Banyak pasang mata yang melihat kearah mereka berdua, ada yang nampak kagum, ada juga yang berbisik seolah-olah heran siapa yang bersama Gabriel saat ini.
Gabriel terus menatap kedepan tanpa mempedulikan coletehan para siswi yang membuat dirinya sedikit risih namun berbanding terbalik dengan Wiliam. Ia malah menggoda para gadis yang menyapanya, ck dasar.
Gabriel berhenti tiba-tiba membuat Wiliam hampir saja menabrak tubuh Gabriel, "Kak, kalo ngerem liat-liat yang dibelakanglah," ucap Wiliam sedikit kesal.
Cowok itu menoleh dengan tangan disilangkan diatas dada, "Kalo lo mau terus jalan, lo nggak mau masuk kelas lo. Sana keruang kepala sekolah dulu," ucap Gabriel datar tanpa ekspresi.
Wiliam menepuk jidatnya sendiri, bagaimana ia bisa lupa."Oh iya, yaudah gue masuk dulu ya," ucap Wiliam langsung melangkah kan kakinya keruang kepala sekolah.
****
Gabriel sampai dikelasnya belum terlalu banyak yang datang hanya beberapa siswa dan siswi termasuk Arumi.Gabriel menghampiri Arumi yang duduk manis dibangkunya, "Sayang," panggil Gabriel pelan sambil meletakkan tasnya dikursi sebelah gadis itu.
Arumi menatap Gabriel dengan senyuman tipis sangat tipis, "Riel, ngapain kamu duduk disini? Nanti..." ucap Arumi terpotong karna kedatangan Nino.
"Nino, lo duduk sendirian atau nggak lo duduk aja sama si Tasya pasti dia mau," ucap Gabriel seakan ia tau mau apa Nino menghampirinya.
"Kok lo tau banget sih El isi hati gue, jangan-jangan kita jodoh," ucap Nino bercanda membuat Arumi ingin tertawa melihat kelakuannya.
"Idih najis, gini-gini gue masih demen sama cewek, mending gue sama Arumi daripada lo," ucap Gabriel sambil merangkul Arumi.
"Jomblo mah nyimak bos. Gue ke kantin dulu, lo mau ikut kagak?" tanya Nino.
"Nggak, lo aja sana kali aja lo ketemu jodoh lo dikantin," ucap Gabriel.
"Mentang-mentang gue jomblo, dahlah gak asik," ucap Nino kesal sambil berlalu pergi keluar kelas.
Gabriel tak melepas rangkulannya, mereka pikir dikelas hanya ada mereka berdua saja, "Riel lepas, nggak enak sama yang lain nanti mereka tau kalau kita ini pacaran," ucap Arumi pelan.
Gabriel menatap Arumi sekilas, "Biarin aja mereka tau, toh juga kita nggak gangguin mereka. Jika mereka tidak terima dengan posisi kamu sebagai pacarku, mereka akan habis ditangan ku," jelas Gabriel membuat Arumi terdiam.
Brak!
"GABRIEL, KAMU SELINGKUH YA DARI AKU? KAMU KENAPA SIH LEBIH MILIH CEWEK KAMPUNGAN KAYAK DIA, DARI PADA AKU?" Teriak Kaila membuat siapa pun yang mendengarnya akan tutup telinga mereka rapat-rapat.
Arumi hanya diam gadis itu tak berani jika harus melawan Kaila karna Arumi sadar ia hanyalah siswi yang mendapatkan biayasiswi untuk sekolah ditempat elit seperti ini, Apakah Arumi tidak sadar jika keluarganya tak kalah kaya dari keluarga Richards?
"Mau lo apa sih? Gue nggak ada rasa sama lo!" ucap Gabriel datar.
"Ta-tapi aku suka sama kamu," ucap Kaila dengan manja membuat Gabriel muak ia tak suka dengan gadis yang manja.
"Mending lo pergi aja deh, gue nggak suka cewek kayak lo," kata Gabriel dingin.
"Ck!" Kaila lantas pergi dari hadapan mereka berdua dengan kesal.
"Gabriel, nggak seharusnya kamu kayak gitu. Apalagi sama cewek," ucap Arumi menunduk tanpa melihat wajah Gabriel.
"Kamu ngomong apa sih? Biarin aja," ucap Gabriel sambil mengangkat dagu Arumi agar gadis itu tidak menunduk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath Love Story [ END ]✓
Romance[ W A R N I N G ⚠️] Cerita ini terdapat banyak kata-kata kasar dan adegan kekerasan. 💢 Ketika seorang anak kecil yang dipaksa untuk menjadi pembunuh oleh ayahnya sendiri agar bisa melindungi adik dan ibunya. Namun sayangnya, semua pengorbanan ya...