Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca
Spam komen nya juga
Maaf kalau ada typo bertebaran
.
.Malam ini, Jungkook baru saja pulang dari kafe Candra, tadi dirinya habis ketemu dengan Rosa. Mereka bertemu hanya untuk mengobrol ngobrol saja. Karna Rosa tidak banyak bicara, tapi hanya tidak pantas untuk julukan Jisoo.
Rumah nampak sepi, Jungkook baru ingat kalau kedua orang tua nya tengah pergi ke acara klien papi Jungkook. Jadi, malam ini dia harus berdua an dengan Jisoo dong? Ah itu malah bagus, karna Jungkook bisa mendekati Jisoo.
"Jisoo!" Panggil Jungkook saat sudah sampai di depan pintu kamar Jisoo yang masih tertutup rapat. Jungkook harap gadis itu tidak pergi kemana mana karna jika tidak, maka itu akan sangat merepotkan Jungkook. Jungkook malas jika harus mencari cari dimana Jisoo berada.
Pintu kamar Jisoo terbuka dan menampakkan Jisoo yang keluar dengan mata sembab. Jungkook tentunya terkejut, kenapa gadis didepannya ini menangis, apa yang sebenarnya terjadi?
"Buset! Kenapa lo Jis? Nangis gak jelas."
"Huaaaaaaa!" Triak Jisoo makin kencang membuat Jungkook refleks menutup telinganya dengan kedua tangannya.
"Lo bisa gak sih gak usah triak triak. Kenapa? Kok lo nangis begitu?"
"Gue habis nonton drakor." Jawab Jisoo enteng sembari menyeka air matanya.
Ingin rasanya Jungkook menyentil ginjal gadis tersebut. "Ck. Buat orang khawatir aja lo. Gue kira kenapa." Ketus Jungkook.
Jisoo tercengir. Dirinya melihat kanan kiri membuat Jungkook mengernyitkan keningnya bingung. "Nyariin apaan lo? Mami sama papi gak ada di rumah, Alvin juga di ajak sama mami papi ketemu klien."
"Ck. Bukan itu." Jisoi berdecak kemudian berkacak pinggang.
"Terus?"
"Lo kan habis dari kafe, masa gak bawa apa apa sih? Makanan kek, gue laper tau gak dari tadi siang belum makan sama sekali."
Jungkook menggeleng samar "Gue gak bawa apa apa lah. Gila aja lo, gue ke kafe buat ketemuan sama Rosa bukan buat beliin lo makanan."
"Ya seharusnya beliin kek, gue kan laper dari tadi siang belum makan sama sekali."
"Salah siapa tadi gue ajakin makan malah masuk ke dalem kamar?"
"Ck. Lo mah. Yaudah anterin gue ke mana gitu buat nyari makan, laper banget ini!" Jisoo mengusap usap perut ratanya ini.
Dirinya benar benar lapar, sebenarnya saat Jungkook tadi pergi. Jisoo kembali ke ruang makan untuk makan, tapi Jisoo menemukan meja makan yang sudah kosong. Pasti Jungkook dengan sengaja menghabiskan makanan itu. Menyebalkan.
Benar benar, Jisoo sangat menyesal kenapa tadi dia harus dipenuhi rasa canggung. Seharusnya dia lebih mementingkan perut daripada gengsinya itu.
Jungkook berdecak "Udah malem ini. Mendingan masak sendiri sana, masak mie instan kek apa gitu."
"Ya tapi kan-Huaaaa mama!! Mati lampu!! Apa apaan ini! Jungkook! Lo masih ada didepan gue kan? Jangan pergi dari situ!!! Gue takut banget sama gelap! Lagian rumah gede gini masa gak bayar tagihan listrik sih! Mamaa!!" Jisoo berteriak histeris karna tiba-tiba saja lampu rumah mati. Benar benar menyebalkan. Jisoo merutuki Selly dan Aldi, masa orang kaya telat bayar listrik sih. Apa apaan ini.
"Brisik!!" Jungkook merogoh sakunya dirinya menghidupkan hp nya kemudian menggunakan hp tersebut sebagai senter.
"Gue disini, udah lo jangan nangis. Kaya anak kecil tau gak. Lebay banget sih!" Ketus Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love | Sookook ✓
Teen FictionIni adalah kisah seorang cewek bernama Tapasya Jisoo Berllyana, yang terpaksa disuruh tinggal dirumah cowok bernama Gaveron Jungkook Aldito. Mereka sebenarnya sudah saling mengenal sejak masuk di bangku PAUD. Orang tua keduanya juga mempunyai hubung...