55. Little Bit

852 104 13
                                    

Met Baca

Don't be expet tooo much :v

*
*
*
*

Semenjak kembalinya Lucy, yang kata Yuna dibawa oleh Daniel. Soobin dan Lia memperhatikan gadis itu selalu tersenyum kecil atau sesekali menahan senyumnya seraya belagak fokus mendengarkan guru yang menerangkan materi saat tak sengaja bersitatap dengan Lia.

Lucy datang ke kelas 5 menit sebelum bel berbunyi dan diantarkan oleh Daniel sampai di depan pintu. Mereka terlibat perbincangan singkat sebelum akhirnya Daniel pergi setelah mengusak dan menepuk puncak kepala Lucy.

Interaksi mereka disaksikan oleh beberapa siswa yang masih berlalu-lalang. Beberapa siswa yang berada dikelas bahkan sampai mengintip lewat jendela, sama halnya seperti Lia dan Soobin.

Tampak cukup manis namun membuat orang-orang yang melihatnya mengerutkan dahi keheranan, walau beberapa dari mereka memekik terbawa perasaan alias baper sendiri.

Belum lagi sosok Daniel yang menjulang tinggi tak tersentuh itu tampak tertunduk jika berada di dekat Lucy. Ditambah sosok yang selalu berjalan dengan penuh wibawa yang mana kedua lenganya biasa tersimpan rapi didalam saku celana atau sekedar bergelantung diam di sisi tubuh itu tampak menenteng sebuah kotak bekal yang cukup mencolok.

Kotak bekal yang berwarna paduan dari dark pink sebagai warna untuk tutup bekal dan cangkinganya, serta warna soft pink sebagai warna kotaknya. Tampak begitu kontras dengan aura gelap yang mengelilingi Daniel.

Lucy tidak banyak membuka suara sampai bel berakhirnya belajar mengajar berbunyi, saat makan jam istirahat kedua pun gadis itu diculik oleh Daniel lagi ntah kemana.

Jadi sampai sekarang Lia dan Soobin masih memedam banyak pertanyaan seraya membereskan alat-alat belajar mereka.

Sementara disisi lain, Daniel kini sudah siap dengan tas yang tersampir di bahu kirinya.

Berdiri dengan mantap setelah guru yang mengajar keluar kelas. Berjalan dengan santai tanpa menghiraukan penghuni kelas yang menaruh seluruh atensi mereka pada Daniel.

"Eits! Eits! Eits! Mau kemana kawand?" dua orang pemuda datang mengapit Daniel yang berjalan didepan kelas.

Mereka adalah dua pembuat onar kelas sekaligus pencair suasana kelas yang di penuhi para manusia dengan sifat ambisius itu. Seo Changbin dan Jung Wooyoung, dua orang yang sering kali mengaku jika mereka adalah teman dekat Daniel.

"Mau apa kalian?" tanya Daniel dengan tenang walau sedikit dongkol karena dua makhluk ini sering kali mengganggunya.

Changbin dan Wooyoung bersitatap seolah berdebat untuk siapa yang berbicara lebih dulu. Pada akhirnya dengan hembusan nafas kesal, Wooyoung menyuingkan cengiran tengil andalannya.

"Calm down kawan~ kita tidak mau apa-apa kok," ujar Wooyoung yang kemudian menggerakkan dagu untuk mengkode Changbin agar melanjutkan perkataanya.

"Iya, kau memangnya hendak kemana? Seperti terburu-buru sekali~" tanya Changbin melanjutkan apa yang Wooyoung katakan. Walau sepertinya tidak sesuai harapan Wooyoung, karena pemuda itu memasang ekspresi protesan saat Changbin menatapnya.

"Pulanglah! Memang kemana lagi," jawab Daniel tak acuh seraya berjalan mendahului mereka.

Changbin dan Wooyoung terdiam ditempat saling bersitatap. Binar bahagia tampak di wajah mereka.

Untuk pertama kalinya! Pertanyaan mereka di tanggapi oleh Daniel. Bukankah itu suatu keajaiban?

Mereka berjingkrak senang di tempat, mengabaikan tatapan geli dari teman-teman mereka yang semuanya masih di kelas.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang