10. Vacation 2

1.6K 236 16
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Ceklek... Tap... Tap...

Daniel turun dari mobil seraya memakai kacamata hitam dan sedikit mengangkat topinya.

Bersama disebelah Daniel, paman Kim berdiri tegak mengikuti tuan mudanya yang kini mulai berjalan.

Dibalik kaca mata hitamnya, Daniel mengedarkan pandanganya kesekitar tempat yang tak pernah dipijaknya lagi selama 10 tahun lebih.

Tempat yang begitu ramai dipenuhi anak kecil yang berlari kesana kemari seraya menggeret tangan ayah atau ibunya dan anak muda yang berjalan beriringan bersama sahabat atau kekasihnya.

Taman Bermain.

Iya, disinilah Daniel sekarang berjalan. Menyusuri tepian taman bermain menuju tempat sang adik menunggu.

Bagaimana bisa Daniel berada di taman bermain ini? Tentu saja karena sang adik bongsornya, Soobin.

Sebelumnya, setelah keluar dari rumah penyiksaan sekaligus tempat kerja pribadi Daniel selain di kantor utamanya, Daniel menyempatkan diri untuk menelfon Soobin menanyakan bagaimana keadaan bocah bongsor itu.

Siapa sangka bila Soobin yang ditelpon merasa begitu senang dan menjawab telponnya dengan suara riang. Namun, sebelum telpon dimatikan Soobin merengek pada Daniel untuk datang dan ikut bermain bersama tentu saja Daniel menolaknya.

Selain karena Daniel tidak suka keramaian, Daniel juga merasa malas untuk berjalan kaki sepanjang memutari taman bermain.

Tapi, seorang Soobin tidak bisa mendengar kata tidak dari kakaknya. Memang Soobin seorang yang bisa melawan kakaknya dengan kata kata merajuk yang menggemaskan, seperti "Kakakkkk ayo lahhhh, sekali ini saja, plissss, kalau tidak aku tidak akan pulang untuk besok," huh selalu menggunakan ancaman.

Sedangkan Daniel dengan terpaksa mengiyakan saja ucapan Soobin dari pada nanti terus dibombardir oleh sang ibu untuk menanyakan dimana adiknya berada.

Dan disinilah Daniel, menghampiri segerombolan anak muda yang tampak seperti gelandangan tak punya rumah dibawah pohon.

*

Lucy menyipitkan matanya, menatap ke arah seorang pria yang berpakaian serba hitam memakai kacamata dengan seorang laki-laki tua dibelakangnya yang sedang berjalan mendekat.

Tubuh yang tadinya bersantai menyender pada pohon kini menenggak.

Sontak pergerakan dari Lucy membuat Lia yang disebelahnya ikut tersentak dan berurutan seperti domino kepada yang lainya. Mereka menatap Lucy sejenak kemudian mengikuti arah pandang Lucy.

Tiba-tiba saja Soobin berdiri membuat yang lainya kaget.

Orang itu semakin mendekat dan berhenti didepan Soobin yang menyambutnya dengan cengiran.

"Kakak! Yey datang juga," ucap Soobin senang.

Ya, itu Daniel.

Daniel menurunkan. Sedikit kacamatanya, mengedarkan pandangan menatap satu persatu teman Soobin dengan datar, namun saat pandanganya bersibubruk dengan mata kucing Lucy, Daniel memberikan sedikit seringainya.

"Daddy?" ucap Lia menatap pria tua yang bersama Daniel, siapa lagi kalau bukan paman Kim. Paman Kim menatap Lia kemudian memberikan senyumnya.

Lucy terdiam, tidak tau harus berekspresi seperti apa. Yang jelas dia menangkap seringai yang di berikan Daniel membuatnya sedikit gemetar dan itu bulu kuduknya meremang.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang