Ini adalah kisah seorang cewek bernama Tapasya Jisoo Berllyana, yang terpaksa disuruh tinggal dirumah cowok bernama Gaveron Jungkook Aldito.
Mereka sebenarnya sudah saling mengenal sejak masuk di bangku PAUD. Orang tua keduanya juga mempunyai hubung...
Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca ;) Spam Sookooknya juga jangan lupa Maaf kalau ada typo bertebaran.. . •SUDAH DI REVISI• .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jisoo kini tengah berlari tak tentu arah. Dirinya nampak hancur dengan rambut yang acak acakan dan mata yang sembab.
Jisoo sudah berkali kali menyeka air matanya namun dirinya bingung kenapa air matanya itu terus terusan keluar dan tidak mau berhenti untuk menetes.
Orang orang bahkan sudah menatap kearah Jisoo dengan tatapan heran.
Mungkin mereka bingung kenapa Jisoo berlari tak tentu arah dan lagi, Jisoo menangis.
Bisa dikatakan keadaan Jisoo sangat buruk.
Tidak, Jisoo harus mencari tempat untuk menenangkan dirinya. Tentunya tempat yang sepi dan jauh dari khalayak ramai.
Jisoo tau dirinya harus kemana, dengan segera dirinya mencari tukang ojek lalu pergi ke tempat dimana dia yakin bahwa dirinya bisa tenang jika berada ditempat itu.
Saat sudah sampai, tukang ojek tersebut nampak terkejut.
Pasalnya tempat yang dituju Jisoo adalah tempat pemakaman. Tukang ojek tersebut benar benar was was.
Pikirannya berkecamuk. Apa jangan jangan penumpangnya ini adalah hantu?
Sementara itu Jisoo menatap aneh ke tukang ojek tersebut "Kenapa bang?" Tanya Jisoo baik baik.
Tapi tidak ada respon sama sekali dari sang tukang ojek yang membuat Jisoo semakin bingung.
Apa jangan jangan tukang ojek ini kesambet?
Jisoo melambai lambaikan tangannya tepat didepan wajah tukang ojek tersebut.
Tukang ojek yang tadinya melamun langsung tersadar kemudian tanpa aba aba tukang ojek tersebut langsung tancap gas dan ngacir meninggalkan Jisoo yang masih menatapnya heran.
"Hah?"
"EH WOEE! BANG OJEK! INI SAYA BELOM BAYAR!! BANG!!" percuma saja Jisoo teriak.
Karena tukang ojek tersebut nampaknya sudah jauh.
"Lah aneh banget sih nolak rejeki dosa."
Jisoo mendengus kesal, karna dirinya takut kalau nanti di akhirat dirinya disiksa cuma karna naik ojek dan tidak membayarnya.
"Ooo... Apa jangan jangan dia ngira gue setan kali ya karna gue minta di anterin di tempat pemakaman?" Gumam Jisoo yang masih menatap jalanan yang tadi dilewati oleh tukang ojek tersebut.
"Ehh wahh! Parah sih tuh tukang ojek. Masa gue cantik cantik begini dikira setan. Lagian siang bolong begini mana ada setan. Anjir bodoamat dah."
Jisoo lebih memilih untuk mengabaikan tentang tukang ojek yang belum sempat ia bayar tapi sudah ngacir duluan.
