29. Something

1K 151 9
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Disebuah ruang kerja dilantai tertinggi sebuah gedung perusahaan ternama, seorang pria bersetelan jas rapih tampak terduduk tenang di kursi kebesarannya.

Diatas meja didepannya, terdapat sebotol Vodka bersama sebuah gelas kecil untuk menenggak Vodka itu secara sedikit demi sedikit.

Pria itu menuangkan cairan Vodka kedalam gelasnya dan menenggak habis guna menghilangkan setres.

Persaingan bisnis di era berkemajuan pesat seperti ini semakin menguras otak. Berbagai macam rencana harus bisa terpikirkan untuk bisa menjadi yang terbaik.

Atau bermain kotor sedikit untuk menggulingkan bisnis yang lain, agar bisa menjadi yang terbaik.

"Sehun! Kau sudah bisa menangkap lelaki sialan itu?!" tanya pria itu pada orang kepercayaan sekaligus tangan kanannya yang kini sedang berkutat dengan berkas-berkas didepanya.

Mendengar namanya dipanggil Sehun menoleh sekejap kemudian menunduk hormat. "Maaf tuan, keberadaannya sulit untuk ditemukan. Lelaki itu sangat licin tuan,"

"Ck! Cari dengan benar dan dapatkan dia dalam keadaan hidup atau pun mati!" decak orang itu sembari memerintah dan kembali menuangkan Vodka kedalam gelasnya.

"Baik tuan. Dan saya mendapat kabar jika pemuda Choi itu semalam menginap di apartemen si gadis kecil yang anda temui di supermarket, kabarnya juga tadi mereka berangkat bersama menuju sekolah," tutur Sehun memaparkan berita yang dia dapatkan dari seorang yang menjadi mata-mata untuk mengawasi pergeraka pemuda Choi.

Pria itu menggebrakkan kepalan tanganya yang sedang memegang gelas kecil ke atas meja. Tawa keras yang terkesan sinis menguar dari bibirnya. "Wah, apa secepat itu mereka menjadi dekat?" tanya pria itu. "Sehun! Ubah rencana kita dan gunakan plan B!" lanjutnya kala merasa ada sedikit kesempatan untuk mengubah rencana awal dengan rencana yang lain sebagai persiapan jika kemungkinan-kemungkinan yang sempat terpikir dapat terjadi.

Pria itu menatap tajam kearah Sehun. "Pemuda Choi itu tidak boleh berbahagia, hancurkan dan rebutlah kebahagiaanya,"

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Seperti dugaan Lucy sebelumnya. Namanya kini sudah menjadi perbincangan hangat untuk seluru penghuni sekolah, tidak terkecuali para guru dan berbagai staff sekolah lainya.

Mendengar namanya yang sering kali tersebut di perbincangan-perbincangan segerombolan orang yang terkadang dia lewati saat menuju loker ketika pergantian jam untuk mengambil buku, membuat Lucy menjadi malas keluar dan memilih berdiam diri didalam kelasnya hingga bel pulang berbunyi.

Ya, sepuluh menit yang lalu bel pulang sudah berbunyi dan sebagian siswa pun sudah berpencar keluar dari kelas masing-masing. Begitupun dengan Lucy dan Lia yang kini berjalan bersamaan juga dengan Soobin untuk menuju gerbang.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang