8. What More Plans??

1.9K 255 22
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Daniel berdiam diri didalam kamar yang bernuansa monochrome.

Memikirkan langkah apa lagi yang harus dia ambil. Harus kah ia mengikuti usul paman Kim untuk memberi pelajaran?

Daniel masih merasa bingung akan pelajaran apa yang harus dia berikan.

Sebenarnya bukan apa yang harus dia berikan untuk pelajaran, hanya saja gengsi yang membumbung tinggi membuatnya merasa bahwa harga dirinya jatuh karena gadis kecil bernama Lucy itu.

Yang sialnya malah mengganggu benaknya beberapa hari ini.

Mudah saja untuk Daniel melupakan kejadian dipelataran minimarket itu. Tapi, rasa kesal yang dia dapat karena sedari kecil apa yang dia mau harus dia dapatkan mempersulit dirinya.

Membuat dirinya berfikir kembali untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

Namanya juga manusia, punya nafsu ga ada puasnya. Dan segala hasratnya ingin selalu terpenuhi, tidak ada kata tidak.

Yeah, memang se serakah dan se maruk itu manusia.

Sama halnya seperti Daniel yang kini merubah posisi yang tadinya terduduk menjadi terlentang di atas kasur besarnya.

Padahal dibalik gorden yang dia tutup rapat itu, matahari tengah bersinar terang menemani aktifitas manusia yang tengah berjuang untuk menghidupi keluarga yang ditinggalkan dirumah atau hanya sekedar luntang lantung.

Daniel memang berniat untuk bersantai di rumah setelah selama lima hari mengurus berbagai masalah kecil yang berdatangan akibat tikus tikus yang tak puas dengan apa yang dia miliki.

Ditengah lamunannya, kelip ponsel menerangi kamar yang gelap karena sang empunya kamar tak mau menyalakan lampu atau sekedar membuka korden.

Paman Kim

Tuan, ada tikus yang mencoba menggagalkan rencana pengiriman obat obatan
Tim BlackBoold sudah mengamankan mereka ditempat biasa Tuan

Pesan paman Kim membuat Daniel terlonjak dari tidurnya seraya menyeringai. Dengan cepat dia menekan tombol  calling pada nomer paman Kim.

"Siapkan mobil, aku akan memberikan kenang kenangan untuk mereka,"

Seringai Daniel semakin melebar. Dia pun bersiap dengan menggunakan setelan serba hitam dan ditambah sebuah topi hitam.

Setelah siap Daniel turun dengan langkah tenang namun hentakan kaki seiring menuruni tangga menderap memantul di seluruh ruangan yang sepi.

Padahal hari ini tergolong hari libur, namun rumah Daniel memang tak seperti rumah lainya yang akan terasa lebih hangat saat hari libur.

Setahu Daniel, Soobin adiknya memilih menginap sejak kemarin dirumah temanya yang bernama Beomgyu yang katanya sekalian besok mereka akan berlibur ke taman hiburan bersama.

Sedangkan sang ibu, beliau memilih untuk pergi mengunjungi orang tuanya.

Dan dirumah besar atau bisa kita sebut mansion keluarga Choi ini hanya dipenuhi oleh para pekerja yang sibuk mengerjakan tugas mereka dalam diam.

Sesampainya dijalan, Daniel pun bergegas memasuki mobil yang sudah disiapkan paman Kim sesuai perintahnya.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang tampak ramai oleh kendaraan dengan tujuan untuk berlibur.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang