EPISODE.35

906 119 47
                                    

Makasih buat 1k vote dan 1k komen nya
Author harap kalian selalu dukung cerita author ya
.
Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca
Spam komennya juga
Maaf kalau ada typo bertebaran
.
.


Kedatangan V disambut baik oleh kedua orang tua Jungkook bahkan mereka kini tengah BBQ an bersama. Tapi, sayangnya Selly dan Aldi tidak bisa ikut BBQ an bersama dengan anak anak muda tersebut. Karna mereka sedang kerumah nenek Jungkook.

Mereka bertiga membakar BBQ bersama sama. Tapi, agaknya Jisoo sangat tak minat dengan BBQ an ini karna sedari tadi tingkah V selalu membuatnya tak henti mengumpat. Sungguh menyebalkan.

Lihat saja, sekarang ini V tengah mengganggu nya yang sedang memanggang BBQ. Entah kenapa V tak berhenti menganggu nya. Jungkook yang memperhatikan interaksi antara V dan Jisoo merasa agak kesal karna Jisoo lebih memperhatikan V daripada dirinya.

"Ck. V lo kaya tai deh! Diem anjir jangan gangguin gue bisa gak,hah?" Jisoo kesal pasalnya V malah memainkan rambutnya dan itu yang membuat Jisoo merasa risih.

Bukanya berganti dengan kegiatan nya yang menganggu Jisoo, V justru malah menyengir tentunya dengan ekspresi tak bersalahnya. "Ya abis rambut lo wangi nih, eumm harum..." V menutup matanya merasakan harum rambut Jisoo, kemudian ia berkata "Wangi banget Jis, rekomen dong ini lo pake shampo apaan?"

"Shampo bayi!" Jawab Jisoo malas.

V mencebik kesal, "Jisoo kalo di tanyain mah gitu. Tau ah dedek V mau marah aja."

"Ganteng doang! Alay nya kebangetan!" Sindir Jisoo, kemudian ia berdiri dan berjalan mendekati Jungkook. Jungkook yang tadi memperhatikan Jisoo dan V, seketika itu ia pura pura sibuk dengan BBQ nya sendiri.

Sejujurnya, Jungkook senang karna Jisoo mau mendekatinya. Setidaknya ada harapan untuk minta maaf dengan Jisoo.

Jisoo duduk tepat disamping Jungkook kemudian bersandar di bahu Jungkook tanpa aba aba. Jungkook lumayan terkejut namun ia tetap diam saja. Membiarkan Jisoo nyaman di bahu nya.

"Ciee udah gak marah neng?" Goda Jungkook yang pandangannya tak lepas dari BBQ yang sedang ia bakar.

Jisoo yang tadi memejamkan matanya, kini ia membuka nya. Jisoo menatap Jungkook, dan pada saat itu Jungkook juga beralih menatap Jisoo. Terjadilah kontak mata antara keduanya. Keduanya saling diam dan hanya tatapan merekalah yang berbicara.

Jungkook, lo ganteng banget sih kalo diliat liat begini.

Jisoo, cantik banget sih. Jis, gua gak yakin sama perasaan gua. Tapi, seenggaknya gua tau kalo gua ada rasa sama lo

"EKHM! EKHM!! TATAP TATAPAN TEROS!!! IYA IYA GUA TAU KALIAN ITU PACARAN, TAPI JANGAN TATAP TATAPAN DAN UWU UWUAN DIDEPAN GUA JUGA KALI! UWU PHOBIA INI WOY! STADIUM AKHIR!." suara V yang cukup menggelegar mampu menyadarkan Jisoo dan juga Jungkook. Mereka membenarkan posisi duduk mereka dan berpura pura tidak terjadi apa apa.

"V, lo apa apaansih? Reseh banget deh jadi orang. Cowok banyak cincong lo! Dasar rempong kaya tai!" Hardik Jisoo.

"Tau lah kalian gak asik pada uwu uwu an. Mendingan gua masuk ke kamar terus tidur. Besok gua kan mau ikut sekolah. Sono lanjutin pacarannya!" V berjalan meninggalkan Jisoo dan Jungkook. Tapi, V berbalik badan dan berkata, "BBQ gua makan aja. Mubazir!" Kemudian V berjalan lagi menuju kamarnya.

Hening, disini hanya ada Jungkook dan Jisoo. Mereka tak tahu harus memulai percakapan dari mana.

"Jisoo!". "Jungkook!"

Bahkan mereka sangat kompak dalam memanggil nama satu sama lain. Karna mengetahui mereka yang kompak, lantas keduanya hanya tersenyum kikuk. Dan menggaruk  tengkuk mereka yang tak gatal itu.

"Lo duluan aja kalo mau ngomong." Ucap Jisoo yang di angguki setuju oleh Jungkook.

Kemudian, Jungkook beralih duduk menghadap Jisoo. Meraka duduk saling berhadap hadapan dan ditengah mereka terdapat panggangan BBQ. Anggap saja itu adalah saksi mata yang melihat pembicaraan Jisoo dan Jungkook.

"Gua tau. Gua udah berkali-kali minta maaf sama lo, dan kalaupun gua sampe seratus kali atau bahkan sampe berapa kali pun gua minta maaf sama lo, kesalahan gua tetep susah dimaafinnya. Soalnya kesalahn gua ini menyangkut lo--" Jungkook memotong pembicaraan nya, entah mengapa ia tak sanggup mengatakan hal selanjutnya.

Sedangkan Jisoo hanya tetap diam mendengarkan Jungkook dan menunggu apa yang akan Jungkook ucapkan selanjutnya. Karna, Jisoo juga sangat penasaran jadi ia tak ingin menyela nya.

Jungkook menghela nafas. "Gua emang cupu Jis! Gua mau jujur sama lo kalo gua.... Eee....mmm.. gua.... Gua... Gua sebenarnya sayang sama lo Jis, gak tau sejak kapan rasa ini tumbuh. Asal lo tau? Saat mami bilang lo belum pulang dari sekolah, seketika itu gua langsung panik dan nyusul lo ke halte. Tapi, gua udah terlambat karena lo udah gak ada disana. Lo udah pergi duluan dan gua nyari lo sampe tengah malem, sampe hujan reda. Tapi, gua gak berhasil nemuin lo." Jungkook menghela nafasnya.

Sebenarnya, Jisoo agak tercengang mendengar Jungkook yang mengatakan bahwa ia sayang kepada Jisoo. Namun, Jisoo tak mau kepedean dulu karena sayang itu umum? Benarkan?

"Dan setelah kejadian lo ilang itu. Mami drop dia sakit karna khawatir sama lo. Intinya kita semua khawatir, berita lo yang ilang itu udah kesebar disekolah. Dirumah, gua disalahin sama mami papi, dan disekolah gua juga disalahin sama temen temen terutama Siva dan Lidia." Jisoo kaget saat tiba-tiba Jungkook mengenggam kedua tangannya. Jungkook menatap Jisoo begitu lekat yang membuat Jisoo jadi salting sendiri akan tatapan itu.

"Gua mohon sama lo Jis, jangan kaya gini lagi. Iya, gua yang salah tapi ini yang gua maksud adalah. Please jangan cuekin gua terus terusan. Jujur, gua kangen sama lo Jis. Gua kangen sama lo yang selalu ngomelin gua, bukan diemin gua kaya gini. Maafin gua ya Jis?"

Jisoo diam, dalam hatinya ia sebenarnya sangat ingin memaafkan Jungkook. Tapi, ah sekarang Jisoo tak peduli dengan gengsi nya ia ingin tetap memaafkan Jungkook. Jisoo yakin ini adalah pilihan yang sangat sangat tepat.

Jisoo mengangguk kemudian memeluk Jungkook erat. Biasanya Jungkook akan mendorong Jisoo atau bahkan mengejeknya. Namun, untuk kali ini Jungkook membalas pelukan Jisoo.

"Iya, gue maafin. Tapi, please ya Jung, jangan ulangin lagi. Soalnya gue trauma."

Jungkook melepaskan pelukannya dan mengangguk samar, ia menatap Jisoo lagi dan berkata. "Iya Jis, gua gak mungkin lakuin hal itu sama orang yang gua suka."

"Apa?!! Gua gak salah denger kan? Lo tadi bilang apa Jung?"

Mampus, Jungkook keceplosan. Ia ingin sekali membakar mulutnya yang tidak berguna itu. "Udah Jis, lupain. Btw ini lo makan sendiri ya, udah mateng nih. Gua mau tidur nanti lo aja yang beresin, bye!!" Jungkook lari ngibrit meninggalkan Jisoo dan kemudian ia masuk kedalam kamarnya.

Saat sudah berada didalam kamarnya, Jungkook segera merebahkan dirinya di atas kasur. Ia memikirkan ucapannya tadi, ia masih mengingat Jisoo yang tiba-tiba memeluknya.

"Iya Jis, lo gak salah denger. Awalnya emang gua jengkel sama lo, dan nrima kalo kita musuhan. Tapi sekarang, gua malah suka sama lo. Gua harap gua bisa dapetin lo seutuhnya, seutuhnya."

Sedangkan itu, Jisoo yang ditinggal masuk lantas mencebik kesal, namun ia merasa sedikit senang. "Jadi, Jungkook suka sama gue ya? Aaa baper.. eh dia beneran gak sih? Aaaa gilaa! Bisa gila gue hoee!!" Jisoo kegirangan.

....................

UDAH SIAP UNTUK PART SELANJUTNYA?!
KOMEN AND VOTE!!!

MAAF AUTHOR UP NYA KEMALEMAN. KARNA AUTHOR BARU BISA BUKA HP DAN UP.
AUTHOR DISIBUKAN OLEH TUGAS
MOHON DIMAKLUMI.
TAPI AUTHOR NYEMPETIN UP.
MAKANYA SEMANGATIN AUTHOR YA:)

Crazy Love | Sookook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang