EPISODE.46

793 98 39
                                    

Kak vote nya jangan bolong bolong ya kak
Komen nya juga jangan bolong bolong kak

........................

Saat sudah sampai dirumah Jungkook segera membawa Jisoo masuk kedalam kamarnya. Ia membaringkan Jisoo di atas kasur, sementara itu V mengambilkan air minum untuk Jisoo. Mereka berusaha agar tidak berisik karna tidak mau kalau nanti sampai kedua orang tua Jungkook bangun. Itu hanya akan membuat mereka khawatir saja. Bahkan, besok adalah hari di mana jasad kedua orang tua Jisoo akan dibawa pulang.

Jisoo nampak menggigil, tentu saja Jisoo menggigil karna ia tidak menggunakan pakaian. Hanya bra dan celana pendek gambar Doraemon yang ia pakai saat ini. Sialan, Jaehyun sudah melihat bagian atas Jisoo. Jungkook merasa sangat kesal, seharusnya ia lah orang pertama yang melihat itu semua. Namun, Jaehyun lah yang dengan lancang menjadi orang pertama yang melihat betapa indahnya tubuh Jisoo.

Tapi, Jungkook juga tak ingin terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Ia sudah cukup tenang saat tau kalau ia tak terlambat datang, karna tempat Jisoo sekarang masih segel, jadi masih aman.

Tubuh Jisoo menggigil, badannya gemetar ia memegang erat tangan Jungkook. Begitupun, Jungkook menggosok gosokkan tangannya di telapak tangan Jisoo. Menyalurkan kehangatan bagi cewek itu.

Tubuh Jisoo memang nampak menggigil namun, wajah Jisoo pucat bahkan keningnya sudah di penuhi oleh kringat. "Jungkook.. shh.. gue takut, gue takut. Jaehyun, gue benci sama dia, g-gue gak mau sama dia Jung. Gue takut sama Jaehyun, ekhh Jaehyun gue mohon jangan lakuin itu sama gue. Gue mohon." Jisoo terus saja meracau tidak jelas.

Dalam angan angan Jisoo saat ini hanya ada saat saat dimana Jaehyun hendak melecehkan nya. Mungkin mental Jisoo sedikit terganggu karna ini, ia memiliki trauma terhadap mantan satu satunya itu.

Jungkook pun mengusap pucuk kepala Jisoo, ia mengangguk-anggukan kepalanya seolah olah berkata bahwa semua akan baik baik saja. "Tenang Jis, gua ada di sini sama lo. Lo jangan takut, Jaehyun gak akan bisa ngapa ngapain lo selama gua ada di samping lo. Gua disini Jis, gua disini buat lo."

Namun, Jisoo terus saja meracau dengan mata tertutup namun raut muka yang nampak panik. "Gak gak, gue takut sama Jaehyun. Hiks, kak Andre.." ucap Jisoo spontan.

Mendengar nama Andre membuat Jungkook terdiam. Ia tentu saja tidak asing dengan cowok bernama Andre itu. Andre adalah kakak sepupu Jisoo. Jungkook sangat tau kedekatan antara mereka, bahkan Jungkook sudah hafal. Jika Jisoo tengah terkena masalah atau sedang ketakutan, maka nama Andre lah yang akan cewek itu sebut.

Jungkook menunduk. Bang Andre,, maafin gua bang. Gua gak bisa jagain adek lo, gua emang gak becus kan bang? Lo selalu berantem sama gua karna gua udah nyakitin Jisoo. Dan untuk saat ini, Jisoo sakit secara fisik maupun mental bang. Coba aja bang lo masih hidup, pasti Jisoo bakal lebih tegar bang. Gua kangen sama lo bang. Batin Jungkook, ia hanya bisa menundukan kepalanya.

"Bang Andre, tolongin Jisoo. Jis-jisoo hiks, Jaehyun bang dia mau-mau." Jari telunjuk Jungkook bergerak untuk menutup mulut Jisoo yang terus saja meracau.

"Hei, Jisoo gua ada disini. Udah lo jangan khawatir ya, setelah ini gua bakalan bikin perhitungan sama Jaehyun. Lo tenang Jis, gua mohon lo tenang." Jungkook kemudian memeluk erat tubuh Jisoo. Dapat ia rasakan tubuh cewek tersebut yang bergetar dan keringat yang membasahi kening Jisoo, kini keringat itu mengenai kaus Jungkook.

"G-gue takut sama Jaehyun. Gue takut Jung, takut banget."

Bangsat! Mati lo Jae sama gua.

................

Pagi ini, Jaehyun belum juga pulang kerumah melainkan ia masih berada di markas nya. Haikal pagi pagi sekali sudah datang ke markas tersebut, dan betapa kagetnya dirinya saat mengetahui Jaehyun yang semalaman menginap di markas. Yang paling membuat Haikal kaget adalah, luka yang ada di sekujur tubuh Jaehyun. Sudah dari tadi Haikal memaksa Jaehyun untuk mengobati lukanya, kalau tidak Haikal akan mengantarkan Jaehyun pulang.

Crazy Love | Sookook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang