53. Proximity

902 126 17
                                    

Met Baca

Jan terlalu ekspet ya gaes~
Have fun!

*
*
*
*

"Pulang sekarang? Kenapa tidak menginap saja?" suara merajuk Lucy mencoba mencegah Soobin dan lainya yang akan pulang.

Lia menoleh kearah Lucy seraya menepuk pipi gadis itu. "Tidak bisa~ besok kita sekolah," ucap Lia yang kemudian mendapat dengusan kecewa dari Lucy.

Saat ini mereka sedang berada di pelataran rumah, menunggu kedatangan minibus yang akan menjemput mereka.

Hari sudah gelap Soobin, Lia, Beomgyu, Ryujin, Chaeryeong, Taehyun, Hyuka dan Yuna harus pulang karena besok mereka masih sekolah.

Lucy yang mengantar mereka ke pelataran rumah dan menemani mereka sampai minibus datang pun terus saja merayu mereka agar tetap tinggal.

"Aku ingin menginap, tapi besok ada penilaian harian," Yuna menyuarakan keinginannya.

Lucy menatap Yuna dengan mata memelas aga gadis itu teguh pada pendirianya untuk menginap.

"Ah, iya!" seruan Lia yang berada di sebelah kanan Lucy membuat Lucy terkejut. "Aku baru ingat, wali kelas menyuruh kita membuat kelompok belajar untuk persiapan penilaian tengah semester nanti. Tapi maaf aku sudah dengan Soobin karena selama kamu tidak berangkat aku duduk sama dia, jadi kamu belajar sama teman sebangku Soobin, ga apa kan?"

Lucy membolakan matanya, tapi tak lama. "Lee Jeno kan? Tidak masalah sih, tapi kenapa baru bilang~ huuuh aku sudah banyak ketinggalan pelajar, huhuhu," Lucy menggejugkan kakinya seperti anak kecil yang merajuk.

"Cup cup cup~ kamu kan bisa berangkat besok untuk mengejar ketertinggalan pelajaran, kamu beruntung satu kelompok belajar dengan Jeno karena dia itu perfaksionis dan catatannya sangat lengkap," kata penenang dari Lia membuat Lucy berhenti meruntuk kesal.

Lucy menoleh menatap iris sipit Lia. "Tapi..."

Lia menangkap kekhawatiran dari bola mata kucing Lucy pun tersenyum tenang. Lia mencondongkan tubuh mendekat ketelinga Lucy lalu membisikan kata-kata yang membuat pipi Lucy merona.

'Kamu pasti bisa membujuknya, itu pasti karena tanpa sadar dia sudah tunduk pada mu,' itu yang Lia bisikkan pada Lucy.

Lucy mendorong pelan pundak Lia agar menjauh. "Apa itu huh?!" serunya dengan malu. Lia hanya terkekeh kecil.

Hais Lucy jadi menyesal bercerita pada Lia tadi, dia kira Lia bukan gadis yang jahil seperti yang lainya. Ternyata sama saja! Padahal Lucy pikir jika dia bercerita pada Lia, gadis itu tidak akan menggodanya huh~

"Guys! Guys! Mobilnya datang!" seru Hyuka dengan semangat.

Minibus mulai berjalan mendekat dan berhenti tepat didepan mereka.

"Kami pamit ya, tolong katakan pada kakak ku untuk berhenti bercumbu dengan dokumen dan perbanyak tidur. Kantung matanya itu terlihat sekali jika dia bergadang beberapa hari ini," ucap Soobin yang terakhir kali masuk ke dalam minibus. Lucy hanya mengangguk lesu.

Jendela-jendela mobil menurun menampakan berupa-rupa ekspresi.

"Bye bye kak!!"

"Dah Lucy!"

"Sampai jumpa lagi kak~"

Itu beberapa seruan yang anak-anak teriakkan seraya melambaikan tangan. Dengan senyum terpaksa Lucy membalas lambaian tangan mereka.

Waktu itu terasa begitu cepat saat kita merasakan kesenangan yang tidak ingin kita akhiri. Melintas begitu saja dan tanpa sadar perpisahan tetap terjadi baik untuk waktu yang lama atau pun sebentar.

Shit! Psycho!  [YeonJi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang