Chapter 16

365 63 28
                                    

Aku akan membunuh siapa pun jika itu membuat ku bahagia
-Gabriel Richards-

Cowok itu turun dari mobilnya lalu menghampiri Angga, oh ya Gabriel saat ini masih menggunakan baju basketnya. Entahlah sepertinya ia lupa untuk mengganti baju terlebih dahulu.

"Dimana mereka?" tanya Gabriel kepada Angga.

"Mereka sudah saya amankan bos," jawab Angga sopan.

Tanpa mempedulikan ucapan Angga, Gabriel langsung menghampiri kedua calon korbannya lebih tepatnya pasangan suami istri.

"Wah-wah kalian sangat romantis," ucap Gabriel berjongkok dihadapan pasangan suami istri itu sambil bertepuk tangan.

"Tolong lepaskan kami, kami tidak ada salah dengan anda!" ucap pria itu geram.

"Oh tidak aku takut, jangan laporkan saya kepolisi, hahahaha," ucap Gabriel dengan ekspresi ketakutan lalu detik kemudian dia tertawa lepas.

10 menit berlalu, hening melanda mereka, Gabriel yang sedari tadi hanya menatap kedua calon korbannya tanpa menyentuhnya sedikit pun dan akhirnya wanita itu angkat bicara.

"Tolong jangan bunuh kami, kasihan bayi kami," ucap wanita itu memohon lalu menatap perutnya yang masih rata.

"Hmm--oke kita sudahi permainan saling menatapnya lebih baik kita mulai saja, lebih cepat lebih baik," ucap Gabriel tersenyum miring lalu mengeluarkan sebilah pisau.

Gabriel hendak mengukir dilengan wanita itu tapi dengan cepat pria itu mencegah, "Jangan bunuh istri saya ! bunuh saja saya !" pekik pria itu.

"Baiklah," ucap Gabriel lalu mengambil tangan kiri sang pria dan..

Syat !

jari-jari tangan sang pria terlepas dengan mudah, pria itu berteriak dengan kencang. "Tunggu sebentar," ujar Gabriel berdiri lalu menghidupkan api unggun, jangan lupakan jari-jari pria itu Gabriel membawanya.

"Arrrkkkkhhh sakitt!!" pekik sang pria terkulai tak berdaya padahal hanya jari-jarinya saja yang terlepas, apakah sesakit itu?

"Tenang tuan, nyonya makanannya akan segera siap," ujar Gabriel sambil memanggang bagian tubuh dari pria itu.

"APA YANG KAU LAKUKAN, SUAMI KU TAK BERDAYA! CEPAT PANGGIL AMBULANS!" Teriak wanita itu dengan air mata yang bercucuran.

"Nyonya apa kau mau?" tanya Gabriel sambil menyodorkan jari-jari tangan yang sudah gosong dan bau yang sangat menyengat.

Wanita itu mendongakkan kepala lalu menatap Gabriel dengan tatapan marah, "DASAR LELAKI GILA ! KAU SUDAH HAMPIR MEMBUNUH SUAMI KU ! PERGI SAJA KAU KENERAKA !!" Teriak wanita itu dengan suara parau.

"Kau mengancam ku?" tanya Gabriel membuang jari-jari pria itu yang telah gosong.

"Ya ! Aku mengancam mu!" tegas wanita itu.

"Hahahaha baiklah karna kau sudah mengancam ku, aku akan membuat suami mu ini menderita. Semakin kau melawan semakin menderita suami mu," ucap Gabriel sambil mencengkeram pipi wanita itu dengan kukunya.

"Tolong jangan sakiti istri saya, kasihan anak yang didalam kandungannya," lirih lelaki itu dengan tatapan sendu.

"Tidak semudah itu," ucap Gabriel mengalihakan pandangannya dari menatap pria itu.

"Kau mau uang? Baiklah akan ku kasih asalkan jangan sakiti istri ku," ujar pria itu yang tadinya tergeletak ditanah mencoba untuk duduk.

"Kita sudahi omong kosong ini tuan!" kata Gabriel penuh penekanan.

Krak!

Gabriel menatahkan leher wanita itu dengan ganas, satu kali putaran mampu membuat wanita itu meninggal ditempat.

"Tidak!! Istri ku!" lirih pria itu menangis sejadi-jadinya tetapi itu tidak membuat Gabriel luluh sedikit pun.

"Sekarang giliran mu tuan," ucap Gabriel datar lalu mengambil kapak yang ada disebelahnya.

Pertama Gabriel memotong kedua kaki pria itu hingga menyisakan bagian paha saja dibawahnya, cowok itu tersenyum puas melihat korbannya sangat tersiksa seperti ini seakan-akan membunuh adalah kebahagiannya yang sangat ia kagumi.

"Arrrrrgggggggg!!!" erang pria itu kesakitan.

Tanpa pikir panjang Gabriel langsung membelah dari kepala hingga bagian intim sang pria, membuat pria itu terbelah dua.

(Tau Marco dianime shingeki no kyojin? Nah kira-kira seperti itulah xixixi :v -Author)

"Arrgggg!! aku sangat bosan seperti ini! Kenapa mereka cepat sekali mati padahal aku ingin sekali mendengar suara tangisan dan rintihan dari mereka," teriak Gabriel yang bersimbah darah.

"Aha, saatnya memotong bagian tubuh itu kecil-kecil," gumam Gabriel lalu mengambil kembali kapaknya.

Dengan penuh emosi, Gabriel mengangkat kepak itu tinggi mengarah tepat diperut sang wanita yang sudah tak bernyawa.

"Hahahaha, aku bahagia hahahaha---wah ada bayi kecil, hmm ralat maksud ku janin kecil, kau sangat imut," ujar Gabriel mengambil janin dari wanita itu.

Lama Gabriel memandangi janin mungil ditanganya sampai darah menetes dari tangan hingga jatuh ketanah.

"Hoam---saatnya melanjutkan aktivitas mencincangnya," gumamnya sambil menutup mulut yang memguam karna mengantuk, darah ditangannya tak ia hiraukan meskipun mengenai wajahnya.

Hampir 2 jam Gabriel memotong bagian-bagian tubuh itu memisahkan daging dan organ tubuhnya entahlah mau ia apakan itu semua.

Gabriel tengah beristirahat sejanak sambil mengisap rokok yang ia jepitkan disela jari telunjuk dan jari tengah, perlahan ia menghisapnya lalu menghembuskannya ke udara.

Jangan salah, Arumi tak mengetahui itu semua, Arumi belum banyak tau tentang Gabriel mau pun keluarganya.

Cowok itu berdiri lalu menjatuhkan puntung rokok yang masih panjang lalu menginjaknya, Gabriel kembali duduk dengan tenang hingga pikirannya berkelana memikirkan Arumi.

"Arumi," gumam Gabriel tanpa sengaja menoleh kearah mobilnya, Gabriel memicingkan matanya. Cowok itu berpikir seperti ada yang mengawasinya, tapi siapa?

Gabriel menggelengkan kepalanya kemudian memejamkan matanya lalu memijit pelepisnya yang terasa sakit.

"Riel, hiks," lirih seorang wanita yang tampak menangis menghampirinya.

"Arumi," ucap Gabriel kaget bukan main, sejak kapan gadis itu disini? Dan kenapa dia bisa disini?

Pertanyaan itu terus bergeming dipikiran Gabriel.

Bersambung....

Mampos kau Gabriel awokawokawok :v -Author-

Jangan lupa vote dan comment.

Typo bertebaran harap maklum

Tinggalkan jejakmu jika kamu menyukai cerita ini

Arigatou yang udah baca ≧ω≦

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang