#61 Kajima

552 85 27
                                    

Sana heran saat Taehyung tiba-tiba saja memeluknya dan menangis. Padahal mereka baru saja terpisah beberapa hari. Namun, pria itu malah menangis seperti ini.

"Waeyo? Kau harus bersiap 'kan?"

Taehyung tak menjawab. Ia masih menangis dan mengeratkan pelukannya pada Sana. Ia baru saja mendapat mimpi buruk saat istirahat tadi. Ia benar-benar takut. "Jangan pergi."

"Ey, kenapa kau jadi seperti ini? Memangnya aku akan pergi ke mana, hm?"

"Aku takut kau pergi."

Sana tersenyum. Ia juga tak punya alasan untuk pergi. Lagi pula, mereka sudah saling mengikat janji. Untuk apa mereka berpisah dengan sangat mudah?

"Kau seperti bayi jika menangis. Kau terlihat seperti mafia, tapi kau tetap Kim Taehyung." Sana mulai mengoceh sambil menyeka air mata Taehyung. Sungguh, melihat Taehyung dengan wajah memerah membuat Sana ingin sekali tertawa. "Kenapa harus menangis?"

"Jangan pergi."

Sana terkekeh dengan kalimat yang Taehyung lontarkan. "Aku memang harus pergi. Kau tahu? Aku sangat takut ada mata-mata di sini."

"Aku sudah mengatasi dispatch. Mereka mengirim foto kita berdua."

"Benarkah? Padahal yang kutahu hanya Tzuyu saja yang diancam seperti itu." Sana masih menyeka air mata Taehyung. Sungguh tak lucu dengan tampang Taehyung yang terlihat cukup berkharisma. Namun, pria itu malah menangis. "Aku sudah bilang, berhentilah menangis. Kau terus saja menangis seperti bayi."

Taehyung mencebik. "Sana, jika ada bayi, kau akan menyayangiku atau bayi?"

Sana tertawa mendengar pertanyaan konyol dari kekasihnya. Bayi? Bahkan mereka juga belum melakukan pertunangan secara resmi. Namun, pria itu berpikir terlalu jauh. "Kau sungguh berpikir sejauh itu? Astaga, aku bahkan tidak membayangkannya."

Taehyung tahu semuanya terlalu konyol. Namun, ia benar-benar sudah merencanakan segalanya. Bahkan ia juga membuat tabungan khusus untuk ke depannya. Tak ada salahnya, bukan? Ia juga sengaja membeli apartemen yang bisa ditempati oleh mereka nantinya.

"Untuk saat ini, tolong jangan pikirkan itu dulu," ujar Sana tetap dengan tawanya. Ia tak tahu kenapa pria Kim di hadapannya benar-benar menggemaskan.

"Sana, tahun ini pasti aku akan sangat sibuk. Kau tahu? Aku benar-benar sedih karena kemungkinan kita bertemu sangat kecil."

"Sampai saat ini, schedule-ku belum ada, tapi kita bisa bertemu saat sama-sama tidak punya schedule 'kan?"

Sana sungguh heran kenapa sikap Taehyung jadi seperti ini. Padahal mereka sudah biasa melewati hari-hari sibuk setiap tahunnya. Namun, baru kali ini Taehyung begitu berlebihan menanggapi kesibukan mereka.

"Lebih baik kita kembali ke ruang tunggu. Aku belum sempat ganti baju," ujar Sana. Namun, Taehyung justru mencebik. Sepertinya pria itu masih merindukan Sana meski mereka baru terpisah selama beberapa hari.

"Jangan sakit, eo? Kita bisa bertemu lagi nanti." Sana terkekeh sambil menekan pipi Taehyung. Ia masih ingin menggoda Taehyung. Namun, ia harus segera kembali.

"Sana--"

"Setelah ini kita bisa bertemu lagi. Aku janji."

*
*
*

Acara penghargaan memang selalu menjadi hal yang Taehyung inginkan. Terlebih jika ia bisa duduk dekat Sana. Namun, sebisa mungkin ia menjaga matanya. Ia tak mau dicurigai lagi sebab sudah 2 kali ia mendapat peringatan karena media mengetahui hubungannya dengan Sana.

Taehyung memang sangat ingin dunia tahu jika selama ini Sana yang menemaninya. Namun, alasan popularitas membuatnya benar-benar harus menelan keinginannya. Ia tak mau merusak apa pun. Ditambah dengan agensi yang masih enggan mengizinkan media merilis berita kencannya.

Taehyung masih heran saat orang-orang menjodohkannya dengan wanita lain. Ia bahkan bisa bandingkan sebanyak apa shipper lainnya dibanding shipper-nya dengan Sana. Satu hal yang membuatnya heran adalah ia hanya melirik. Namun, itu membuatnya dijodohkan termasuk dengan Tzuyu.

Meski begitu, ia berharap penggemarnya akan menerima jika pada akhirnya ia benar-benar merilis pernyataan kencannya dengan Sana. Apa lagi sedikit demi sedikit, Taehyung mulai menunjukkan jika ia sudah berkencan dengan Sana. Bahkan ia sering mengikuti apa yang Sana pakai atau lakukan. Namun, ia heran saat tak ada yang satupun yang menyadari soal jaket cokelat yang pernah ia pakai. Padahal jaket itu milik Sana.

Dengan rambut yang hampir menutupi mata, tentu membuat Taehyung mudah melirik ke arah Sana. Namun, ia tetap kesulitan sebab ia merasa salah mencari posisi duduk. Ia sampai berniat untuk selanjutnya, ia akan duduk tak jauh dari Sana.

Aku benar-benar menyesal, batin Taehyung. Sungguh, ia benar-benar sulit untuk melihat Sana dari posisi duduknya saat ini.

"Kau ingin melihatnya?" tanya Namjoon, membuat Taehyung segera menggeleng. Namun, Namjoon sudah tahu jika Taehyung memang sangat ingin melihat Sana.

Aku akan pilih tempat duduk yang dekat dengan Sana, batinnya.

*
*
*

Taehyung mulai berulah. Setelah ia berhasil duduk dekat Sana, matanya mulai tak terkontrol. Wajar, pria Kim itu sangat tidak biaa mengendalikan diri jika sudah seperti ini. Namun, jika Sana membalas tatapannya, Taehyung langsung melihat ke arah lain.

"Dia selalu seperti itu," ujar Sana, membuat Jeongyeon hanya tersenyum. Ia lantas melirik Taehyung yang kebetulan duduk di belakangnya. Ia sebenarnya masih tak bisa menyembunyikan perasaannya. Bahkan hingga detik ini. Namun, ia ikut senang saat Taehyung melamar Sana. Ia harap Taehyung bisa menjaga Sana.

"Kau tidak menggunakan cincin?"

Sana menggeleng untuk menanggapi pertanyaan Nayeon. Ia masih belum berani memakainya. Hingga waktunya tepat, ia pasti akan menggunakan cincin itu.

Acara itu terus berlangsung. Namun, sepertinya tak ada yang menyadari jika Sana dan Taehyung sudah berkali-kali melirik satu sama lain. Mereka berdua melakukannya dengan sangat rapi. Ini dilakukan agar media tak mengacam ke agensi untuk merilis soal hubungan mereka.

Sudah saatnya BTS tampil dan Taehyung cukup gugup sebab ia berdiri di dekat Sana. Ia sungguh bingung harus bagaimana bahkan lupa soal paku yang seharusnya ia pegang. Untung saja Nayeon mengingatkan. Mungkin jika tidak, ia akan benar-benar lupa.

Jatungnya mulai berdegup kencang saat Sana berbalik dan menatap langsung matanya. Bahkan gadis itu tersenyum seakan memberikan semangat utuk kekasihnya.

Hingga akhirnya pria itu bernyanyi dengan menatap mata Sana meski hanya sekejap. Sungguh, ini kali pertama Sana tak takut melakukan hal seperti itu di depan kamera.

Jimin menggoda Taehyung dengan caranya sendiri. Mungkin jika tak ada kamera, Jimin akan dengan jelas mengatakan nama Sana. Hanya saja, ia sangat berhati-hati soal itu. Apa lagi Taehyung sudah banyak menghadapi masalah.

Jeongyeon menutup wajahnya dengan selimut untuk berbicara pada Sana. Ia hanya tak mau ada masalah nantinya. "Sana, kau baru saja melakukannya?"

"Aku juga melakukannya secara tidak sengaja," jawab Sana kemudian terkekeh. Ia sebenarnya masih membayangka soal wajah Taehyung saat menangis dan mengatakan untuk tidak pergi. Bahkan sepanjang Taehyung bernyanyi, Sana tidak bisa berhenti tersenyum.

Kau sangat menggemaskan, Oppa, batin Sana. Sungguh, mau bagaimana pun Taehyung di depan kamera, ia tetap menganggap Taehyung sangat mengemaskan. Apa lagi jika ia ingat bagaimana wajah Taehyung saat menangis.

Sana-ya, aku janji. Suatu hari nanti aku benar-benar akan mengatakan jika aku mencintaimu di hadapan penggemarku, batin Taehyung. Ia tersenyum sambil menatap betapa banyak penggemarnya di sana. Ia bisa membayangkan bagaimana jadinya jika Taehyung benar-benar mengakui Sana. Ia tak peduli meski pada akhirnya penggemarnya akan pergi. Ia hanya ingin bersama Sana.




TBC🖤

15 Mar 2021

Minggu ini satu part aja yaa

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang