Suasana hati Taehyung nampaknya masih belum membaik. Namun, sebisa mungkin ia tampil dengan sangat baik. Lagipula ia perlu mengenyampingkan urusan pribadinya saat ia menjadi V.
Setelah setiap line-up tampil dan setiap awards sudah diumumkan, kini tiba saatnya penutupan acara tersebut. Twice sangat kebetulan berada di belakang BTS saat sesi foto, membuat Sana mulai menghindar agar tak berdekatan dengan Taehyung. Bahkan saat dirinya sudah berada tepat di belakang Taehyung, ia malah mundur dan bicara dengan yang lain. Alhasil, Tzuyulah yang ada di belakang Taehyung.
"Seharusnya kau di sana 'kan?" tanya Mina, membuat Sana menggeleng.
"Aku akan di sini saja."
Aku akan melakukan apapun meski itu membuat shipper Tae Oppa dengan idol lain semakin banyak. Aku tidak mau jika harus tertangkap dengan cepat. Terkadang, Sana memang merasa sangat sedih saat banyak orang mendukung shipper Taehyung dengan idol yang lain. Namun, ia selalu berpikir positif karena dengan begitu, media tidak akan terlalu peduli padanya.
Lain halnya dengan Taehyung yang ingin mengatakan secara tak langsung pada dunia jika dirinya dan juga Sana memang menjalin hubungan. Ia ingin orang-orang tahu jika ia sangat mencintai Sana. Namun, hingga detik ini tak ada orang yang sadar dengan setiap kode yang ia lakukan.
Taehyung cukup kesal saat Sana justru menjauh. Padahal ia sudah bahagia saat Sana berdiri di belakangnya. Namun, ia sangat mengerti apa yang selalu Sana lakukan. Itulah kenapa ia tak akan marah pada Sana.
*
*
*"Appa, aku ingin mengenalkan seseorang." Taehyung mengatakannya saat teleponnya sudah tersambung dengan nomor sang Ayah.
Sana menggeleng. Namun, Taehyung justru memberikan ponselnya pada Sana. "Kenapa kau lakukan ini?" bisiknya.
"Bicara saja."
"Annyeonghaseyo, Sana-imnida." Sungguh, Sana bingung harus mengenalkan dirinya dengan cara apa. Namun, suara tawa dari seberang sana, membuatnya tersenyum.
"Kau sangat lucu. Baby bear sering menceritakan tentangmu, tapi aku sudah tahu kau."
"Aku senang mendengarnya."
"Adiknya baby bear ingin bertemu denganmu. Dia penggemarmu."
"Aku akan mampir ke sana jika ada kesempatan."
Taehyung hanya diam, membiarkan Sana bicara dengan sang Ayah. Ia memang sudah sering menceritakan soal Sana. Namun, ia belum bisa membawa Sana menemui keluarganya. Mungkin jika ia punya kesempatan, ia pasti akan membawa Sana pergi ke Daegu dan liburan di sana.
"Sudah ya, aku tidak mau Appa jadi penggemarnya juga."
"Appa tetap jadi penggemarmu. Kau ketakutan sekali."
"Aku tutup ya, sampai jumpa." Taehyung memutus telepon tersebut. Ia kemudian mengernyit saat Sana terus saja menatapnya.
"Panggilanmu sangat lucu."
"Ah ... Baby bear? Entahlah, aku juga tidak tahu kenapa panggilanku seperti itu. Cha, lebih baik kita makan. Aku sangat lapar." Taehyung beranjak, berjalan menuju dapurnya untuk memasak sesuatu. Ia baru ingat jika mereka berdua belum makan sejak tiba di apartemen miliknya itu.
Sebenarnya Sana kembali menginap di apartemen Taehyung. Itupun karena Taehyung yang mengajaknya. Ia tak akan mungkin tega menolak Taehyung. Apalagi pria Kim itu sudah susah-susah membujuk manager-nya.
"Haruskah aku membantumu?"
"Tentu saja." Taehyung memberikan pisau yang lain pada Sana, membuat Sana dengan segera meraihnya.