengan cepat Daniel menekan tombol untuk menutup seluruhnya kaca jendela disamping Lucy kemudian menyalakan AC mobil, dan kembali ketempat semula seraya memasang seatbeltnya dengan santai.

Diliriknya kembali orang dalam mobil sebrang yang tampak terkejut dan satunya lagi tertawa terpingkal seraya menepuk pundak temanya, entah apa yang mereka bicarakan berikutnya.

Daniel menatap kearah depan dengan tenang menatap hitung mundur yang kini sampai pada hitungan 5, 4, 3, 2, dan 1.

Mobil kembali Daniel jalankan dengan sedikit tambahan kecepatan meninggalkan mobil yang tadi berada disamping mobilnya den terus menyalip beberapa mobil besar. Tak tau apa niatan Daniel berlaku seperti itu, mungkin dia ingin menghilangkan jejak mobilnya dari mobil disebelahnya tadi. Mungkin.

Tanpa Daniel sadari ada Lucy yang masih linglung dengan apa yang terjadi barusan ditambah lagi kecepatan Daniel yang seperti setan saat ini, membuat Lucy tambah bingung.

"Ya!! Kau akan mengajak ku pulang ke apartemen atau ke neraka eoh!" sewot Lucy. Tapi hanya ditanggapi dengan lirikan saja dan malah menambah kecepatan saat berbelok memasuki jalan tol.

"Astaga Tuan Choi! Jika kau ingin pergi ke neraka, pergi saja sendiri! Aku masih ingin bertemu paman bibi ku," cerocos Lucy dengan tangan yang memegang erat tali seatbeltnya.

Beruntungnya setelah berkata demikian, Daniel memelankan laju mobilnya. Lucy bersyukur Daniel mendengar ucapannya, dia pun membuka mata yang tadi dia pejamkan erat karena takut dengan kecepatan mobil Daniel.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang