Meet Baca
*
*
*
*Kejadianya terjadi begitu cepat bagi Daniel.
Tubuhnya tersentak, secara tiba-tiba mendapat dekapan dari belakang saat kakinya melayang untuk kembali menghancurkan tubuh dibawah kakinya yang sudah tak berbentuk.
Belum lagi suara tembakan dan sentakan tubuh dibelakanya yang mengeratkan dekapan lalu setelah beberapa saat melemas.
Sebelum Lucy terjatuh, Daniel lekas membalik tubuhnya dan menangkap tubuh Lucy yang meluruh.
Darah merembes dari bagian punggung sebelah kiri Lucy.
"Hey! Are you ok?" tanya retoris Daniel di tengah kekhawatiran dan rasa takut yang mendera setelah adrenalin dan jiwa killernya mereda.
Lucy mengernyit tidak nyaman saat Daniel mencoba mengecek lukanya. Darah Lucy juga menempel pekat pada telapak tangan Daniel.
Adrenalinnya sempat kembali timbul, tapi saat Daniel menoleh ke arah Lucy dan mendapati raut menahan sakit Lucy membuatnya mengenyahkan pemikiran itu.
"Tetaplah terjaga," pinta Daniel yang seketika membuat Lucy membuka kelopak matanya seraya tersenyum tipis.
Tangan Lucy terangkat meraih pipi Daniel dan diusapnya dengan lembut. "A-aku baik-baik saja," lirih Lucy. Daniel tentu tidak percaya begitu saja.
Matanya menatap dalam manik Lucy yang kian menyayu, efek rasa sakit membuatnya berat untuk membuka mata. Ada rasa bersalah di sudut hati Daniel.
"Aku lalai menjaga mu, aku terlalu membatasi mu dan membuat mu tidak nyaman kan? Aku..." kata maaf tertahan di ujung lidahnya, gengsi dan egonya datang di waktu yang tidak tepat! Sungguh sial.
Lucy perlahan mengambil nafas dalam dan tersenyum. "Justru aku berterima kasih, jika bukan karena mu sejak pertama aku pasti mudah di bodohi dan masuk jebakannya. Da- Daniel~ aku tidak ap-- akh!"
Nyeri menyerang lukanya secara tiba-tiba seperti ada sentuhan tak kasap mata hingga membuat ucapan Lucy terpotong.
"Hey! Hey! Bertahan lah, tetap terjaga! Aku akan mengobati luka mu secepatnya,"
Dengan hati-hati Daniel berdiri seraya menggendong Lucy ala bridal. Melangkahkan kakinya dengan lebar tergesah namun berusaha sekecil mungkin menimbulkan guncangan pada tubuh Lucy.
Daniel melirik pada jam tanganya. Masih tersisa 4 menit lebih, tapi ia yakin orang kepercayaanya pasti membandel dan memilih untuk membuntuti Daniel sejak awal.
Dan yah~ dapat Daniel lihat di depan gerbang sudah ada mobil alphard hitam yang menunggunya lengkap dengan paman Kim yang lekas membukakan pintu saat melihat Daniel mulai mendekat.
"Rumah sakit terdekat sekarang!!" tanpa sapaan pembuka Daniel langsung to the point memerintahkan paman Kim untuk membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Melihat Lucy yang melemas dalam gendongan Daniel, tanpa bertanya dua kali paman Kim lekas menutup pintu setelah Daniel masuk dan mensetater mobil itu.
"Bersihkan kekacauan, suruh mereka membakar tempat itu beserta isinya. Buatlah skenario agar masalah lekas tertutup, jangan sampai saat aku membaca berita kasus itu masih ku baca," tambah Daniel.
"Baik Tuan Muda," jawab paman Kim yang dengan segera menghubungi bawahanya yang lain untuk melaksanakan perintah Daniel.
~~
Drap.. Drap... Drap..
Tiga pasang kaki melangkah tergesah memasuki sebuah rumah sakit.
Mereka keluarga Min yang datang jauh-jauh memakan waktu perjalanan dengan kecepatan penuh hampir 1jam lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shit! Psycho! [YeonJi]
Fanfiction"Milik ku, tak akan bisa lepas dari ku," #2 in YeonJi ╥﹏╥ #1 in YeonJi 01/8/21 (っ˘̩╭╮˘̩)っ #1 in ITZY 20/8/21 #1 in Yeonjun 6/11/21 #1 in txtzy 25/11/21 ~ 8 Des 2020 ~