32. Cherry Why?

925 137 6
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Sirkuit hidup manusia itu memang tidak ada yang mengetahuinya. Tidak tertebak dan penuh misteri.

Walau dikata ada peramal yang bisa melihat masa depan. Tapi itu tak sepenuhnya benar, bisa saja dia berbohong dan kebohongan itu menjadi nyata karena sebuah keberuntungan semata. Terserah kalian ingin percaya atau tidak.

Pagi hari ini cuaca cukup bagus. Tidak begitu panas, tidak juga dingin. Yah, semuanya terasa pas.

Ini masih tergolong terlalu pagi untuk berangkat ke sekolah. Tapi, ntah lah Lucy malah berangkat lebih dulu. Selain karena jarak rumah cukup jauh dan waktu tempuh cukup lama, Lucy juga sedang berniat menghindari seseorang.

Maka dari itu, Lucy berangkat sendiri dengan menggunakan bus. Tak ada salahnya menikmati suasana pagi yang sejuk melalui jendela bus yang sedikit terbuka. Yang membuat angin menyusup sedikit dan menerbangkat helaian rambut yang Lucy biarkan tergerai.

Mencoba rileks sebentar setelah apa cang dia cari dan ingin dia cari tahu masih terasa abu-abu.

~~

"Kak!" Taehyun mencoba mengejar langkah terburu Chaeryeong yang menuruni tangga menuju dapur.

Tidak biasanya Chaeryeong tak acuh pada Taehyun. Gadis itu bahkan hanya melanjutkan jalannya tanpa berhenti untuk mensejajarkan langkah dengan Taehyun.

Kriet... Bruk!

Dengan kasar Chaeryeong mendudukkan dirinya dikursi meja makan.

"Pagi Gyu!" sapanya datar pada Beomgyu yang sedari tadi terduduk sendiri menunggu kedatangan adik adiknya.

Jangan bertanya dimana orang tua mereka, karena tuan Park dan nyonya Park sedang disibukan oleh bisnis di luar negeri. Jadi dirumah mereka hanya bertiga dan ditemani oleh asisten rumah tangga yang datang subuh hari dan pulang malam hari, tukang kebun, juga dua satpam yang terkadang merangkap menjadi supir.

Beomgyu yang sedang memainkan ponselnya, mendongak heran. Dia pun mencoba bertanya pada Taehyun yang mengambil duduk disebelah Chaeryeong yang berhadapan dengan Beomgyu.

Taehyun sendiri menggelengkan kepalanya tanda sama sama tidak tahu apa yang terjadi dengan kakak perempuannya itu.

Beomgyu dan Taehyun penasaran, sangat. Tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa, karena jika Chaeryeong sudah menjadi pendiam seperti ini jika diberi banyak pertanyaan akan berujung amukan. Membayangkannya saja sudah menakutkan.

Mereka bertiga sarapan dalam keadaan hening yang cukup canggung. Terutama untuk Beomgyu yang tidak bisa diam, dia bergerak sangat hati-hati karena takut salah gerak yang malah memancing Chaeryeong untuk marah.

Kriet...

Suara kaki kursi beradu dengan lantai membuat Beomgyu dan Taehyun yang sedari tadi hanya fokus makan teralihkan.

Chaeryeong tampak berdiri setelah menghabiskan makanannya dan melenggang menuju wastafel untuk mencuci piring bekas makannya.

Setelah selesai Chaeryeong kembali ke kursinya untuk mengambil tas dan jaketnya.

"Gyu! Cha berangkat ya!" pamitnya pada Beomgyu tapi tidak pada Taehyun. Dan langsung melenggang keluar begitu saja.

Kebetulan Taehyun yang baru saja menyelesaikan kunyahan terakhir langsung menyambar air putih dan menenggaknya dengan terburu, kemudian menyusul Chaeryeong keluar.

Beomgyu yang melihat itu hanya melotot dengan pipi yang menggembung seperti tupai.

"Kak! Kak Cherry!" panggil Taehyun dengan berlari kecil, karena tidak perlu berlari kencang toh langkah kakinya lebar.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang