1. New City

5.2K 412 23
                                    


Met Baca

*
*
*
*

Pagi hari di kota baru dengan udara yang sejuk dan hangatnya cahaya matahari pagi yang mengintip malu-malu dibalik pegunungan. Membangkitkan semangat pagi untuk memulai hari.

Sama halnya dengan Lucy yang kini telah siap dengan seragam sekolah barunya.

Pagi sekali Lucy sudah mempersiapkan diri mulai menata buku, alat sekolah, dan seragam yang sebenarnya sudah disiapkan dari semalam. Juga menyiapkan sarapan untuk dirinya tentu saja.

Berhubung dia tinggal sendiri Lucy harus pandai pandai merawat dirinya sendiri. Walau sudah terbiasa sejak 3 tahun silam kamatian orang tuanya, tetap saja sekarang dia ada di kota orang. Jadi harus lebih pandai menjaga diri.

Saat semuanya sudah siap, taspun sudah dia bawa turun, dan sekarang Lucy hanya tinggal memakan sarapan yang mulai dingin.

"Pagi world," sambut Lucy pada dunia yang menjadi kebiasaannya semenjak ditinggal kedua orang tuanya.

Lucy memakan masakannya sendiri sembari menggoyangkan kepala saat merasa masakannya enak.

Sesungguhnya tak perlu diragukan lagi rasa masakan Lucy, karena sebelum orang tua Lucy meninggal Lucy sudah pandai membantu ibunya memasak.

Selesai sarapan Lucy membereskan peralatan makan.

Saat melirik jam dinding yang terpasang di tembok ruang tv yang bersebelahan dengan dapur sekaligus ruang makan, Lucy baru tersadar bahwa hari mulai beranjak dan menunjukan pukul 06.24.

Lucy pun bergegas untuk berangkat ke sekolahnya.

Walau pun masih pagi, Lucy harus bergegas karena dia takut ketinggalan bus menuju sekolahnya.

Setelah selesai bersiap, Lucy berlari menuju halte bus yang tak jauh dari apartemen yang ditinggalinya, yang dia sewa hasil dari tabuangan yang sudah disiapkan kedua orang tuanya.

***

Bus yang ditumpangi Lucy berhenti tepat di halte yang ada didepan sekolah baru Lucy.

Setelah turun dari bus, Lucy terpaku menatap sekolah barunya yang terlihat besar, mewah, dan elagan dengan arsitektur lama juga tumbuhan rambat yang lumayan banyak.

Choi Art School

Tulisan yang terpampang besar diatas gerbang yang seperti gapura. Untuk memasuki sekolah Lucy harus melewati jalan panjang yang dikiri kanannya yang ditumbuhi beberapa tanaman hias, seperti taman yang juga dilengkapi beberapa kursi kayu dibawah pohon juga ada danau kecil disalah satu sisinya.

Sesampainya di lobi sekolah Lucy mendekati meja resepsionis untuk bertanya letak ruang kepala sekolah disini.

"Permisi," ucapnya sopan kepada dua orang wanita yang tampak dewasa yang sedang berjaga meja resepsionis sembari berbincang.

"Ah ya, ada yang bisa kami bantu dik?" tanya salah satu resepsionis berambut pendek seraya tersenyum ramah kepada Lucy.

"Kalau boleh saya tau, letak ruang kepala sekolah dimana ya Bu?" tanya Lucy sopan seraya tersenyum.

"Ah ruang kepala sekolah. Kamu bisa lewat lorong itu kemudian lurus saat menemukan tangga pertama naik lah disana ada ruang guru dan ruang kepala sekolah ada di ujung lorong ruang guru," jawab resepsionis satunya yang berambut panjang dan diikat setengah rambutnya seraya menunjuk lorong sebelah kanan yang harus Lucy lalui.

"Ah begitu terima kasih Bu," ucap Lucy seraya menunduk sopan.

"Kau anak baru kah?" tanya si rambut pendek.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang