#22 Sweetest Birthday

659 119 19
                                    

Hari ini Twice harus menyelesaikan jadwal terakhir mereka di tahun 2016. Ini mungkin terasa sedikit menyedihkan karena mereka tak bisa menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluarga mereka. Tapi mereka cukup senang sebab mereka bisa menghabiskan malam pergantian tahun mereka bersama penggemar mereka.

Jimin menatap heran Taehyung yang nampaknya sangat sibuk sejak tadi. "Kau sedang apa?"

Taehyung menoleh kemudian tersenyum. Namun ia kembali terfokus pada kotak yang kini sedang ia bungkus dengan kertas kado berwarna ungu.

"Aku bertanya padamu," ujar Jimin yang kemudian duduk di samping Taehyung. "Tae!"

"Aku sedang membungkus sebuah kado," jawab Taehyung masih dengan aktivitasnya tadi, membungkus kado.

Jimin terdiam. Ia merasa aneh sebab untuk apa Taehyung membungkus kado di hari ulang tahunnya sendiri? Padahal member lain sudah menyiapkan hadiah untuk Taehyung.

"Kau membungkus kado untuk siapa? Army? atau fansite kesayanganmu?"

Taehyung terdengar menghembuskan napasnya kesal. Mana mungkin ia memberikan kado untuk fansitenya sendiri. Yang ada ia akan berada dalam masalah jika melakukannya. Ia hanya tak mau rumor soal kencannya dengan fansitenya tersebar luas.

Sebenarnya Taehyung mempersiapkan kado untuk Sana. Kemarin sebelum ia pulang, ia sempat mendengar Twice merayakan ulang tahunnya Sana. Ia merasa jika ia terlampau bodoh karena lupa pada ulang tahun Sana. Ia sudah menandai kalendernya, tapi tetap saja ia lupa.

"Sekarang kita harus melakukan rehearsal 'kan?"

"Sebentar, aku harus menyelesaikan ini terlebih dulu."








Sana nampaknya kurang bersemangat hari ini. Pasalnya, orang yang ia harapkan akan mengucapkan ucapan selamat ulang tahun padanya kemarin tak kunjung menghubunginya. Padahal ia sangat berharap jika orang itu mengucapkan ucapan selamat ulang tahun padanya.

Sana tahu tak ada yang mustahil di dunia ini. Itulah kenapa ia tak akan berhenti meskipun yang ia tahu Taehyung menyukai Tzuyu. Ia memutuskan selama Tzuyu belum tahu, ia akan berusaha mendekati Taehyung.

"Kau menunggu apa?" tanya Jihyo, membuat Sana dengan segera menyembunyikan ponselnya.

"Ah tidak, aku hanya sedang memainkan ponselku tadi." Sana menyelipkan rambutnya ke belakang telinga sebagai tanda jika ia merasa sangat gugup. Lagipula siapa yang tak gugup saat seseorang tiba-tiba bertanya seperti itu?

"Hari ini kita harus latihan untuk penampilan besok. Kenapa kau masih belum bersiap?"

"Maaf." Sana menampakan deretan giginya kemudian meraih baju yang biasa ia gunakan untuk berlatih. Menunggu ucapan dari Taehyung ternyata membuatnya sampai lupa jika ia harus berlatih.

Mungkin dia lupa. Biarkan saja.

*
*
*

Taehyung berniat untuk memberikan kado itu langsung pada Sana. Tapi jika ia melakukannya, bisa-bisa ia tertangkap basah sedang berada di sekitar dorm Twice. Tidak-tidak, ia tak bisa melakukan hal itu.

"Apa aku perlu mengajak Mark bertemu? Dia mungkin bisa memberikan kadonya pada Sana karena dorm mereka tak terlalu jauh?"

Jemari Taehyung mulai mengetikan pesan singkat untuk kemudian ia kirimkan pada Mark. Tapi setelah ia pikir kembali, mungkin saja Mark sedang sangat sibuk dengan tur konsernya sehingga ia mengurungkan niatnya itu.

"Kau terlihat bingung, ada apa?" tanya Jungkook yang kemudian mengerucutkan bibirnya. Namun sebelum Taehyung menjawab, mata Jungkook kini terarah pada kotak kado di tangan Taehyung. "Bukankah kau sudah dapat banyak kado tadi? Tapi aku rasa ini bukan kado dari kami. Apa seseorang yang spesial memberikannya padamu, Hyung?"

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang