EPISODE.43

749 100 38
                                    

Biasakan vote terlebih dahulu sebelum membaca
Spam komennya juga
Maaf kalau ada typo bertebaran
.....................

Sudah dua hari semenjak kabar kedua orang tua Jisoo yang jatuh dari pesawat, sejak itu juga Jisoo tidak mau keluar dari kamar. Bahkan, anak itu sudah dua hari tidak makan apapun. Selly juga ikut drop karna mengkhawatirkan kondisi kesehatan Jisoo. Sementara itu, jasad kedua orang tua Jisoo sedang dalam pencarian dan sampai sekarang belum ditemukan juga.

Bahkan, setiap pagi, siang, sore, dan malam. Jungkook selalu mengetok ngetok pintu kamar Jisoo berharap agar pacarnya itu mau membukakan pintu. Jungkook selalu membawa makanan untuk Jisoo, namun anak itu selalu menolak nya. Jungkook jadi khawatir akan kesehatan Jisoo, Jungkook selalu membujuk Jisoo dan meyakinkan cewek itu kalau semuanya akan baik baik saja.

Jungkook selalu mengajak Jisoo berbicara dari luar, namun tak ada balasan dari kamar Jisoo. Jisoo sama sekali tidak membuka suara, bahkan pintu kamar Jisoo selalu di kunci. Jungkook takut kalau Jisoo melakukan sesuatu yang aneh aneh.

Saat ini, Jungkook sudah berada di depan pintu kamar Jisoo dengan membawa nampan. Jungkook membawakan Jisoo sarapan untuk pagi hari ini. Jungkook sangat sangat berharap kalau Jisoo mau keluar dari kamarnya. Ia bahkan sudah merangkai kata kata gombalan agar Jisoo bisa merasa sedikit terhibur.

Tok tok tok!.

Jungkook mengetuk ngetuk pintu kamar Jisoo. Namun, sudah dapat di pastikan kalau Jisoo hanya akan diam saja dan tidak akan membukakan pintu kamarnya itu. Namun, Jungkook tak akan menyerah sampai disini, ia akan terus berusaha untuk Jisoo.

"Jisoo, morning sayang. Bangun Jis, udah pagi ini. Bukain dong sayang pintunya, gua bawain sarapan nih buat lo, lo kan suka banget sama rendang sapi dan ini gua udah masakin rendang sapi buat lo. Ayolah Jis masa lo gak mau keluar? Gua bangun dari subuh loh cuma demi masak buat lo. Keluar dong Jis, terus sarapan. Jangan buat gua dan yang lainnya khawatir, tau gak? Mami kondisi nya drop karna mikirin lo Jis. Ayo keluar Jis, semuanya akan baik baik aja."

Percuma saja percuma, bahkan mau Jungkook berteriak sekencang apapun itu, menangis sekeras apapun itu. Jisoo tetap tak akan membukakan pintu kamarnya,. Jungkook sudah kehabisan kata kata lagi. Ia takut kalau di dalam kamar, Jisoo melakukan sesuatu hal yang tidak-tidak. Pasalnya Jungkook pernah melihat berita, ada anak perempuan yang depresi berat dan akhirnya memutuskan untuk menyakiti dirinya sendiri dengan menggores goreskan tangan menggunakan pisau.

Jungkook hanya takut kalau Jisoo akan melakukan hal itu juga. Mungkin, banyak yang bilang kalau Jisoo pasti tidak akan melakukan hal seperti itu karna Jisoo adalah tipe orang yang tidak mau menyakiti dirinya sendiri. Namun, tetap saja Jungkook takut.

"Jisoo, tau gak? Gua rela ditembak mati loh, asalkan lo eksekutor nya. Jadi, lo tetep jadi orang terakhir yang gua liat. Eaaa." Jungkook tercengir garing, "Baper gak Jis sama gombalan gua?" Namun tetap saja tidak ada jawaban dari dalam kamar Jisoo.

Jungkook tak menyerah, ia berpikir lagi untuk mengeluarkan gombalan nya yang sebenarnya sangat garing itu. "Jisoo, kalo nanti malem ada pocong di luar kamar lo. Jangan takut ya, soalnya tuh pocong emang sengaja gua suruh buat jagain lo." Jungkook terkekeh, "Garing ya Jis?" Tanya Jungkook sembari tersenyum kecut.

Nihil, Jisoo tak menyahut. Bahkan saat ini Jungkook saja tidak tau kalau Jisoo masih hidup tidak didalam kamar tersebut. "Jisoo, garing banget ya gombalan gua sampe sampe lo gak ngrespon gua?" Jungkook menatap sendu makanan yang sudah ia masak dari subuh tadi.

"Gua mohon Jis. Kali ini aja, buka pintunya. Gua tau lo pasti sedih banget dan terpuruk. Tapi, bukan berarti karna ini lo jadi ngurung diri di kamar dan gak makan apa apa dari kemaren Jis."

Crazy Love | Sookook ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang