Tak berselang lama setelah promosi bersama di sebuah acara musik, kini mereka kembali dipertemukan dalam sebuah acara penghargaan. Terlebih karena akhir-akhir ini komunikasi mereka berdua harus terganggu karena jadwal latihan yang makin padat. Jadi ini membuat Taehyung merasa senang bukan main.
Langkah Taehyung membawa dirinya menuju ruang tunggunya. Sesekali ia juga menoleh ke dinding, mencari di mana letak ruang tunggu Twice berada. Namun sayangnya ia sama sekali tak bisa menemukannya. Hingga nama Twice di salah satu ruangan membuatnya berhenti. Ia lalu berjalan dengan langkah memelan, berharap Sana akan keluar dari ruang tunggunya. Namun ia harus dibuat kecewa sebab Twice belum tiba.
"Mencari sesuatu?" Namjoon merangkul bahu Taehyung, menyapu pandangannya hingga matanya tertuju pada nama Twice yang tertempel di dinding.
"Jadi, kau menyukai salah satu dari mereka?" tanya Namjoon, membuat Taehyung berpura-pura berpikir. "Jangan berbohong."
"Aku hanya kebetulan saja mengikat tali sepatuku di situ. Jangan berpikiran negatif." Taehyung sebenarnya ingin jujur pada semua membernya. Tapi menurutnya, untuk saat ini lebih baik menyembunyikannya. Bagaimana jika salah satu membernya tiba-tiba saja mengatakan jika ia sama-sama menyukai Sana? Itu hanya akan menimbulkan masalah.
Suara notifikasi dari ponselnya membuat Taehyung tiba-tiba berhenti. Ia meraih ponselnya lalu tersenyum mendapati nama kontak Sana yang muncul paling atas di lockscreennya.
[Maaf, aku baru bisa membalas pesanmu]
Meski hanya satu pesan, ia cukup merasa bahagia sebab akhir-akhir ini nama itu seolah tertimbun oleh pesan-pesan yang lain.
"Sana-ya, simpan dulu ponselmu, kita harus melakukan rehearsal, bukan?" tanya manager oppa, membuat Sana mengangguk lalu meletakan ponselnya. Ia lantas beranjak kemudian meraih name tag miliknya.
Sana bersenandung ringan dengan suara khasnya. Namun saat ia lupa liriknya, ia membuat Jihyo tak bisa lagi menahan tawanya.
"Ah, kenapa aku bisa lupa?" keluh Sana, membuat Jeongyeon terkekeh.
"Apa kau perlu kertas lirik?" tanya Jeongyeon.
"Sepertinya aku perlu albumnya," jawab Sana yang sontak saja membuat yang lainnya tertawa. Bukan karena jawabannya yang sedikit melenceng, melainkan karena wajahnya yang tetap datar saat mengucapkannya.
"Eonni, kau salah pakai sepatu?" Sana melihat sepatunya saat Dahyun mengatakan hal itu. Ia lalu memukul pelan dahinya mendapati sepatunya benar-benar tidak sinkron.
"Sudahlah, aku sungguh sakit perut tertawa," ujar Nayeon yang hanya membuat Sana menggaruk tengkuknya. Ia sungguh tak mengerti kenapa sepatunya bisa tak sepasang seperti itu. Padahal ia sudah memastikannya sebelum berangkat. Ah mungkin karena ia terlalu buru-buru tadi.
Mereka berjalan menuju backstage dengan mic dan name tag mereka masing-masing.
"Semalam aku tak sengaja melihat ponselmu. Kau dekat de--" Ucapan Jihyo terpotong begitu saja sebab Sana tiba-tiba menutup mulutnya. Dari wajahnya tergambar jelas jika gadis asal jepang itu benar-benar panik jika Jihyo akan mengatakan sesuatu.
Jihyo berusaha menggoda Sana melalui tatapannya. Ia juga menaik-turunkan alisnya, membuat Sana merasa salah tingkah. Masalahnya jika Jihyo memang tahu soal itu, ia akan benar-benar dalam masalah.
"Mark opp--"
"Jihyo!" Sana menghembuskan napas kesal lalu menghentakan kakinya beberapa kaki. "Ah, kenapa kau malah menggodaku?"
"Ponselmu semalam menyala. Aku hanya tak sengaja membaca pesan yang masuk."
"Ah Jihyo, jangan membocorkannya." Sana kembali menghentakan kakinya. Namun kali ini ditambah dengan rengekannya, semakin membuat Jihyo ingin menggodanya.
"Sudahlah, rehearsalnya akan segera dimulai." Jihyo menyentuh bahu Sana, menepuknya beberapa kali sambil tersenyum. Tak lupa ia juga berkedip sebelum akhirnya berlalu.
"Kenapa harus seperti ini?" Sana mengacak rambutnya kemudian meniup kesal lembaran rambut yang menutupi wajahnya.
Dari kejauhan kejadian menggemaskan ini ternyata tak luput dari penglihatan Taehyung. Pria itu hanya tersenyum melihat bagaimana menggemaskannya Sana.
Aku selalu gemas karena tahun tak kunjung berganti. Bisakah langsung saja 2018?
*
*
*Acara penghargaan tersebut kini dimulai dan kebetulan sekali tempat duduk BTS dan Twice saling bersebelahan. Hanya saja mereka terhalang oleh jalan menuju panggung. Meski begitu, jarak antara mereka tetaplah dekat.
Taehyung duduk paling ujung. Ia berharap jika ia akan dengan mudah mencuri pandang ke arah samping tanpa perlu mempedulikan kamera. Tapi sayangnya tidak semudah itu. Tempat itu terlalu banyak dihadiri penggemar yang bisa dipastikan akan memakai kamera mereka untuk merekam sebanyak mungkin hal yang terjadi di sana.
Taehyung sebisa mungkin menjaga sikap. Meskipun matanya sungguh nakal karena ingin terus melirik ke tempat di mana Twice duduk. Ia bahkan terus merutuki dirinya karena tak mau menjaga sikap.
Sementara itu, Sana nampak tenang dengan menikmati setiap penampilan yang ada. Ia memutuskan untuk memendam perasaaannya terhadap Taehyung. Lagipula berpura-pura di hadapan banyak orang sudah menjadi kebiasaannya. Bahkan bersama Mark saja ia bisa bersikap seolah mereka hanya sebatas senior dan junior dalam agensi yang sama. Padahal kenyataannya lain. Ia dan Mark menjalin kedekatan yang mungkin mendekati kata berkencan.
Sana tak sengaja melirik Taehyung saat pria itu sama-sama meliriknya. Namun saat ia menyadari kehadiran Tzuyu di sampingnya, ia yakin jika Taehyung bukan melirik dirinya.
Ah sudahlah aku malas berharap lebih.
Meski Sana bersikap biasanya, Taehyung nampaknya tidak sama sekali. Ia benar-benar kesulitan untuk mengendalikan dirinya. Namun karena saat ini sangat banyak pasang mata yang memperhatikannya, ia memutuskan untuk menenangkan dirinya sendiri.
Acara itu terus berlanjut. Satu persatu pengisi acara mulai tampil, begitupun dengan nominasi yang terus menyelingi penampilan-penampilan yang ada. Di saat itulah Taehyung benar-benar tak bisa melepaskan tatapannya dari Sana. Terlebih setelah Twice tampil. Ia sungguh khawatir jika sesuatu terjadi pada Sana.
Twice dan BTS ternyata memenangkan penghargaan yang sama. Hanya saja dari kategori berbeda. Namun tetap saja mereka akan mengucapkan ucapan terimakasih secara bergantian.
Tatapan Sana dan Taehyung bertemu, pria itu dengan cepat tersenyum lalu membungkukan tubuhnya, membuat Sana dengan segera membalasnya.
Aku harus mengendalikan diriku.
Twice lebih dulu mengucapkan ucapan terimakasih mereka. Dari mulai Jihyo, Mina, lalu Tzuyu dengan bahasa yang berbeda.
Taehyung berdiri paling belakang. Ia hanya takut tak bisa mengendalikan diri. Bahkan raut wajahnya mulai gelisah sekarang. Meskipun member BTS lainnya sibuk menggoda Jungkook, Taehyung memilih untuk tetap diam, larut dengan pesan-pesan yang ia ucapkan untuk dirinya sendiri.
Aku harap aku tak membuat masalah.
Ya, Taehyung sungguh takut jika rumor mulai tersebar. Ia takut hal itu akan mempengaruhi Twice. Apalagi ia pernah mengalaminya sendiri saat ia dirumorkan berkencan dengan salah satu fansnya. Ia bahkan tak mengerti kenapa rumor itu tiba-tiba saja tersebar. Padahal buktinya sungguh tak berdasar--hanya karena ia menggunakan hadiah dari fans tersebut. Bukankah itu adalah hal yang wajar?
TBC🖤
21 Sep 2020