Chapter 39

227 27 76
                                    

Percuma kita bertahan sejauh ini, jika pada akhirnya ending yang Tuhan berikan seperti ini.

~ 📿 💔 ✞ ~

Arumi pov

Aku terbangun dari tidurku, menatap sekeliling. Ya, aku kenal tempat ini tanpa ku sadari aku sudah berada dikamarku sendiri dan kurasa Gabriel yang telah mengantarkan ku pulang sebab aku masih ingat jika aku tertidur didalam pelukan hangat Gabriel.

Laki-laki yang selama ini aku cintai lalu kenapa? Secepat itu Tuhan memisahkan kami.

Aku kembali menangis mentenggelamkan wajahku dengan tangan diatas lutut, rasa sakit dan sesak tidak dapat ku hindari. Kenapa rasanya mencintai yang bukan umatnya sesakit ini?

Aku tahu tidak semudah itu melewati semua ini dan tidak semudah itu juga melupakan orang yang paling berharga dalam hidupku.

Batin ku tersiksa atas semua ini, hatiku seakan tidak dapat menahan rasa sakit itu lagi, Tuhan aku hanya ingin bersama dirinya tapi jika harus memilih antara Tuhan dan dirinya aku pasti akan memilih kembali bersama Tuhan ku.

Benar kata Gabriel, pindah agama bukanlah hal untuk main-main. Tuhan, jika ini jalan yang kau berikan untuk ku, aku ikhlas walaupun dihatiku terasa sakit yang amat mendalam.

Aku beranjak bangkit dari tempat tidur lalu pergi keluar kamar yang tampak sepi dan aku baru sadar jika ini sudah jam 9 pagi,  aku kesiangan rupanya.

Aku memutuskan untuk kembali kekamar, duduk ditepi ranjang seraya membuka ponsel yang sedari tadi ku genggam. Melihat semua kenangan yang masih ku simpan bersamanya.

Rasanya pertahanan ku hampir runtuh ketika aku tahu kami tidak bisa bersama-sama lagi, dan aku tahu tidak semua yang ada didunia ini yang abadi malainkan ajal kematian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rasanya pertahanan ku hampir runtuh ketika aku tahu kami tidak bisa bersama-sama lagi, dan aku tahu tidak semua yang ada didunia ini yang abadi malainkan ajal kematian.

Aku kembali menangis, entah seberapa banyak air mata yang ku keluarkan dari kemarin. Andai waktu bisa diulang, aku ingin mendengar penjelasan darinya, andai aku tidak egois waktu itu mungkin saat ini aku tidak merasakan sakit hati seperti ini.

Seandainya dulu aku percaya ucapan Gabriel dan tidak langsung percaya dengan ucapan Wiliam mungkin aku tidak akan menangis seperti ini.

Dia, orang yang kucintai disaat pandangan pertama. Orang yang selalu melindungi ku disaat semua orang jahat padaku.

Aku mencari kacamataku yang selama ini jarang kupakai karna kurasa sakit dimataku sudah lumayan sembuh, karna kacamata inilah aku bisa bertemu dengan dirinya.

Dia, yang membantu ku berdiri disaat mataku yang rabun ini tak dapat melihat dengan jelas, sang kapten basket yang kukagumi dan ternyata dirinya juga mencintai ku, tapi sayang kisah cinta kami hanya sampai disini.

Air mataku tidak dapat berhenti sebentar saja, setiap kali mengingat kejadian dimasa lalu membuat ku menangis sejadi-jadinya. Tuhan tidak seharusnya aku mencintai terlalu dalam seperti ini.

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang