#54 Sebuah Kejujuran

594 97 63
                                    

"JAWAB AKU!"

Sana hanya menundukan kepalanya. Ia sungguh tak berani menatap mata pria Kim di hadapannya yang kini tengah marah. Sudah lama tak bertemu, tentu membuat mereka berdua cukup sensitif. Terlebih karena rasa rindu yang membuncah dan tak tertahankan lagi.

"Oppa ...." Mata Sana sudah berkaca-kaca. Ia meraih tangan pria Kim itu. Namun, pria itu langsung melepasnya begitu saja. "Aku hanya menemuinya saja."

"Dan tidak memberitahuku? Kau tahu? Aku menunggumu dan kau malah menemui yang lain?"

"Chan bukan orang lain. Oppa harus camkan hal itu."

Taehyung terlihat sangat kesal. "Oh ... Jadi kau lebih mementingkan dia?"

"Kenapa Oppa jadi mudah salah paham seperti ini? Apa seseorang mengirimkan atau mengatakan sesuatu soal aku? Kenapa Oppa memilih untuk mempercayainya?" Sana sudah tak bisa lagi menahan air matanya. Namun, lidahnya terasa kelu hanya untuk mengucap perpisahan.

Ia semakin menangis saat Taehyung memeluknya. "Oppa, jika kau sudah lelah, kenapa tidak mengakhirinya saja?"

Taehyung terkekeh sambil menepuk halus punggung Sana. "Sana-ya, kau mudah percaya pada kekasihmu ini? Kau lupa jika aku bisa berakting?"

Taehyung melepas pelukannya lalu memakaikan sebuah kalung di leher Sana. "Aigo, ini ternyata sangat cantik untukmu. Mian, aku baru saja memarahimu tadi."

Taehyung menyeka air mata Sana sebelum memeluknya kembali. "Aku sangat sangat sangat merindukanmu. Aku bersyukur karena promosi album kita berdua akan tumpang-tindih. Kau tahu? Aku benar-benar bahagia."

Sana kembali menangis, menenggelamkan wajahnya di dada bidang Taehyung. Ia sebenarnya terkejut sebab tiba-tiba saja ia dimarahi hanya karena bertemu dengan Chan. Padahal selama ini Taehyung selalu tahu soal circle pertemanannya.

"Mianhae, Sana."

"Bogosipo."

Taehyung tersenyum sambil mengeratkan dekapannya. Ia kemudian memejamkan matanya saat aroma dari rambut Sana mulai tercium. Dengan gaun putih panjang serta rambut pirangnya, tentu membuat Sana terlihat sangat cantik. Bahkan Taehyung merasa jika Sana seperti barbie.

"Jangan menangis lagi, hm? Aku bertemu denganmu bukan untuk melihatmu menangis."

"Apa Oppa akan bermain drama?"

Taehyung mengernyit saat mendengar pertanyaan Sana yang sungguh tiba-tiba itu. Namun, ia menjawabnya dengan senyuman lalu mengusap pucuk kepala Sana. "Mungkin tidak. Aku tak tertarik untuk bermain drama. Tidak boleh ada yang menciumku selain kau."

"Bukankah itu kesempatan yang bagus? Jadi, Oppa bisa mendapat popularitas lebih banyak nanti."

Taehyung tersenyum lalu mengecup bibir Sana. "Kecuali kau yang jadi lawan mainku."

"Aku tidak pernah punya kesempatan untuk itu. Mungkin tidak ada yang mau mengajakku bermain drama."

"Aku tidak akan membiarkanmu bermain drama. Aku benci dengan kiss scene." Taehyung mencebikan bibirnya. Ia tak bisa bayangkan jika Sana sampai bermain drama. Ia tak masalah jika Sana bermain drama sebagai cameo saja. Namun, jika pemeran utama, Taehyung mungkin tak akan mau menontonnya.

*
*
*

Taehyung tengah berusaha keras untuk tak menoleh ke arah Sana. Ia tahu, seharusnya ia tak melakukannya. Apalagi saat ini Sana terus medapat ancaman dari sasaeng-nya.

"Mungkin dengan pura-pura bicara dengan member lain, aku bisa selamat," batin Taehyung. Ia terlihat sangat ragu untuk menoleh sebab, tak akan mungkin ia tetap duduk diam di sana dan hanya melirik saja. Itulah kenapa ia memilih untuk menoleh.

Hoseok dan Jimin yang mengerti, langsung saja menyahuti Taehyung meski sebenarnya mereka juga tak tahu sedang membicarakan apa. Namun, mereka berusaha untuk membantu Taehyung.

Tatapan mereka bertemu. Namun, Sana seolah-olah tak sedang bertatapan dengan Taehyung. Ia menggerakan pundaknya untuk memberitahu Taehyung jika hal yang ia lakukan adalah salah. Ia sungguh takut jika ancaman-ancaman itu semakin banyak nantinya.

Taehyung sebisa mungkin menahan senyumnya untuk kemudian berbalik. Meski sebenarnya ia tak bisa menutupi rasa bahagianya karena seolah mereka punya pikiran yang sama untuk saling menatap.

Di acara penghargaan seperti ini memang cukup berbahaya. Terlebih kamera selalu saja mengarah ke arah mereka tanpa henti. Itulah kenapa Taehyung berusaha keras untuk menahan dirinya agar tak menatap atau melirik Sana. Setidaknya untuk keselamatan kekasihnya juga.

Taehyung melirik saat ekor matanya mendapati beberapa member Twice mulai berdiri dari kursi mereka. Tak ingin melewatkan kesempatan, Taehyung memilih untuk menatap Sana, memastikan jika gadis itu akan baik-baik saja. Apalagi saat red carpet, gadis itu sempat terjatuh.

Setelah memastikannya, Taehyung tetap memasang wajah dingin. Ia tak boleh bereaksi berlebih sebab ia perlu menepati janjinya pada Sana. Soal hatinya, ia bisa dengan puas menemui Sana jika ada hari libur.

"Tae, kau bisa menemuinya nanti," goda Hoseok diikuti dengan kekehannya. "Apa kau sangat merindukannya?"

"Aku hanya bisa bertemu dengannya sebelum acara dimulai tadi. Aku hanya sempat memberikan kalung padanya."

*
*
*

Mata Taehyung mulai berbinar saat mendengar Twice benar-benar tampil. Ia sungguh tak sabar melihat bagaimana penampilan Sana. Meski begitu, di matanya Sana tetap cute. Bahkan meski penampilan dance sexy Sana sering ia lihat, tetap saja ia menganggap Sana cute.

Hingga puncaknya, Taehyung kelepasan mengatakan 'kwiyeopta' saat Sana tampil. Dengan lampu yang cukup gelap, ia harap tak akan ada yang merekamnya.

"Sana, aku selalu berharap kau diterima oleh penggemarku. Apa aku perlu memberikan petunjuk sederhana jika aku sangat mencintaimu? Karirku sungguh melarangku untuk memikirkan hal itu, tapi aku ingin hidup seperti manusia normal yang menemukan belahan jiwanya," batin Taehyung.









Sana baru saja selesai dengan penampilannya. Namun, ia heran saat Jeongyeon tiba-tiba saja menarik tangannya.

"Jeongyeon, apa kau baik-baik saja? Kenapa menarik tanganku?"

"Aku ingin jujur padamu. Aku tahu ini adalah sebuah kesalahan besar, tapi aku juga menyukai Taehyung Oppa."

Sana terkekeh mendengarnya. "Ey, semua orang juga menyukainya."

"Dalam konsep lain, Sana."

Sana cukup terkejut soal hal ini. Ia bingung harus melakukan apa sekarang. Apa ia perlu memutuskan hubungannya? Tentu saja tidak. Namun, ia bingung harus menyelesaikan masalah ini seperti apa.

"Sana, aku hanya tidak mau merahasiakan apapun. Aku juga tidak mau merebutnya darimu. Aku hanya tidak mau kau mengetahui ini dari orang lain karena aku rasa ini akan sangat menyakitimu jika kau tahu dari orang lain," jelas Jeongyeon.

Sana melepas genggaman tangan Jeongyeon. "Aku harus minum. Aku merasa sangat haus."

Sana pergi begitu saja. Ia tak mungkin terus berada di sana dan tak bisa mengendalikan emosinya. Meski ia sudah terbiasa berbagi Taehyung dengan milyaran orang. Tetap saja hal ini terasa berbeda. Ini malah membuat dirinya sangat sakit. Namun, ia bersyukur karena Jeongyeon punya keberanian untuk mengatakannya.

"Aku tidak akan biarkan siapapun merebut Tae Oppa, tapi jika itu Jeongyeon, aku benar-benar tak tahu harus berbuat apa," gumam Sana dalam hatinya.

TBC🖤

19 Feb 2021

Huwaa gk nyangka The Secret tembus 20k + #2 di taesana. Woah, mksih semua dukungannya yaa❤️❤️

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang