Hari ini terasa cukup berat untuk Sana. Setelah perpisahan dramatis semalam, ia jadi tak berani untuk menemui Taehyung. Ia benar-benar tidak sanggup jika harus melihat tangisan Taehyung nantinya.
Sana, kau harus bisa. Itulah kalimat yang selali ia gumamkan seiring bertambahnya langkah. Ia tahu, semuanya akan terkendali jika ia bisa menyembunyikan semuanya dengan sangat baik. Tapi foto itu seolah menjadi boomerang untuk keberaniannya hingga ia memilih untuk menjaga jarak sementara waktu.
Secara tak sengaja, mereka berpapasan dengan BTS. Hal yang membuat Sana merasa sangat bersalah ialah tatapan Taehyung yang tak lagi hangat seperti biasanya. Ia yakin jika Taehyung benar-benar marah padanya karena keputusan semalam.
TaeTae Oppa
Aku tidak marah, Sana. Aku hanya melakukan apa yang harusnya kulakukan :)Pesan itu membuat Sana mendongakan kepalanya. Ia menemukan senyum manis itu lagi dari Taehyung. Namun hal itu justru membuat rasa bersalahnya semakin bertambah saja.
TaeTae Oppa
Semangat untuk hari ini. Akan kutunggu albumnya ㅋㅋㅋ aku pasti akan menyimpan photocard milikmu.Sana tersenyum tipis. Ia lantas meletakan kembali ponselnya ke dalam saku. Selanjutnya, ia berjalan menuju ruang tunggu.
Aku benar-benar tak masalah jika harus menunggu. Taehyung tersenyum kemudian masuk ke dalam ruang tunggu.
*
*
*Twice saat ini mengunjungi ruang tunggu setiap idol yang menjadi line-up acara tersebut. Ini biasanya dilakukan oleh setiap idol yang baru saja comeback. Ini bertujuan untuk mempromosikan album terbaru mereka.
Sana-ya, kau harus tenang. Sana berusaha keras tak terlihat tegang ataupun canggung. Ia tersenyum layaknya member lain, membuat Taehyung juga ikut tersenyum.
Meski Jihyo tengah menjelaskan albumnya, mata Taehyung tetap saja tertuju pada Sana.
"Terima kasih."
Sana ikut membungkukan tubuhnya saat Jihyo mengatakan hal itu. Ia lantas pergi sebab ia menjadi orang yang paling dekat dengan pintu.
"Kenapa kalian seperti tak saling kenal?" tanya Jimin, membuat Taehyung hanya mengedikan bahunya. Lagipula tak ada gunanya menjawab pertanyaan Jimin. Bahkan ia juga tak tahu apa alasan utama kenapa Sana berusaha untuk menjauh dari dirinya.
"Lalu?"
"Ck, kenapa kau sangat sensitif sekarang?"
Taehyung tak menjawab. Ia memilih meletakan ponsel sebelum akhirnya memilih untuk berlalu dari ruang tunggu itu.
Sementara itu, Sana memilih untuk pergi ke kamar mandi saja. Ia merasa benar-benar tak bisa lagi menahan air matanya. Apalagi setelah tatapannya bertemu dengan Taehyung.
Genggaman tangan seseorang, membuat jantung Sana seolah berhenti begitu saja. Belum juga ia memberikan persetujuan, pria itu sudah lebih dulu menariknya untuk bicara.
Memilih tempat sepi dan tersembunyi adalah hal yang paling penting untuk mereka berdua. Wajar saja karena Taehyung tak ingin muncul masalah.
Bukan kata yang kini Sana keluarkan. Ia hanya menangis sambil mendekap Taehyung, membuat pria Kim itu cukup bingung. Namun, ia teta berusaha menenangkan Sana dengan mengusap halus kepalanya.
"Kenapa kau jadi menangis? Ada apa?" tanya Taehyung, membuat Sana menggeleng kemudian mengeratkan dekapannya. "Apa sesuatu terjadi? Sana, jangan membuatku bingung."
Kali ini Sana melepas pelukannya, membuat Taehyung dengan segera mengusap air matanya. "Seseorang benar-benar jahat."
"Apa mereka memberikan komentar buruk? Jangan terlalu dipikirkan."