#14 Keberuntungan

744 134 30
                                    

Rasa lelah sepertinya tak membuat rehearsal mereka dibatalkan begitu saja. Dengan kondisi yang baru saja tiba, mereka tetap melakukan rehearsal mereka sebelum akhirnya tampil esok hari.

Sana menggunakan micnya lalu mulai menaiki satu persatu anak tangga yang menghubungkan backstage dengan stage yang akan mereka gunakan besok.

Taehyung tersenyum menatap bagaimana Sana bisa menyembunyikan rasa lelahnya. Dia mengerti jika gadis itu pasti sangat lelah saat ini. Apalagi karena Twice dalam masa promosi album baru mereka. Dapat dipastikan jika Twice memiliki jadwal yang sangat padat melebihi biasanya.

Perihal perasaan, Taehyung sungguh tak mengerti kenapa setiap saat perasaannya justru semakin mendalam pada Sana. Dia pikir perasaannya hanya sebatas kebetulan. Ternyata tidak sama sekali.

"Berhenti menatapnya atau kau akan tertangkap oleh yang lainnya," bisik Jimin yang membuat Taehyung mendelik.

"Aku tahu. Apa kau tak tahu jika aku sudah belajar akting? aku akan mulai mempraktekannya."

Suara Sana memang terdengar menggemaskan, membuat beberapa idol pria mulai memujinya. Hal ini tentu saja membuat Taehyung mendengus kesal sebelum akhirnya memutuskan untuk pergi dari sana.

"Cinta membuat seseorang mudah tersinggung," gumam Jimin yang kemudian menghela napasnya. Berikutnya, dia memutuskan untuk mengikuti Taehyung pergi. Dia tak mungkin membiarkan sahabatnya itu memendam kekesalannya sendiri.

"Taehyung-ah," panggil Jimin namun sepertinya hal itu tak membuat pria Kim itu berhenti.

"Taehyung-ah," panggilnya lagi berharap kali ini Taehyung akan menghentikan langkahnya. Namun sama sekali tak berhasil.

"Yak! Kim Taehyung!"

Jimin mendesah pelan sebelum akhirnya kembali mengejar pria Kim itu. Masalahnya sebentar lagi mereka harus melakukan rehearsal dan Taehyung malah pergi begitu saja hanya karena mendengar beberapa idol pria memuji Sana.

"Taehyung-ah!"

"Wae Jimin, wae?" kesal Taehyung sesaat setelah dirinya berbalik. "Aku ingin ke toilet, bukan bunuh diri. Kenapa kau sangat ketakutan?"

"A-aku, hanya memastikan saja," ujar Jimin sambil mengusap tengkuknya. Dia lalu mempersilahkan Taehyung untuk segera pergi dari sana.

"Aku pikir dia akan melakukan hal nekad," gumam Jimin sambil menggeleng lalu berdecak. Dia sungguh tak mengerti kenapa pikirannya bisa sejauh itu.

*
*
*

Taehyung melangkah ringan menyusuri backstage. Suara langkahnya bersama member lainnya memecah keheningan dari lorong panjang itu. Yap, mereka menjadi grup terakhir yang melakukan rehearsal sehingga tempat diadakannya acara musik itu kini sudah mulai sepi sebab hampir semua idol sudah pergi ke hotel untuk istirahat.

Langkah Taehyung terhenti saat ekor matanya menangkap 2 orang tengah berdiri di salah satu pojok lorong itu.

"Sana?"


"Sana-ya, mian."

Sana hanya mengangguk saat pria itu mengatakannya. "Lagipula ini adalah hal yang salah."

Sana tahu, pengakuan soal perasaan memang selalu menjadi hal yang membuatnya lemah. Selama ini tak ada orang yang mempedulikan dirinya melebihi rasa peduli Mark dan itu sukses membuatnya bingung saat Mark menyatakan perasaannya.

"Kita bisa menyembunyikannya."

"Dan berakhir dikeluarkan? aku sungguh tak ingin itu terjadi. Kita bisa tetap berteman, hm? tanpa melibatkan perasaan," ujar Sana yang kemudian memilih pergi, membuat Taehyung dengan segera bersembunyi di balik dinding.

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang