Gabriel menoleh kearah gadis yang duduk dikursi roda yang berada jauh didepannya, ia rasa seperti tidak asing dengan gadis itu namun detik kemudian dirinya mulai sadar jika gadis yang menatapnya tadi adalah Arumi, seseorang yang selama ini ingin ia temui.
Ingin sekali rasanya Gabriel mengejar Arumi namun dia juga tidak tega dengan Jessica yang tengah menunggu jam operasinya, janji adalah janji.
"Gabriel? Ada apa?" tanya gadis itu, lalu menoleh ke arah dimana mata Gabriel tertuju.
"Kau melihat gadis itu?" tanya Jessica lagi.
"Ya."
"Apa dia pacarmu?"
"Itu dulu sekarang tidak. Kepercayaan kami berbeda." Gabriel menatap datar Jessica.
Jessica tampak mengatur napasnya agar tetap tenang, entah kenapa setelah Gabriel mengatakan jika gadis yang dia lihat tadi adalah mantan pacarnya, hatinya seperti memanas walaupun sudah mantan kekasih.
"Kau kenapa?" tanya Gabriel.
"Ah-tidak," jawab Jessica buang muka.
"Dengan mbak Jessica Olivia? Sebentar lagi kita akan melaksanakan operasi jadi mbak Jessica jangan terlalu banyak beban pikiran ya," ucap suster itu seraya mendorong kursi rodanya masuk kedalam ruang operasi.
"Aku kedalam dulu Gabriel," pamit Jessica tersenyum.
Semenjak Jessica operasi, Gabriel tidak melihat satu pun keluarga gadis itu datang. Sekedar menjenguk ataupun menunggu sampai operasi selesai namun tidak ada satu pun yang datang.
Gabriel duduk dikursi panjang yang memang tersedia disana, ia duduk tenang walaupun tidak ada teman ngobrol
Beberapa jam setelah menunggu operasi selesai, Gabriel bahkan tidak memikirkan bagaimana keadaan Arumi sekarang. Dipikirannya saat ini adalah bagaimana keadaan Jessica didalam.
"Dokter, apakah operasinya berjalan lancar?" tanya Gabriel ketika dokter yang menangani Jessica baru saja keluar dari ruang operasi.
Dokter itu mengangguk lalu tersenyum, "operasinya berjalan dengan lancar dan sekarang tinggal menunggu nona Jessica terbangun karna efek dari obat bius tadi, kalau begitu saya pamit dulu."
Jessica sudah dipindahkan ke ruang rawat dan tentu saja Gabriel lah yang mengurus Jessica selama gadis itu belum sadarkan diri.
Tatapan Gabriel beralih kenapa wajah pucat Jessica, dari dekat memang sedikit mirip dengan Arumi. Ingat hanya sedikit.
"Jessica, kamu sebenarnya siapa? Kamu membuat aku bingung, sebab keluarga kamu tidak ada yang menjenguk. Apa kamu selama ini tidak mempunyai keluarga?" tanya Gabriel masih menatap dalam wajah Jessica.
"Tolong bangun dan ceritakan semuannya pada ku, aku akan mendengarkan keluh kesahmu." Gabriel mengalihkan padangannya ke jendela yang sengaja terbuka yang dimana langsung menuju pemandangan parkiran motor dan mobil.
Gabriel teringat akan kejadian tadi pagi, ia sempat melihat Arumi. Namun, dirinya sangat sulit untuk menggerakkan kakinya hanya untuk mengejar gadisnya, ah ralat mantan gadisnya.
"Maafkan aku Arumi, mulai sekarang lebih baik kita menjadi dua orang yang tidak pernah saling kenal. Terima kasih sudah menyelamatkan aku dalam kegelapan dan sekarang aku kembali tenggelam, selamat tinggal lentera ku," hatinya bergumam, Gabriel menakupkan wajahnya lalu pandangannya kembali kepada gadis yang tengah berbaring diatas kasur putih.
Tangan Gabriel mulai merogoh saku celananya lalu tampak cowok itu tengah menelepon seseorang.
"Bawa salah satu pelayan dirumah saya kesini, sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Love Story [ END ]✓
Romance[ W A R N I N G ⚠️] Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. 💢 Ketika seorang anak kecil yang dipaksa untuk menjadi pembunuh oleh ayahnya sendiri agar bisa melindungi adik dan ibunya. Namun sayangnya, semua pengorbanan ya...