Chapter 28

251 43 27
                                    

Rumah kosong itu kembali didatangi Gabriel tapi jangan salah paham dulu,  ia hanya bertemu dengan Angga bukan untuk hal aneh seperti membunuh misalnya.

Oh ya jika kalian bertanya kemana Gabriel membuang semua mayat yang sudah ia mutilasi, itu urusan Angga bukan Gabriel lagi.

Cowok itu duduk diteras yang tampak usang tak terawat banyak rumput-rumput yang sudah tinggi sekali.

"Selamat pagi, Bos," Sapa Angga yang tiba-tiba muncul.

"Bagaimana hasilnya? kupastikan kau sudah menemukan pelakunya," ucap Gabriel bangkit dari duduknya. "Dan satu lagi, kau cari orang itu sampai dapat. Akan ku habisi dia," lanjutnya.

Apakah Gabriel yang dulu akan kembali? Ayolah Gabriel, jangan! Kau sudah berjanji kepada Arumi.

Angga menelan salivanya dengan kasar, sepertinya ada yang ia sembunyikan,"Menurut data yang saya dapat, sepertinya pelaku memang merencanakan semua ini," jelas Angga.

"To the point saja Angga," kata Gabriel datar.

"Ta-tapi bos saya tidak berani untuk memberitahu siapa pelakunya, bisa-bisa saya habis ditangan mereka," ucap Angga menunduk.

"Saya bos kamu, jadi turuti apa yang saya bilang. Lalu buat apa kamu memanggil saya kesini sampai pada akhirnya kamu tidak mau memberi tahu yang sebenarnya," tegas Gabriel geram menatap tajam kearah anak buahnya itu.

"Baiklah jika bos memaksa, saya harap bos tidak akan menyesal dengan jawabannya nanti," ucap Angga diangguki oleh Gabriel.

"Pembunuhnya Ayah bos sendiri," kata Angga membuat Gabriel membulatkan matanya.

"Shit!" umpat Gabriel mengepalkan tangannya.

"Dan ini bukti-buktinya," lanjut Angga.

Gabriel langsung merampas flashdisk dari tangan Angga, yang mana isinya terdapat semua bukti kuat untuk melaporkan Pria tua itu kedalam jeruji besi.

Dengan kecepatan tinggi Gabriel mengendarai mobilnya bahkan sampai melebihi kapasitas seorang pengendara ugal-ugalan, emosinya sudah tak tertahankan lagi.

Yang paling ditakutkan adalah, apakah Gabriel yang dulu akan kembali? Lalu, bagimana dengan janjinya dengan Arumi?

****
Ketika sampai dirumah, Gabriel hanya bisa melihat seorang pria yang selama ini ia kagumi dan patuhi ucapannya, tapi kenapa? Pria itu yang melukai hati kecilnya.

"Dad, Gabriel ingin bicara," ucap Gabriel berjalan mendekati Lemuel diruang keluarga yang tengah bermesraan dengan Crishtina.

"Jangan mengganggu kami yang sedang berduaan! Pergi sana!" usir Crishtina dengan nada sinis tapi itu tak membuat Gabriel mundur.

"To the point," ucap Lemuel sesekali mencium pipi Crishtina penuh kasih sayang.

"Kenapa kau membunuh mommy? Apa salahnya sampai kau tega membunuh orang yang sabar seperti mommy! Kenapa dad? Selama ini Gabriel diam dengan sikap daddy seperti itu dan sekarang Gabriel tidak akan tinggal diam, Gabriel sudah berjanji akan menghabisi orang itu dan ternyata orang itu adalah daddy maka mau tidak mau. Gabriel akan membunuh mu," ucap Gabriel pilu ketika mengucapkan kata-kata terakhirnya.

"Hahahaha, aku sangat tersanjung dengan perkataan mu itu," ucap Lemuel membuat Gabriel tak mengerti.

"Apa maksud mu dad!" tegas Gabriel.

"Ternyata anak kecil yang paling ditakuti itu sudah besar ternyata hahaha." Suara itu nyaring ditelinga Gabriel, sepertinya dia ingat dengan suara itu.

Psychopath Love Story [ END ]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang