Chapter 34

248 39 68
                                    

Author POV

Wiliam kini tengah berpesta bersama teman-temannya dirumah, tanpa sepengetahuan kakaknya. Mereka berpesta layaknya sedang berada di diskotek, para wanita yang ikut serta dalam acara itu layaknya wanita penghibur para lelaki hidung belang.

Jam menunjukan pukul 8 malam Gabriel belum juga pulang dari rumah kekasihnya.

Wiliam duduk bersantai sembari menikmati alunan musik ditambah pengaruh alkohol yang sangat menyengat, disebalahnya terdapat gadis cantik yang setia bersandar didadanya.

Cowok itu sesekali mencium puncak kepalanya dengan lembut, "Kau mau sayang?" tanya Wiliam sambil menyodorkan minuman kepada gadis itu.

Dengan cepat gadis itu menggeleng, menutup mulutnya rapat-rapat namun Wiliam yang hilang kesadarannya langsung melumat habis bibir mungil itu dengan kasar.

Gadis itu memberontak namun sayang Wiliam terlalu kuat untuk ia lawan, tak ada balasan dari gadis itu, ia tetap memberontak dan akhirnya Wiliam berhasil memasuki mulutnya dengan gerakan menuntun Wiliam mengabsen deretan giginya, bertukar saliva, tanpa membuang waktu lagi Wiliam mengangkat tubuh gadis itu tanpa melepas ciuman mereka.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!" Teriak gadis itu ketika Wiliam merebahkan tubuhnya sembari melepas paksa pakaian yang ia gunakan.

"Kaila sayang, tenang lah. Aku ingin kau menjadi milik ku seutuhnya," kata Wiliam tersenyum miring.

Gadis yang bersama Wiliam saat ini adalah Kaila Sherly, teman sekelas kakaknya. Bagaimana bisa Wiliam kenal dengan Kaila?

"TIDAK! LEPAS WIL! AKU TIDAK MAU!!" Teriaknya mendorong tubuh cowok itu yang berada diatasnya.

"Sshhh diam! Atau aku akan bermain kasar denganmu," ucap Wiliam telah kehilangan kesadarannya.

Wiliam telah melepas seluruh pakaian Kaila dan juga dirinya, keduanya sama-sama naked.

***

"Riel, udah mau pulang? Diluar dingin, aku ambilin syal dulu. Tunggu sebentar," ujar Arumi langsung berjalan masuk kekamarnya. "Ini," ucapnya lagi sembari memberikan syal berwarna peach diterima baik oleh cowok itu.

"Aku pulang dulu, ingat jangan begadang," pamit Gabriel sambil memasang syal kelehernya.

Gabriel menatap mata berwarna kecokelatan itu dengan intens lalu detik kemudian ia berlalu pergi dari perkarangan rumah gadisnya.

Diperjalanan pulang hatinya sedikit hangat ketika bersama dengan gadisnya, sedari tadi cowok itu tak berhenti tersenyum dibalik helm full face miliknya.

Sebelum pulang kerumah Gabriel memilih untuk mampir sebentar kemini market guna membeli camilan, sembari bersantai dikamarnya sambil menonton acara bola kesukaannya.

Setelah cukup dari mini market pria itu dengan santai mengendarai motornya, Gabriel masih belum mengantuk. Ia pikir setelah sampai dirumah nanti, akan telponan sebentar dengan gadisnya.

Sepuluh menit berlalu akhirnya pria itu sampai diperkarangan rumahnya yang tampak banyak sekali mobil dan motor seperti sedang menghadiri pesta saja.

Dengan ekspresi bertanya-tanya Gabriel turun dari motornya seraya melepas helm yang masih terpasang dikepalanya, ia sedikit menata rambutnya yang tampak berantakan seraya menenteng kantong plastik putih ditangan kirinya.

Matanya membulat sempurna ketika melihat keadaan ruang tamu rumahnya, "Apa-apaan ini?!" tanya Gabriel dengan suara lantang membuat mereka yang masih asik berjoget menoleh kepada sumber suara.

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang