Taehyung merasa gemas sendiri saat menonton MV terbaru milik Twice. Dengan tajuk Yes Or Yes, tentunya membuat Taehyung sangat tertarik. Bahkan ia sampai menunggu bagian Sana datang.
Suara imut Sana tentu saja selalu Taehyung tunggu. Apalagi selama beberapa hari terakhir, ia tak bisa bertukar kabar dengan Sana karena kesibukannya. Jadi ia menganggap MV ini sebagai pengobat rasa rindunya.
Dahinya mengernyit saat video selanjutnya justru tentang shipper. Namun karena rasa penasarannya, ia memilih untuk menontonnya saja.
"Ck, untuk apa aku menontonnya?" Taehyung memilih keluar dari aplikasi tersebut. Ia menyesal karena telah menonton video menyebalkan itu. Apa caranya melihat Sana sangat kurang untuk membuat orang-orang men-shipper mereka? Justru semakin banyak shipper Sana dengan idol pria yang lain.
"Kau baik-baik saja?"
"Kau menyebalkan."
"Aku? Apa salahku?" Jungkook nampak bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Kenapa kau menatap Sana?"
"Aku bukan menatap Sana, sungguh. Orang-orang saja yang berlebihan," ujar Jungkook yang sepertinya sama-sama kesal karena tuduhan Taehyung.
"Lalu kau menatap siapa?"
"Aku tidak akan memberitahukannya padamu." Jungkook menjulurkan lidah sebelum akhirnya berlalu. Ia tak akan mungkin bercerita soal siapa yang ia incar pada Hyung-nya atau ia akan sungguh-sungguh menjadi bahan ledekan nantinya.
Lain halnya dengan Taehyung yang mungkin saja gatal jika tak mengatakan soal siapa yang ia incar. Bahkan dirinya tak ragu untuk meminta manager Hyung menemaninya menemui Sana.
Sana menatap pria itu sebelum akhirnya kembali menunduk dan melanjutkan langkah. Namun, pria itu sudah lebih dulu mencekal tangannya.
"Aku minta maaf atas kesalahanku sebelumnya."
"Aku sudah memaafkanmu." Sana tak berbalik. Ia memilih untuk tetap membelakangi pria yang mengajaknya bicara.
"Lalu kenapa kau tidak mau menatapku?"
Sana berbalik lalu menatap pria itu. "Lalu aku harus melakukannya? Aku tidak mau jika tanganku tiba-tiba menamparmu."
"Sana, apa kesalahanku sebesar itu?"
"Tentu saja. Kenapa kau melakukan itu padaku?" Sana tahu, seharusnya ia tak menangis. Namun, ia merasa sedih karena akhir-akhir ini ia selalu menghindari Mark. Padahal selama masa trainee, mereka selalu bersama. Wajar saja jika membencinya adalah hal terberat untuk Sana.
"Aku tidak mau sesuatu yang buruk terjadi padamu. Bisa ikut aku?" Mark menarik tangan Sana. Membawanya menuju tangga darurat yang merupakan tempat favorit mereka untuk bertemu.
Tidak. Jangan berpikir negatif pada pria Taiwan itu. Ia sungguh-sungguh ingin meminta maaf pada Sana. Lagipula sekeras apapun ia berusaha, Sana pasti akan tetap mencintai Taehyung.
"Aku tahu bagaimana sasaeng BTS mengikuti mereka. Aku hanya tidak mau mereka melukaimu," tutur Mark saat mereka tiba di tangga darurat. "Mereka pasti berusaha keras agar kau tidak dekat dengan idola kesayangan mereka. Ditambah lagi dengan Taehyung yang mulai naik daun. Aku sangat yakin sasaeng yang mengikutinya akan bertambah."
"Aku bisa menjaga diriku."
Mark tersenyum lalu mengeleng. "Sana, tak semudah itu menghadapi sasaeng. Jackson saja pernah hampir kecelakaan karena sasaeng. Aku harap itu tak akan pernah terjadi padamu. Aku ingin melindungimu sebagai Kakak. Lupakan saja soal perasaanku. Aku tetap menyayangimu."
Mark memang buka tipe orang yang banyak bicara. Ia hanya akan bicara seperlunya. Itupun jika ia mau.
Namun, ia bisa bicara panjang lebar jika bersama Sana. Wajar saja, mereka sudah dekat sejak lama meski semenjak kasus Bambam dan Mina, mereka terpaksa harus menjauh satu sama lain di depan kamera.
"Maaf, aku salah paham soal maksudmu."
"Tidak apa-apa. Aku tahu yang kulakukan pasti membuatmu salah paham."
Sana tersenyum sebelum akhirnya memeluk Mark. Sudah sangat lama ia tak bercerita soal hari-hari beratnya karena semenjak Taehyung bersamanya, ia selalu menceritakan segalanya pada Taehyung. Namun, Mark tetap Kakak untuknya. Apalagi selama trainee, Mark memang selalu menjaganya.
*
*
*Acara penghargaan memang selalu hal yang Taehyung nantikan. Dengan begitu, ia bisa bertemu dan bicara langsung dengan Sana. Apalagi sepanjang tahun 2018 ini, ia sangat kesulitan untuk bertemu dengan Sana karena kesibukan mereka masing-masing.
"Ey, kau menyiapkan hadiah lagi? Aku jamin Sana tidak akan mau melirikmu sedikitpun."
Ledekan Jimin tentunya bukan tanpa alasan. Pasalnya, pria Park itu sangat tahu bagaimana Sana saat di sekitar Taehyung. Gadis itu pasti berusaha keras untuk menghindari Taehyung agar tak banyak orang men-shipper mereka berdua.
Taehyung tahu niat Sana memang agar media tak mengikuti mereka. Namun, hal itu rasanya cukup menyebalkan untuknya saat ini. Bukankah akan terlihat jika cintanya bertepuk sebelah tangan?
Menjalin hubungan saat karir tengah dalam tahap memuncak memanglah bukan perkara mudah. Mungkin seiring menaiknya popularitas mereka, maka akan semakin rumit hubungan mereka. Apalagi perlahan agensi memberikan jadwal besar-besaran agar mereka tak bisa memikirkan soal kencan.
Taehyung menghela napas. Setelah hampir satu tahun berlalu, ia baru sadar semuanya memang sangat berat. Namun, ia sangat bersyukur hingga detik ini, ia bisa melewati segalanya dengan sangat baik. Apalagi sasaeng-nya belum ada yang tahu soal hubungannya dengan Sana.
"Astaga, aku hanya asal bicara. Kenapa kau menganggapnya serius?"
"Itu memang benar. Sana tak akan mau melirikku di depan kamera. Dia Sana Twice. Bukan Kim Sana."
Jimin mengernyit tak mengerti. "Kim ... Sana? Apa itu?"
"Sana yang jadi pacarku."
"Apa mereka orang yang berbeda?"
"Eung. Mereka berdua jauh berbeda."
Di depan kamera, Sana memang sangat ceria. Bahkan seolah tak memiliki beban apapun. Namun, Taehyung sering mendengar isakan dari gadis itu di belakang kamera. Entah itu karena merindukan orang tuanya atau karena hal-hal sepele yang menyakiti hatinya.
"Kalian masih akan bergosip?" tegur Namjoon sebelum akhirnya menguap. Nampaknya, leader grup beranggotakan 7 pria itu sangat kelelahan padahal saat ini sudah menunjukan pukul 11 siang.
"Kami akan berangkat sekarang."
*
*
*Sana nampak asyik berbincang dengan Chan hingga ia sama sekali tak menyadari kehadiran Taehyung yang berjalan berlawanan dengannya. Bahkan saat Taehyung sengaja ingin menabrakan tubuhnya pada Sana, Sana justru menghindar lalu berjalan begitu saja.
Ada apa dengannya? Taehyung terus menatap Sana sebelum akhirnya dehaman seseorang menyadarkannya.
"Apa yang kau lakukan di sini?"
"Tidak ada," ketus Taehyung. Ia kesal karena Sana benar-benar tak menyadari kehadirannya. Apakah Sana terlalu asyik bicara hingga lupa akan dirinya? Ia bahkan sampai bertanya-tanya soal kesalahan apa yang sudah ia perbuat hingga Sana mengabaikan tadi.
"Kau baik-baik saja?"
"Tidak. Bahkan jauh dari baik-baik saja. Lupakan. Aku ingin tidur saja." Taehyung berjalan menuju sofa yang ada di sana. Suasana hatinya sangat buruk. Ia hanya tak mau suasana hatinya merusak segalanya.
TBC🖤
28 Des 2020