Chapter 40

256 29 54
                                    

Ketika mereka berada dalam satu mobil hanya ada rasa canggung diantara keduanya, tidak seperti waktu itu, waktu mereka masih bersama. Masih mendekap satu sama lain akan tetapi sekarang? Hanya seperti dua orang asing yang baru saling kenal.

Arumi menyandarkan kepalanya dipintu mobil seraya menatap jalanan yang ramai dan terik matahari sangat menyengat hari ini, Gabriel menoleh kearah Arumi yang tampak biasa saja ketika wajahnya sedari tadi mengenai panas matahari.

"Arumi tutup aja jendelanya, wajah kamu nanti merah karna panas," ujar Gabriel prihatin langsung diangguki oleh gadis itu.

"Udah," ucapnya seraya mengambil ponsel didalam tas kecilnya.

Arumi tengah menscroll beranda instagram miliknya walaupun banyak notifikasi yang bermunculan dari aplikasi warna hijau itu namun ia memilih menghiraukan saja pesan tidak berguna itu lagi pula notifikasi itu lagi-lagi dari nomer yang tidak dikenal.

'Apa sih ganggu banget,' pikir Arumi mulai risih dengan semua notifikasi itu.

Jari-jemari lentiknya mulai membuka aplikasi berwarna hijau itu lalu dengan cepat dirinya membuka pesan dari orang yang tidak dikenal itu.

+628*********

|Pasti sekarang lo sama pacar lo lagi cari Kaila kan?

13.02

|Gue tau dimana keberadaan dia.

13.02

|Tapi dengan satu syarat

13.04

Arumi mengerutkan dahinya, syarat apa yang ia maksud? Gadis itu tidak berniat membalas pesan dari orang itu walaupun ia tahu bahwasanya orang itu tahu dimana keberadaan Kaila, namun ia juga tidak mau ambil resiko dengan syarat tidak ada gunanya itu.

"Kamu kenapa Arumi?" tanya Gabriel seakan tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Ah, nggak papa kok," jawabnya terpaksa berbohong.

"Oh ya Arumi, apa kita minta bantuan saja ke polisi?" tanya Gabriel lagi namun matanya masih fokus kearah depan.

"Ide kamu juga bagus, tapi aku takut Wiliam akan membongkar rahasiamu," ucap Arumi seraya menundukan kepalanya.

"Ya, kamu benar."

Setelah percakapan itu keadaan kembali hening seperti tadi, sampai pada akhirnya mereka singgah sebentar ke cafe guna menenangkan pikiran masing-masing.

Alunan musik terdengar dipenjuru ruangan bernuansa ala anak muda jaman sekarang, Arumi dan Gabriel duduk berhadapan didekat jendela yang lumayan jauh dari panggung tampat penyanyi cafe yang tengah memetik gitar seraya menyanyikan lagu membuat kedua pasangan itu merasa tersindir.

Petikan senar gitar mulai dimainkan dengan merdu, membuat semua orang yang ada didalam cafe itu sontak menoleh kearah penyanyi itu.

...

Tak pernah kubayangkan secepat ini
Aku takut kan benar terjadi adanya

Perbedaan menyalahkan rasa
Dan kita menyerah kalah pada keadaan..

Kau putuskan pergi..
Melepaskan kita..

Tuhan kita cuma satu
Kita yang berbeda
Hingga tak mungkin menyatu
Cinta yang terluka
Kuterima semua ini
Sebagai rahasia
Biar kusimpan selamanya
Kau di hatiku
...

Virzha-Kita yang beda.

Arumi menyeruput minumannya dengan bibir yang bergetar menahan tangis yang hampir saja pecah, ia lebih memilih untuk menghadap ke luar jendela yang transparan.

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang