Chapter 29

231 44 39
                                    

Untuk saat ini biarlah menjadi rahasia, jangan sampai gadis itu tahu. Lambat laun ia pasti akan mengerti masalah apa yang tengah mereka hadapi.

"Aku ingin membalaskan dendam ku kepada mu, sekian lama aku menghilang bak ditelan bumi dan akhirnya aku kembali. Aku yakin kau pasti senang melihat ku berada disini," jelas Revano dengan tersenyum simpul.

"Apa maksud mu, membalaskan dendam apa?" tanya Lemuel pura-pura tidak mengerti.

"Kau sudah membunuh kedua orangtua ku," ucap Revano mulai serius.

"Asal kau tahu, yang membunuh orangtua mu itu Gabriel bukan saya!" elak Lemuel sambil menunjuk anaknya sendiri.

"Dasar ayah tidak punya hati, yang rela mengorbankan anaknya sendiri demi kepentingan pribadi, yang rela menjadikan anaknya sendiri sebagai mainan otak kriminal mu itu, yang rela membunuh istrinya sendiri demi seorang wanita jalang seperti wanita sebelah mu itu!" tegas Revano menarik kera baju Lemuel.

"Hahaha, hei? Asal kau tahu saja, kau pasti sangat kesal kan tunangan mu itu menjadi milik ku?" tanya Lemuel dengan tawa kemenangannya.

"Jaga ucapan mu! Jika kau ingin wanita itu, ambil saja! Saya juga tidak peduli," ucap Revano tak terima.

Merasa ada celah Lemuel mengarahkan pistol yang sedari tadi ditangannya tepat dikepala Revano, "Selamat tinggal keluarga Jevracks bajingan," ujar Lemuel.

"REVANO AWAS!!" teriak Crishtina langsung berlari kearah Revano.

DOR!!

"Crishtina! Kamu apa-apaan hah!" panik Revano ketika melihat bagian perut mantan kekasihnya itu sudah berlumur darah.

"Uhuk...uhuk...uhuk...Re..va..no..ma..af..kan..ak-u..uhuk...aku ban..yak..sa..lah..sa..ma..ka..mu.." lirih Crishtina sambil membelai pipi Revano.

"Crishtina kamu harus bertahan!! Kamu enggak ada salah sama aku, aku tahu kamu melakukan semua ini karna maksud tertentu kan? Pria tua tak tau diri itu telah memaksa mu kan!! Jawab!! CRISHTINA!!" teriak Revano menyebut nama mantannya itu.

Crishtina hanya mengangguk sambil tersenyum hingga matanya tertutup rapat.

"CRISHTINA!! OI!! CRISHTINA!" isak Revano memeluk erat tubuh wanita itu.

Dari kejadian ini kita tahu jika Crishtina tidak seburuk yang kalian kira, harapan untuk hidup bersama dengan wanita itu pupuslah sudah.

Revano masih dalam posisi itu, ia sangat sedih akan kematian wanita yang dulu sangat ia cintai dan sekarang wanita itu sudah tiada.

"Revano sudahlah lebih baik kau bawa Crishtina pulang ke keluarganya, urus pemakamannya dengan layak," saran Gabriel sambil memegang pundak Revano.

Revano menatap Gabriel dengan mata yang sembab, "Gabriel, izinkan aku menjebloskan ayah mu kepenjara. Aku mohon Gabriel," pinta Revano.

Gabriel mengela napas berat, "Baiklah, jika kau ingin melakukan itu silahkan. Tapi, aku juga termasuk kaki tangan pembunuhan orangtua mu jadi jika kau ingin memasukan ku kepenjara, silahkan." Gabriel hanya bisa pasrah untuk saat ini.

"Tidak! Ini bukan salah mu, kau sudah menyelamatkan ku dan Arumi. Jadi kau tidak perlu menanggung semua itu, aku tidak mau melihat adik ku terluka, aku ingin ia bahagia," jelas Revano membuat Gabriel terdiam.

Lemuel tak ada rasa peduli sedikit pun terhadap Crishtina, apa maksud dari semua ini? Kenapa? Kenapa ia begitu tak peduli dengan dua wanita yang telah ia bunuh?

"Pak Lemuel saya akan memperjarakan mu!" tegas Revano,"Cepat tangkap dia," lanjutnya, menyuruh para anak buahnya.

Mafia keluarga Jevracks sudah dibubarkan sejak lama, semenjak kedua orangtua Revano meninggal tak ada yang mengurusnya atau dengan kata lain tidak adanya seorang pemimpin akan tetapi
para mafia Jevracks masih beroperasi bukan untuk hal aneh melainkan mencari anak perempuan majikannya.

"Hahahaha kau tak bisa menangkap ku," ucap Lemuel tertawa sinis.

"Dasar ayah tidak berguna!" umpat Wiliam yang sedari tadi hanya menonton dibalik pintu kamarnya.

Aksi kejar-kejaran pun terjadi dan tak banyak pula para mantan anggota mafia keluarga Jevracks terbunuh oleh Lemuel.

Wiliam beranjak pergi keluar rumah, rasa emosi tak dapat ia tahan lagi setelah mengetahui ibunya meninggal ulah ayahnya sendiri, dengan pistol yang ada digenggamannya. Entahlah dari mana Wiliam mendapatkan benda itu tapi yang pasti Wiliam sudah kehilangan kesadarannya atau dalam kata lain Wiliam ingin membunuh ayahnya sendiri.

Sudah berulang kali Gabriel memperingati Wiliam agar tidak ikut campur dalam masalah ini, akan tetapi anak itu sangat keras kepala terlebih lagi ia tak suka diatur.

"Wiliam stop! Jangan ikut campur dalam masalah ini, biarlah gue sama Revano menyelesaikan semua masalah ini! Lo itu cuma anak kecil, mending lo diem!" tegas Gabriel menghampiri Wiliam yang sudah siap mengarahkan pistolnya kearah ayahnya.

Dan ya, Lemuel berhasil diamankan walaupun banyak korban yang berjatuhan. Jika kalian bertanya, apakah para tetangga tidak curiga dengan suka tembakan yang terjadi? Tidak! Rumah kediaman Lemuel sangatlah tertutup dengan pagar yang menjulang tinggi.

Wiliam menatap Gabriel tajam, "Urusin aja hidup lo, jangan pernah ngatur-ngatur hidup gue!" ucap Wiliam acuh.

"Wiliam kau!!" tekan Gabriel langsung menarik paksa pistol yang ada ditangan Wiliam.

"Please kak! Aku ingin bahagia, bahagia tanpa kehadiran ayah yang selalu mencaci maki ibu ku," ucap Wiliam terdengar pilu.

"Asal lo tau aja, gue juga pernah berpikir untuk membunuh daddy! Tapi setelah gue pikir-pikir lagi, nggak ada gunanya juga gue melakukan itu semua," jelas Gabriel membuat Wiliam terdiam.

***
Lemuel dimasukkan kepenjara khusus tahanan kelas berat dan terlebih lagi biasanya penjahat tingkat itu akan mendapatkan hukuman mati, sudah setimpal bukan dengan dosa yang pernah ia perbuat?

Untuk alasan mengapa ia melakukan semua itu, belum bisa dipastikan secara pasti karna Lemuel tidak ingin membuka suara.

Ck! Keras kepala sekali!

***

Pada akhirnya semua yang telah terjadi biarlah terjadi anggap saja semua itu tidak pernah terjadi, agar kamu tidak akan merasakan perihnya luka itu.

Tiga hari semenjak Crishtina meninggal, Revano kembali terpuruk oleh keadaan. Kisah lama yang dulu pernah ia lupakan kini terbuka kembali, untuk membuka hati kepada wanita lain rasanya sangat sulit. Huh, Cinta memang menyebalkan.

Didepan Arumi, Revano harus bisa tersenyum. Ketika Arumi bertanya kepada kakaknya itu, kenapa Crishtina bisa meninggal? Revano hanya menggeleng, ia tak mau memberi tahu kepada adik kesayangannya itu, biarlah ini menjadi rahasia nantinya.

Revano yang tengah sibuk dengan pekerjaannya dikejutkan dengan kedatangan anak buahnya, yang masuk tanpa mengetok pintu terlebih dahulu.

"Selamat pagi tuan, ini ada titipan surat dari pengacara Almarhumah nona Crishtina," ucap salah satu mantan mafia keluarga Jevracks.

"Terima kasih, kau boleh keluar," balas Revano dengan tersenyum tipis sangat tipis.

Revano tersenyum hambar tak kala melihat surat itu.

Bersambung...

Kira-kira isi suratnya apa ya?

Btw bentar lagi akan memasuki konflik percintaan Arumi dan Gabriel siapkan hati kalian ya 😊😁 takutnya nanti hati kalian patah hehe (Maybe).

_Psychopath Love Story_

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang