#38 Geokjeonghajima Love...

687 118 32
                                    

Acara penghargaan. Ya, acara yang selalu membuat Taehyung merasa lebih bersemangat. Terlebih karena ia bisa bertemu dengan Sana. Ia bahkan sampai menyiapkan beberapa kotak berisi hadiah untuk Sana.

Ia tahu, tidak baik memberikan hadiah-hadiah dari penggemarnya untuk Sana. Namun, ia juga tak akan mungkin menyimpan semuanya. Apalagi ia seorang pria. Tak akan mungkin ia menyimpan semua boneka-boneka itu. Mungkin setelah ia punya apartemen pribadi, ia pasti akan menyimpan segalanya.

"Aku rasa natal sudah berakhir. Kau mau jadi santa untuk siapa?" Jimin heran dengan banyaknya kotak yang Taehyung masukan ke dalam tasnya. "Tunggu, kau mau membawa ini semua ke mana?"

"Ini membuat kamar kita penuh. Aku akan memberikannya pada Sana."

"Percuma saja, Sana juga punya banyak hadiah yang ia dapatkan dari penggemarnya."

Taehyung menghentikan aksinya. Benar juga yang dikatakan Jimin. Yang ada hadiah-hadiah itu hanya akan menumpuk. Alhasil ia kembali mengeluarkannya dari tasnya.

Taehyung duduk dengan wajah murung. Padahal ia berniat untuk memberikan hadiah pada Sana. Rasanya tidak lengkap jika ia hanya bertemu lalu berbincang saja. Apalagi sebentar lagi ia pasti akan terpisah dengan Sana karena harus melakukan world tour. Setidaknya ia harus memberikan hadiah.

"Kau sangat lucu." Jimin mencubit kedua pipi Taehyung. Sungguh, sahabatnya sangat menggemaskan saat menyukai seseorang. Bahkan sepertinya Taehyung akan siap memberikan segalanya. Hadiah dari penggemarnya saja akan ia berikan. "Apa kau sungguh akan memberikan segalanya?"

"Aku tidak mau melihat dia menangis lagi. Kau tahu? Hari itu rencananya aku ingin berkencan dengannya, tapi dia menangis dan akhirnya aku harus menghiburnya."

Hari itu Taehyung sungguh bingung. Apalagi Sana hanya menangis tanpa menjawab. Hingga akhirnya ia tahu jika kepercayaan Sana sudah terluka. Ia berjanji tidak akan melakukannya.

Ia marah? Tentu saja ia marah jika ia hanya melihat dari sisi Sana. Namun, ia yakin Mark melakukannya semata-mata karena ia sangat menyayangi Sana. Apalagi dating-ban Twice masih tersisa beberapa bulan lagi. Ia hanya berharap Sana tidak memperlihatkan jika dirinya kesal pada pria itu secara langsung. Terlebih mereka berdua berada dalam satu agensi.








Sana masih panik mencari ponselnya. Ia ingat betul jika semalam ia meletakan benda pipih kesayangannya itu di atas nakas. Namun, pagi ini ia tidak bisa menemukannya. Bahkan alarm juga tidak terdengar.

"Kau mencari sesuatu?" tanya Momo, membuat Sana dengan segera mengangguk. "Ponsel?"

"Aku sudah mencarinya dan tidak menemukannya."

"Bukankah semalam kau yang bilang jika ponselmu rusak? Manager Oppa sedang memperbaikinya," ujar Nayeon sambil mengeringkan rambutnya. "Benar 'kan?"

Sana memukul pelan dahinya. Benar juga. Semalam ia mengatakan ponselnya rusak sebab tidak bisa diisi dayanya.

"Kau--" Nayeon menaik-turunkan alisnya, membuat Sana membulatkan mata. Jangan sampai Nayeon mengatakan soal Taehyung. Sungguh, Sana tidak mau semuanya terbongkar detik ini juga. "Kau sepertinya kesepian karena ponselmu rusak."

Nayeon Eonni membuatku hampir terkena serangan jantung. Untuk saat ini, hanya Nayeon saja yang tahu soal hubungannya. Akan sangat berbahaya jika member lainnya tahu sebelum dating-ban-nya selesai.

"Aku mencium bau-bau kerinduan." Nayeon segera berlari, membuat Sana hanya menghentakan kaki kesal.

"Jangan dengarkan dia."

*
*
*

Taehyung heran saat beberapa kali tak bisa menghubungi Sana. Yang ia dengar hanyalah nada sambung dan tulisan memanggil. Ini sudah kesekian kalinya setelah semalam ia juga tak bisa menghubungi Sana.

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang