28. Hot News

1.1K 151 5
                                    

Met Baca

*
*
*
*

Seperti yang Daniel katakan tadi. Hari ini dengan sedikit terpaksa Lucy harus berangkat bersama dengan Daniel untuk ke sekolah.

Yah, hitung hitung sedikit mengurangi pengeluaran saldo kartu bus. Mumpung ada tumpangan gratis, jadi iyakan saja walau rasanya ingin menolak.

Karena Lucy tau pasti keadaanya akan begini! Hening. Ya Lucy suka sih keheningan, tapi beda lagi kalo orang yang sedang bersamanya itu Daniel.

Rasanya itu terkesan canggung dan kecanggungan itu selalu membuat Lucy overthinking. Apa lagi soal... Hais! Tidak jadi, lupakan.

Tadi, setelah selesai bersarapan mereka langsung turun menuju besment untuk mengambil mobil Daniel yang diparkirkan disana oleh orang yang Daniel suruh.

Daniel yang berjalan lebih dulu dibuntuti oleh Lucy dibelakangnya. Daniel sudah memelankan langkahnya untuk mensejajarkan langkah dengan Lucy, tapi Lucy malah ikut memelankan langkah juga --tidak ingin berjalan bersisian.

Saat memasuki area besment, Lucy mengedarkan pandanganya liar mencari keberadaan mobil Daniel yang sudah dia hafal. Tapi tak ada satupun disana.

Sampai Daniel berjalan menuju sebuah mobil Bugatti Divo berwarna titanium liquid silver. Sontak saja otak dalam kepala Lucy berfikir keras.

Padahal itu hal biasa untuk orang segolongan Daniel. Mengganti mobil yang biasa dipakainya, Hyundai Tucson berwarna Black diamond metallic dengan yang baru sesuai keinginannya.

Saat itu Lucy ingin bertanya. Tapi apa haknya? Kan suka suka Daniel untuk mengganti jenis mobilnya.

"Ya!" suara Daniel mengalun cukup keras membuat Lucy tersentak dan tersadar dari lamunannya. "Sudah sampai,"

"Sudah sampai?!" Lucy menggerakkan kepalanya meneliti keadaan sekitanya. Benar! Sudah di parkiran khusus yang ada di sekolah mereka yang sedang dalam keadaan cukup ramai dan semua orang sedang memperhatikan mobil milik Daniel.

Daniel keluar terlebih dahulu, membuat beberapa kaum hawa yang tak jauh dari mereka memekik histeris.

Well gaes, sejak mobil sport mewah ini memasuki area sekolah sudah menjadi sorotan seluruh mata. Belum lagi yang mengendarainya Choi Daniel, si Tuan Muda pemilik yayasan sekolah ini.

Daniel memutari mobil guna membuka pintu yang ada disebelah Lucy. Orang-orang yang memperhatikannya hanya keheranan dan penasaran siapa orang yang berangkat bersama dengan Daniel, bahkan sampai dibukakan pintunya.

"Keluarlah," Daniel mengulurkan tanganya seraya sedikit membungkuk agar Lucy mendengarkan perintahnya.

Lucy sendiri masih merasa linglung dan hanya menatap tangan Daniel bergantian kearah matanya. Hal itu membuat Daniel gemas sendiri untuk menyuruh Lucy bergerak lebih cepat.

"Ya~ cepatlah!" desis Daniel tidak sabaran. Lucy pun merespon dengan mengatur deru nafasnya untuk menenangkan diri.

Perlahan Lucy memakai tasnya dan menggenggam uluran tangan Daniel. Kakinya pun mulai melangkah keluar dari dalam mobil dan berdiri sedikit merunduk, mencoba memanfaatkan rambutnya yang tergerai untuk menyembunyikan wajah.

Daniel langsung menutup pintu sekaligus menguncinya secaa otomatis dan berjalan seraya menggandeng Lucy.

Semua orang yang melihat itu tampak amat terkejut dan tak ketinggalan untuk saling berbisik ria.

'Wah lihat! Tuan Choi berangkat bersama seorang perempuan!!'

'Hei! Hei! Siapa perempuan yang bersama Daniel itu?'

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang