Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca
Spam komennya juga
Maaf kalau ada typo bertebaran
.
.Jungkook baru saja pulang dari sekolah. Dirinya pulang kerumah sebentar untuk mengganti pakaian nya. Jungkook hafal, bahwa setelah ini pasti papi nya akan menyuruh dirinya untuk kembali mencari dimana keberadaan Jisoo.
Saat Jungkook hendak pergi dirinya tak lupa untuk ke kamar mami nya. Alvin sejak kemarin dititipkan dirumah sang nenek karna kondisi mami Jungkook sedang drop. Jungkook tak tega melihat Selly terus terusan sakit seperti ini. Sebegitu sayangnya kah Selly dengan Jisoo?
Jungkook berjalan mendekati mami nya. Ia duduk disamping sang mami yang terbaring lemah. Selly tidak tidur, dirinya masih membuka mata, namun wajahnya nampak pucat. Mata Selly yang biasanya terbuka lebar dengan bulu mata yang lentik, kini hanya terlihat melek dengan mata redup.
"Mami.." lirih Jungkook sembari mengusap rambut Selly dengan penuh kasih sayang. "Maafin Jungkook. Sampe saat ini Jungkook belum bisa nemuin dimana keberadaan Jisoo, Jungkook tau mi ini semua kesalahan Jungkook. Jungkook nyesel mi.." apa yang Jungkook ucapkan, itu memang benar dari isi hatinya.
Sejak Jisoo hilang, suasana rumah jadi sangat hening. Setiap pagi, dimeja makan tidak ada makanan sedikitpun karna Selly tidak masak. Papi Jungkook juga nampak cuek dengan Jungkook. Jungkook sadar kalau papi nya benar benar kecewa dengan dirinya.
Jungkook sangat ingin menebus kesalahannya. Jungkook lelah jika terus terusan begini. Semua orang menyalahkan Jungkook atas ini, Jungkook juga tidak siap jika sampai kedua orang tua Jisoo tau mengenai masalah ini.
Saat Jungkook hendak berdiri, hp mami nya berdering membuat Jungkook mengurungkan niatnya itu. Jungkook membuka hp Selly, dan disitu tertera nama Dilla, yakni mama Jisoo. Jungkook langsung kalang kabut.
"Siapa yang nelfon Jung?" Tanya Selly sembari berusaha bangun walaupun kondisi nya lemah.
Jungkook diam. Dirinya tak tahu harus mulai menjawab dari mana, jika tidak segera di angkat pasti Dilla akan curiga. Tapi, jika diangkat Jungkook sendiri tidak tau harus ngomong apa. Jungkook sangat yakin bahwa Dilla menelfon mami nya karna ingin menanyakan kabar Jisoo.
"Jung, kok diem? Mami nanya loh. Siapa yang nelfon? Angkat aja pasti penting." Selly hendak meraih hp nya namun Jungkook segera menjauhkan nya. Membuat Selly mengernyitkan keningnya, bingung.
"Kenapa kok kamu jauhin? Mami kan mau tau siapa yang nelfon. Emang siapa sih Jung? Sini in ah itu hp mami."
"Tante Dilla." Jawab Jungkook spontan tapi mampu membuat Selly membeku. "Tante Dilla yang nelfon mi. Pasti tante Dilla mau nanyain kabar Jisoo, terus nanti kalo di angkat kita mau jawab apa mi? Apa kita bakalan jujur kalo Jisoo udah hilang selama dua hari?"
Selly menggelengkan kepalanya, ia mengambil hp tersebut dari tangan Jungkook. Dengan yakin Selly mengangkat telfon dari Dilla, Jungkook menatapnya sembari menggelengkan kepala. Namun, Selly meyakinkan Jungkook bahwa semua akan baik baik saja.
"Hallo, Dilla. Kenapa?" Selly berusaha berbicara seperti biasanya. Dirinya memang lemas, tapi karna ini ia terpaksa berpura pura bahwa ia sehat.
"Ah Selly kenapa angkat telfon nya lama banget? Kamu lagi sibuk ya?"
"Enggak. Aku tadi lagi masak makan siang buat anak anak. Mereka kan baru pulang sekolah. Emang ada apa?" Selly terpaksa berbohong. Dirinya tak mungkin jujur, Selly sangat tau kesibukan Dilla. Jika ia jujur pasti Dilla akan panik dan balik ke Indonesia.
"Ohh gitu.. maaf kalo ganggu. Jadi gini, aku mau nanyain soal Jisoo. Dia kenapa ya hp nya kok gak aktif? Aku telfon juga gak nyambung. Jisoo kemana ya Sell? Apa dia lagi sama kamu? Kalo iya tolong kasih ke dia ya hp nya. Aku mau ngomong."
Selly diam membisu ia benar-benar tidak tahu harus menjawab apa. Selly benar benar pusing karna hal ini.
"Selly. Hallo? Masih nyambung kan? Kok kamu diem?"
"Ehh iya.. ini kan anak anak bentar lagi mau ujian semester akhir. Jadi, aku sama papi mutusin buat sita hp mereka biar mereka nya fokus belajar gitu. Maaf ya, aku udah sita hp Jisoo tanpa seizin kamu." Dalam hati, Selly merapalkan kata maaf untuk sahabat nya itu. Dirinya benar benar minta maaf karena sudah berbohong. Sebenarnya, Dilla berhak tau tentang hal ini karna Jisoo adalah anaknya. Tapi, karna keadaan, Selly tak mungkin memberi tahu yang sebenarnya pada Dilla.
"Oh gitu.. iya gak papa malahan bagus kalo kamu nyita hp Jisoo. Jadikan dia gak sibuk sama hp nya dan bisa fokus sama ujian semester nya. Tapi, aku kangen banget sama dia, bisa gak kasih hp nya ke Jisoo? Aku mau ngomong."
"Emmm.... Jisoo nya tadi pamit, dia mau belajar kelompok. Waktu kamu nelfon dia baru aja pamit." Ucap Selly, ngaco tentunya.
"Yah, yaudah deh gak papa. Tolong sampein salam aku ke Jisoo ya. Yaudah ini aku matiin dulu. Soalnya ada miting bentar lagi. Aku titip Jisoo ke kamu ya Sell. Makasih, byee!"
Sambungan telfonnya dimatikan sepihak oleh Dilla. Selly sudah menduga bahwa Dilla sangat sibuk. Tapi dirinya menyempatkan untuk menelfon Selly karena khawatir dengan keadaan Jisoo. Selly tau, dia bisa membohongi Dilla, tapi Selly tak bisa membohongi ikatan batin antara Dilla dan Jisoo. Pasti batin Dilla saat ini tengah mengkhawatirkan Jisoo.
"Maafin aku ya Dill. Aku udah bohongin kamu. Aku gak bisa jagain Jisoo Dill, aku gak bertanggung jawab. Maafin aku Dilla maafin aku. Aku bukan sahabat yang baik." Selly menangis dirinya menyesal karna telah berbohong pada Dilla. Selly juga sempat membayangkan kalau dirinya berada diposisi Dilla, pasti dirinya juga akan mengkhwatir kan Jisoo.
Jungkook jadi tak tega melihat Selly yang menangis dengan rasa bersalah itu. Jungkook tak kuasa melihatnya. Jungkook melangkah kan kakinya ingin pergi dari kamar sang mami, tapi langkahnya kembali tertahan karna sekarang hp nya lah yang berbunyi.
Jungkook membuka hp nya dan begitu terkejut saat tau kalau yang menelfon nya adalah Jisoo. Jungkook berbalik badan dengan wajah yang berbinar-binar.
"Mami! Jisoo nelfon aku!!, Ini yang nelfon Jisoo mi!!" Ucap Jungkook kegirangan.
Selly terkejut namun setelah nya ia tersenyum dan merasa sedikit lega. "Yaudah cepetan angkat! Kamu nungguin apa lagi?"
"Iya mi ini Jungkook angkat telfon nya." Jungkook segera mengangkat telfon tersebut.
"Hallo! Jisoo.. lo kemana aja sih? Kenapa lo ngilang selama dua hari? Tau gak, kita semua khawatir sama lo Jis. Sekarang lo ada dimana biar gua jemput!"
"Maaf sebelumnya.."
Jungkook terdiam, ini bukan suara Jisoo. Tapi suara orang lain. Siapa ini? Kenapa dia bisa memegang hp Jisoo? Lantas Jisoo berada dimana?. Otak Jungkook terus berputar dan penuh dengan tanda tanya.
"Ini siapa? Kenapa lo bisa pegang hp Jisoo? Jisoo nya dimana? Gua mau ngomong sama dia."
"Maaf sebelumnya mas. Saya suster dari rumah sakit Jakarta hospital. Saya ingin memberitahukan bahwa sodari yang bernama Jisoo sedang dirawat dirumah sakit kami. Sodari Jisoo dibawa oleh warga kemari, sodari Jisoo menjadi korban kecelakaan. Sodari Jisoo tertabrak mobil truk dan sudah dua hari ia dirawat dirumah sakit kami. Ia mengalami koma, maaf baru bisa mengabari anda selaku keluarga korban. Karna hp korban sempat rusak. Terimakasih, saya harap mas akan datang kemari."
Tut!!
Bagaikan tersambar petir. Jungkook bungkam ia menatap kearah Selly yang masih mengharapkan jawaban dari Jungkook.
"Gimana? Tadi siapa? Jisoo dimana?" Tanya Selly dengan antusias.
"Jisoo kecelakaan, dia koma. Dia dirawat dirumah sakit Jakarta hospital."
"Apa?!!!"
.......................
UDAH SIAP UNTUK PART SELANJUTNYA
VOTE DAN JUGA KOMEN NYA!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love | Sookook ✓
Teen FictionIni adalah kisah seorang cewek bernama Tapasya Jisoo Berllyana, yang terpaksa disuruh tinggal dirumah cowok bernama Gaveron Jungkook Aldito. Mereka sebenarnya sudah saling mengenal sejak masuk di bangku PAUD. Orang tua keduanya juga mempunyai hubung...