Chapter 9

524 75 25
                                    

Jangan berpikir kamu sendirian, ada aku disini.

-Gabriel Richards-

"Please terima aku, aku janji bakal jagain kamu Arumi," ucap Gabriel langsung menarik tubuh Arumi lalu memeluknya dalam sesekali dia mencium rambut Arumi yang basah karna hujan.

Arumi sama sekali tak membalas pelukan hangat dari Gabriel, gadis itu masih diam tanpa mengeluarkan suara.

"Gabriel?" panggil Arumi pelan.

"Kamu kenapa? Kamu demam?" tanya Arumi lagi sambil mendongakkan kepalanya menatap wajah Gabriel.

"Aku tidak apa-apa," ucap Gabriel.

"Gabriel sebaiknya kita berteduh dulu," ujar Arumi memberi saran lalu langsung diangguki oleh Gabriel.

Sesampainya didalam mobil pria itu, Arumi langsung menyodorkan air minum mineral kepada Gabriel.

"Apa kamu dingin?" tanya Arumi pelan lalu dengan sigap langsung memeluk Gabriel erat.

"Aku anterin kamu pulang," ucap Gabriel.

"Nggak usah Riel, aku bisa pulang sendiri karna aku juga ngga mau nyusahin kamu," ucap Arumi lembut.

"Kamu tenang aja aku udah kasih tau supir pribadi ku untuk bawa mobil ini."

"Ba-baiklah," ujar Arumi mengalah.

****

Setelah mengantar Arumi pulang, Gabriel pun juga langsung pulang kerumahnya jujur kepalanya terasa berat saat ini.

"Gabriel dari mana saja kau?!" tanya Lemuel dengan nada yang sedikit tinggi.

"Sudahlah dad! Kepala ku pusing," ujar Gabriel mengalah kali ini.

Baru saja lelaki itu ingin beranjak pergi ke kamarnya karna rasa pusing yang menjadi-jadi namun sang ayah tak memperbolehkannya untuk pergi.

"Jawab pertanyaan daddy! Jangan mengelak!" bentak lemuel.

"CUKUP DADDY! SEBELUM DADDY MARAH KEPADA KU, APA DEDDY PERNAH? MENURUT APA KEMAUAN KU? TIDAK, DADDY TIDAK PERNAH MENGERTI !!" Ucap Gabriel dengan nada tak kalah tinggi.

"Apa maksud mu?"

"Daddy kan? Yang sudah membunuh ayah Arumi? Seorang gadis yang ingin aku lindungi dari daddy!"

"Kalau iya kenapa? apa hubungannya dengan kamu?" kata lemuel meremehkan.

"Kenapa deddy sampai membunuh orang yang tidak bersalah?!"

Jujur Gabriel memang suka membunuh tapi tidak dengan orang yang dia sayangi.

Flashback on

Udara malam itu sangat dingin sampai-sampai siapa pun yang ingin pergi keluar harus menggunakan jaket dan syal untuk menghangatkan tubuh.

Seorang Pria yang baru saja keluar dari kantor dimana tempat dia berkerja langsung dihadang oleh beberapa preman berjas (seperti bodyguard).

Pria itu tak lain adalah Zikri ayah panti Arumi, mau apa mereka dengan  ayah Arumi?

"Ikut kami sebentar," ujar mereka namun masih dengan nada santai.

"Siapa kalian?" tanya Zikri dengan tenang.

"Ikut kami saja pak, bos kami ingin bicara denganmu."

Tanpa pikir panjang Zikri langsung menerima permintaan dari orang yang dia tak kenal sama sekali.

****
Ditempat yang sunyi dan sepi seakan-akan tempat itu sudah disiapkan oleh seseorang.

"Hai! Apa kabar?" tanya lelaki yang hampir seumuran dengannya.

Zikri tak menanggapi pertanyaan lelaki itu,"Kau siapa? Dan mau apa kau dengan ku?"

Lelaki itu hanya tersenyum sinis kepada Zikri lalu berkata,"Saya Lemuel Richards, hahaha kau pasti mengenali ku kan? Siapa yang tidak kenal dengan pemilik perusahaan terbesar," ucap Lemuel dengan sombong.

Kalian tau kan siapa itu Lemuel?

"Lalu? Ada urusan apa aku dengan mu?" tanya Zikri.

"Kau tahu? Gadis yang dirumah mu saat ini adalah anak dari seorang mafia? Lebih tepatnya musuh ku," jawab Lemuel.

"Tidak! dia bukan anak dari seorang mafia," ucap Zikri tak mau kalah, namun sayangnya dia berbohong.

Lemuel menatap Zikri dengan tajam lalu pelan-pelan tangannya menarik pistol dari saku celana belakangnya,"Sudahlah kau jangan berbohong lagi aku sudah tahu, lebih baik kau serahkan gadis itu kepada ku sebelum para mafia itu mengetahui keberadaan anak majikannya," ujar Lemuel.

"Tidak akan!" ucap Zikri dengan nada tinggi dan....

Dorr!! Dorr!! Dorr!!

Tiga peluru pistol menembus tepat pada jantung pria itu sampai pada akhirnya pria meninggal ditempat.

"Ini akibatnya jika anda melawan perkataan saya!" ucap Lemuel sambil menghisap rokok dengan tenang.

"Hilangkan jejak sekarang juga, cepat!" ucap Lemuel lagi kepada para Bodyguardnya.

Flashback off

Gabriel ingin marah, ingin rasanya dia memotong kedua tangan ayahnya itu tapi dia tidak akan melakukan itu kepada ayahnya sendiri.

"DADDY!! KAU SUDAH GILA!" pekik Gabriel tak dapat menahan emosinya sedari tadi.

"Ini demi kebaikan mu nak," ucap Lemuel sambil memegang bahu Gabriel.

"Ada apa ini?" tanya Ashalina mommy Gabriel.

"Tidak ada Mom!" ucap Gabriel cepat lalu pergi keluar rumah.

"Mau kemana kau!" teriak Ashalina heran dengan kelakuan anak pertamanya itu.

****

"GUE BENCI SAMA LO DAD! GUE TAKUT APA YANG DILAKUKAN DADDY AKAN DIKETAHUI OLEH ARUMI!!" teriak Gabriel sambil memukul kepalanya ke stir mobil.

Gabriel kembali melajukan mobilnya walaupun dia tak tahu harus kemana sekarang, kepalanya terasa berat saat ini.

"Arrrrrggg gue harus gimana sekarang?!! kenapa kepala gue enggak bisa diajak kompromi," teriak gabriel lagi.

Sekali lagi Gabriel memberhentikan mobilnya sejenak lalu mengambil handphone disaku celananya.

Pria itu mencari nomor telpon Arumi digaleri kontaknya namun tak ia temukan.

'Anjing kenapa gue sampai lupa sih kalau Arumi belum kasih nomornya ke gue, arrrrgggg bangsat' batinnya kesal mungkin efek dari kepalanya yang sakit membuat Gabriel tak dapat berpikir dengan jernih.

"Group kelas," gumamnya lalu dengan cepat mencari nama Arumi disana, "Akhirnya ketemu."

Tak pakai pikir panjang Gabriel langsung menyimpan nomor gadis itu lalu dengan cepat mengirim pesan kepada Arumi.

Bersambung...

Jangan lupa vote dan comment.

Typo bertebaran harap maklum

Tinggalkan jejakmu jika kamu menyukai cerita ini

Arigatou yang udah baca ≧ω≦

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang