Met Baca
WARNING!!
PANJANG BANGET AWAS MUAL 🌈
*
*
*
*Hari Senin, hari yang berjalan cukup lancar namun membosankan bagi Lucy.
Tidak ada kejadian berarti. Lucy hanya belajar, makan siang saat istirahat, dan berbincang yang isinya hanya sebatas 'Bagaimana libur mu kemarin?', 'Kemana kau meng hilang?' dan beberapa pertanyaan lainnya.
Sampai bel pulang berbunyi, dengan semangat yang kembali tumbuh membuat Lucy dan yang lainya bersiap dengan begitu riang.
"Lucy! Kamu mau pulang sekarang? Mau pulang bersama?" tawar Lia pada Lucy saat berjalan bersama menuju gerbang.
"Aaaa itu, terima kasih Lia tapi sepertinya tidak untuk hari ini. Aku akan naik bus saja, maaf," tutur Lucy mencoba menolak tawaran Lia secara halus.
Sudah sering sekali Lia menawarkan diri untuk mengantarkan Lucy pulang, padahal Lucy tau betul jika rumah mereka berjarak cukup jauh.
Walau pun searah, rumah Lia lah yang terlebih dahulu akan dilewati dan jika Lia mengantar Lucy maka Lia akan putar balik dan itu merepotkan.
Lia tersenyum maklum pada Lucy. "Eum! Tak apa, tak perlu minta maaf. Masih ada hari lain, kita bisa pulang bersama," ucap Lia mengerti.
"Kakak~!" panggil Yuna dan Chaeryeong yang menghadang langkah Lia dan Lucy, bersama Ryujin yang digeret oleh Chaeryeong.
"Astaga kalian! Membuat terkejut saja," protes Lia seraya mengelus dadanya, sedangkan Lucy tampak terdiam dengan mata yang melotot mengekspresikan keterkejutannya.
"Ehe, maafkan aku kak," ucap Yuna meminta maaf sembari cengengesan.
"Kalian akan langsung pulang?" Ryujin yang sedari tadi terdiam disebelah Chaeryeong menyuarakan pertanyaan.
"Iya, kami akan langsung pulang," jawab Lucy yang diangguki oleh Lia.
"Eng? Kalian akan langsung pulang? Tidak bisakah kita pergi hang out sebentar saja?" rengek Yuna dengan bibir mempout dan memasang wajah lesu.
"Memangnya kenapa kamu ingin mengajak hang out, hmm?" tanya Lia seraya mengusak rambut Yuna.
"Iya! Memangnya kenapa? Kamu tidak bilang pada kita tadi!" Chaeryeong menyuarakan protesnya pada si termuda diantara mereka berlima sembari menyenggol lengan Ryujin meminta dukungan. Ryujin yang disenggol pun hanya mengangguk-angguk malas.
"Ya~ maaf, aku hanya ingin refreshing,. Lelah otak ku sehabis penilaian matematika," terang Yuna yang mendapat anggukan maklum dari tiga kakak tingkatnya yang lain kecuali Chaeryeong yang memasang raut terkejut.
"Ya! Sungguh kamu, kelas mu ada penilaian hari ini?!" Chaeryeong bertanya histeris membuat Yuna terkaget sama seperti yang lainya.
"I-iya, kelas ku ada penilaian tadi," Yuna menjawab dengan terbata dan sedikit ngeri ketika Chaeryeong menatapnya seperti akan memakannya.
"Sungguh?! Apa, apa Hyunnie bisa mengerjakannya?" Chaeryeong kembali bertanya pada Yuna dengan raut khawatir.
"Hyunnie? Ah~~ Taehyun? Dia bahkan selesai lebih dulu, dia kan si jenius rumus di kelas ku!" jawab Yuna dengan melebih-lebihkan kemampuan Taehyun. Untung saja faktanya Taehyun memang pintar.
"Hah~~ syukurlah," Chaeryeong menghela nafas lega.
"Memangnya kenapa kok terlihat seperti sangat khawatir?" Lia bertanya pada Chaeryeong karena penasaran kenapa gadis itu tampak sangat khawatir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shit! Psycho! [YeonJi]
Fanfiction"Milik ku, tak akan bisa lepas dari ku," #2 in YeonJi ╥﹏╥ #1 in YeonJi 01/8/21 (っ˘̩╭╮˘̩)っ #1 in ITZY 20/8/21 #1 in Yeonjun 6/11/21 #1 in txtzy 25/11/21 ~ 8 Des 2020 ~