Part ini bakal melow jadi siapkan hati kalian ya~:)
Oh ya jangan lupa sambil baca dengerin lagu diatas :)
Author pov
Arumi tengah merenung didepan jendela yang terbuka membuat semilir angin menerpa wajah pucatnya, rambutnya pun ikut melayang kekiri dan kekanan mengikuti arah angin yang membawanya.
Air matanya kembali membasahi pipi tirusnya, mata panda masih menghiasi wajah yang selalu tersenyum ramah kepada semua orang.
Arumi terisak sesekali dirinya mengusap air matanya.
Tanpa gadis itu sadari, sebuah mobil berhenti tepat didepan rumahnya. Arumi tak peduli siapa itu, ia tetap dalam posisi tadi.
Seorang gadis berambut pendek dengan tas kecil disampingnya datang menghampiri Arumi yang tengah melamun didepan jendela kamarnya.
"Arumi!" seru Tasya namun tak disahuti oleh Arumi.
Tasya berjalan cepat dengan Nino berada jauh dibelakangnya, raut wajahnya tampak bingung. Seakan bertanya, ada apa dengan Arumi?
"Tas, tungguin napa," ucap Nino berdengus kesal karna Tasya berjalan begitu cepat.
"Tas, Tas, Tas, gue bukan tas ransel," kata Tasya memberhentikan langkahnya.
"Bodo ah, ayo cepet. Keburu senja," ucap Nino.
Nino tak seperti biasanya, sifatnya berubah ketika melihat Arumi. Seperti saat ini Nino bersikap dingin kepada Arumi entah apa kesalahan yang pernah Arumi perbuat kepada Nino.
"Arumi," panggil Tasya dan Arumi langsung mendongak, yang tadinya menompang dagu ditepi jendela sekarang berubah menatap Tasya.
"Ada apa?" tanya Arumi lemah.
Tasya menoleh kearah Nino lalu kembali menatap Arumi yang tampak tidak baik-baik saja, dilihat dari wajah Arumi saja kelihatan jikalau gadis didepannya ini tengah bersedih.
"Rumi? Kamu nggak papa?" tanya Tasya khawatir.
"Aku nggak papa kok, cuma nggak enak badan dikit," jawab Arumi seraya menunduk.
Tasya menyenggol bahu Nino dengan bahunya, sepertinya Tasya ingin meminta Nino untuk menjelaskan sesuatu kepada Arumi.
Mula-mula Nino menghela napas dalam, memejamkan matanya sebentar lalu menatap Arumi lekat, "Arumi, gue sama Tasya kesini cuma mau ngajak lo ketempat Gabriel," ucap Nino lantas membuat Arumi memancarkan raut kebahagiaan.
"Kamu tahu Gabriel dimana?" tanya Arumi antusias.
"Tau," jawabnya singkat membuat Arumi tersenyum getir, sebegitu bencinya kah Nino kepada dirinya?
Arumi menggeleng cepat, lagi pula ia tahu dirinya bukan lagi siapa-siapa bagi Gabriel. Untuk apa dirinya bertemu dengan Gabriel jika harus merasakan luka kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Love Story [ END ]✓
Romance[ W A R N I N G ⚠️] Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. 💢 Ketika seorang anak kecil yang dipaksa untuk menjadi pembunuh oleh ayahnya sendiri agar bisa melindungi adik dan ibunya. Namun sayangnya, semua pengorbanan ya...