#7 Pesan Singkat

867 144 7
                                    

Jadwal menggila mulai membuat Sana melupakan soal ponselnya. Dia sungguh lelah hanya untuk membuka ponselnya itu. Padahal dia yakin akan ada puluhan pesan yang menumpuk di aplikasi pesannya.

Sana asyik menscroll pesan-pesan yang masuk ke dalam pesannya kemudian membalasnya. Hingga satu nomor tak dikenal muncul diantara beberapa nomor yang sudah dia simpan.

"Eonni, apa seseorang menghubungimu?" tanya Dahyun yang kemudian membuat Sana menyembunyikan ponselnya. Wajahnya yang terlihat gugup membuat Dahyun mengeryit. "Apa sasaeng—"

"Aniyo, bukan siapa-siapa, hanya orang tuaku saja," jelas Sana yang kemudian tersenyum.

"Ah baiklah."

Sana sebenarnya sangat gugup--takut seseorang membaca pesan yang baru sempat dia baca itu. Isinya bukan hal yang penting. Tapi ini cukup membuat Sana merasa panik.

[Kim Tae, annyeong]

Hanya itu.

Sana mendesah pelan sebelum akhirnya memutuskan untuk menambahkan nomor Taehyung ke kontaknya--tak berniat untuk membalasnya.





Sementara saat ini, Taehyung begitu excited saat tahu Sana sudah membaca pesannya itu. Tapi senyumannya pudar saat Sana tak kunjung membalas pesannya.

Taehyung terdiam, memikirkan apa yang menjadi alasan utama gadis asal Jepang itu hanya membaca pesan singkatnya. Hingga saat satu pikiran mulai muncul di kepalanya dan membuatnya menutup mulutnya. "Apa managernya yang membaca pesanku? tidak tidak tidak, ini sungguh berbahaya."

Seokjin hanya menatap heran Taehyung yang berjalan bolak-balik dengan wajahnya yang gelisah. Jangan lupakan soal sebelah tangannya yang dia letakan di pinggang dan tangannya yang lain memegang ponselnya.

"Tae, kau baik-baik saja?" tanya Seokjin yang membuat Taehyung menghentikan aksinya. Dia lalu duduk di samping Seokjin kemudian merengek--membuat Seokjin sedikit bingung.

"Hyung, gawat."

Seokjin mendorong dada Taehyung yang kini memegang bahunya--seperti harimau yang akan menerkam mangsanya. "Ck, tidak perlu dekat-dekat."

"Hyung, ini benar-benar gawat. Ah, aku harus melakukan apa?" Taehyung menyandarkan tubuhnya ke sofa, membuat Seokjin dengan segera beranjak dari sana dibanding harus mendengar rengekan-rengekan Taehyung soal suatu hal yang bahkan tak dia tahu.

Jungkook menatap Taehyung tajam saat dengan tiba-tiba hyungnya itu menyambar makanan ringannya. "Hyung...."

"Maaf, aku hanya mengambil satu saja," jelas Taehyung yang kini membaringkan tubuhnya dan meletakan kakinya di pangkuan Jungkook.

"Jangan bermain ponsel seperti itu," peringat Namjoon yang membuat Taehyung langsung terduduk. "Bagaimana jika matamu rusak?"

"Kookie, aku mengirimkan pesan padanya," bisik Taehyung yang langsung membuat Jungkook membulatkan matanya dan menoleh.

"Jinjja?"

Taehyung langsung saja menarik tangan Jungkook dan membuat yang lainnya menggeleng. Mereka sungguh tak mengerti dengan keanehan Taehyung pagi ini.

"Hyung benar-benar melakukannya?" tanya Jungkook setelah Taehyung menutup kamarnya.

"Iya , dan kau tahu apa yang terjadi?" tanya Taehyung dengan wajah paniknya, membuat Jungkook hanya menggeleng. "Aku rasa yang membaca pesan itu managernya."

Taehyung memijat pelan dahinya sambil berjalan bolak-balik layaknya sebuah setrika. Dia kemudian memegang kedua lengan Jungkook--membuat pemuda Jeon itu terkejut.

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang