58. Forfeit

1.1K 96 24
                                    

Met baca!!!!

Warning!! Auto 7k++ buat bayar ngilang berbulan gada kabar hehe.. Have fun!!!

*
*
*
*

~Sacrifice for loss~

Daniel dinyatakan sembuh setelah 2 hari penuh istirahat total dengan penjagaan ketat dari perawat newbee, Lucy.

Selama dua hari penuh itu daniel hanya bisa menurut dan mengikuti apa yang dikatakan oleh Lucy yang merawatnya 24 jam nonstop.

Padahal di hari pertama setelah malam dimana dirinya jatuh sakit, Daniel sudah merasa baik-baik saja seperti biasanya. Akan tetapi, Lucy yang diberi kepercayaan oleh 2 orang --yang menurutnya penting-- untuk menjaga dan merawat Daniel berubah menjadi begitu protektif.

Beruntungnya Daniel sakit disaat hari berada di penghunjung minggu, hingga Daniel bisa memulai minggu baru dimana ujian dilaksanakan dengan keadaan tubuh yang sehat dan tampak lebih segar. Ugh! Lucy benar-benar menjaganya dengan ketat, sampai jam tidur Daniel diperbanyak dan tak satupun benda elektronik yang bisa Daniel pegang selain televisi yang hanya bisa dia nikmati saat Lucy ingin menonton.

Entah berapa banyak berita yang tertinggal karena Daniel tidak bisa membuka satupun akses komunikasi miliknya. Dan saat ini Daniel hanya bisa mempersiapkan diri untuk ujian hari pertamanya tanpa belajar sama sekali.

Tok! Tok!

"Daniel!" setelah dua ketukan di pintu kamar Daniel, Lucy langsung membuka pintu dan menjumbulkan kepalanya tanpa menunggu si pemilik kamar mempersilahkan.

Setelah dasi terpasang rapi, Daniel pun membalik tubuhnya menghadap kearah Lucy yang datang menghampirinya.

Gadis itu tampak menggemaskan dengan piama berwarna baby blue dan bergambar teddy bear. Ditambah matanya yang masih menyipit namun di usahakan untuk dibuka lebar-lebar.

Setelah jarak terkikis, Lucy mengulurkan tanganya untuk menyentuh dahi yang tertutup poni milik Daniel. "Heum, sudah normal," gumam Lucy. "Ah, ya! Ini hari pertama ya? Maaf, aku tidak mengizinkan mu untuk menyentuh apa pun kemarin. Apa tak apa jika tidak belajar?"

Melihat wajah polos Lucy yang menggemaskan khas bangun tidur itu, membuat Daniel menekan bibirnya untuk menahan gemas.

Daniel menggeleng santai. "Tidak masalah. Tanpa belajar pun aku bisa mengerjakan ujian dengan sempurna,"

Lucy mencibir dalam hati. Tapi fakta sih, Daniel saja ada di kelas yang berisi para jenius dan menyandang gelar Juara pararel 1 selama 3 tahun berturut-turut.

"Ish, menyebalkan! Padahal aku khawatir," Lucy memasang wajah kesal yang sontak membuat Daniel terkekeh kecil.

Lucy tampak merajuk seperti anak kecil tidak dibelikan permen. Serius? Ini masih pagi dan Daniel harus di serang oleh ke-cute-an seperti ini? Padahal setelah ini dia masih harus berperang dengan soal soal rumit.

Tangan Daniel terulur untuk mengangkat wajah Lucy yang menunduk. Saat berhasil menangkup satu belah pipi kanan Lucy, Daniel mengernyit saat merasakan sengatan panas yang menjalar ke telapak tanganya.

"Hey, kamu sakit?" wajah yang semula tenang seketika berubah risau. Pertanyaan retoris yang sudah jelas jawabanya justru dielak oleh yang ditanya dengan gelengan ditambah senyuman kecil pada bibir yang tampak pucat.

"Tidak~ mungkin karena aku tidur tanpa menyalakan AC dan bangun dengan terkejut, jadi- akh!" Lucy mencoba mengelak dengan santai, namun pada akhirnya denyut menyakitkan dikepala yang sedari tadi ditahanya tenyata semakin terasa menusuk-nusuk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang