5. Step One

2.3K 315 25
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Dua minggu setelah tumpahan cola pada baju Daniel.

Tak terasa sudah dua minggu saja Lucy bersekolah di sini.

Kehidupan sekolah pun tampak begitu mengasikan dan Lucy sudah mendapat cukup banyak teman juga dikenal di seluruh sekolah.

Tapi Lucy berusaha untuk tidak terlalu terbuka dan hanya berpergian disekolah bersama 8 teman yang selalu ada bersamanya tentu saja.

Walau Lucy merasa beberapa orang tampak membenci dirinya atau sekedar memberikan tatapan sinis dan gunjingan, Lucy merasa itu wajar saja.

Ya, bagai mana tidak membuat orang iri bila murid baru sudah bisa berteman dekat dengan orang-orang yang begitu dikenal dipenjuru sekolah.

Kelompok Soobin, Lia dan lainya amat dikenal seluruh sekolah karena paras mereka yang rupawan, selain itu mereka juga berasal dari keluarga terpandang walau tak begitu mencolok.

Mereka dipertemukan karena sebuah ikatan yang tak disengaja, namun merasa cocok dan seakan memiliki rumah kedua untuk tinggal.

"Lucy! Lia! Ayo kekantin!" teriak Chaeryeong didepan pintu kelas XI-3. Dibelakangnya ada Ryujin dan Yuna yang ikut melambaikan tangan, walau untuk Ryujin dia merasa malas bergerak.

"Ayo!" ucap Lia seraya mengamit tangan Lucy untuk berjalan bersamanya.

Mereka berjalan dengan riang menuju kantin. Siswa siswi yang mereka lewati tampak terkagum juga ada yang berbisik iri.

Ryujin yang sedari tadi diam ntah kenapa tampak membolakan mata saat melewati lapangan basket outdoor yang dekat dengan kantin.

"Gyu!!" panggil Ryujin pada Beomgyu yang tengah asik mendribel bola melewati para teman yang menghadanya menuju ring.

Melihat Ryujin yang berhenti dan melambai ke arah lapangan, Lucy, Lia, Chaeryeong, dan Yuna pun ikut memberhentikan langkahnya.

Beomgyu menghentikan aksi mendribel dan menoleh kan kepalanya kearah Ryujin kemudian membalas lambaiannya.

"Oi!" sahut Beomgyu. Ryujin memberikan arahan untuk Beomgyu mendekat, Beomgyu pun menoleh pada teman temanya. Soobin, Taehyun, Hueningkai, dan Jisung  -teman sekelas Hueningkai.

Mereka berlima pun berjalan menghampiri kelima gadis yang berdiri di tepi lapangan yang teduh.

"Apaan?" tanya Beomgyu didepan Ryujin sembari mengelap keringatnya. Tapi dibalas tangan Ryujin yang menengadah.

"Kemaren kau janji bakal beliin semua yang aku mau!" ucap Ryujin dengan kepala yang mendongak dan mata menyipit menatap Beomgyu yang lebih tinggi darinya.

"Haish, ya udah apaan?" Beomgyu mengusak rambutnya yang sudah acakadul.

Ryujin berjalan mendekat kearah Beomgyu, kemudian menarik kerah pria itu sehingga membuatnya membungkuk.

"Belikan obat pereda rasa sakit perut yang biasa ku beli," bisik Ryujin membuat Beomgyu menatapnya horor.

"Ya! Ap-"

"Kau berjanji pada ku," sela Ryujin cepat.

"Ya! Oke baiklah!" pasrah Beomgyu. Ryujin menyeringai mendengar jawaban Beomgyu.

"Oke see ya! Ayo lanjut," ucap Ryujin kemudian berjalan mendahului para temanya yang menatapnya heran.

"Kalian kalau mau istirahat duluan saja, susul saja mereka," ucap Beomgyu kemudian meninggalkan temannya berlari menuju luar sekolah.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang