#43 Milikku

685 113 24
                                    

[Jangan lupa pergi ke hotel di Gangnam besok malam.]
[Kenapa semalam kau tidak datang?]

Taehyung berdecak setelah membaca pesan yang masuk ke ponsel Sana. "Astaga, apa yang terjadi?"

"Ada apa?" Sana bingung saat tatapan Taehyung benar-benar lain padanya.

"Apa yang kau lakukan dengannya? Kau--"

Sana membulatkan mata saat melihat ponselnya sudah berada di tangan Taehyung. Ia kemudian merebutnya lalu menyembunyikannya di balik tubuhnya. Sudah terlihat jelas dari wajahnya jika saat ini ia benar-benar takut.

"A-aku bisa menjelaskannya." Sana terus mundur saat Taehyung berusaha mendekatinya. Hingga akhirnya langkahnya terhenti saat punggungnya sudah menabrak dinding.

"Kalau begitu jelaskan sekarang." Taehyung menopang tubuhnya dengan tangan kanan ia letakan di samping wajah Sana. "Sana-ya, kau tidak akan menjelaskannya?"

Taehyung terkejut saat Sana tiba-tiba saja mendekapnya dan menangis. Padahal ia tak berniat membuat Sana menangis. "W-wae?"

Sana melepas dekapannya. Ia lantas menyeka air matanya sambil berusaha untuk mengendalikan dirinya. "Tapi jangan lakukan sesuatu setelah mendengarnya."

"Katakan saja."

"Seseorang memaksaku untuk melakukannya. Jika tidak, dia akan menyebar rumor palsu dan merusak karirku." Sana kembali menangis, membuat Taehyung segera memeluknya. "Aku tak punya pilihan lain selain setuju. Selama ini Chan yang selalu membantuku. Dia selalu meminta seseorang menggagalkan pertemuan itu. Aku tak tahu apa yang akan terjadi jika aku benar-benar bertemu dengan pria yang terus menghubungiku itu."

Apa separah ini? Taehyung tak tahu jika Sana menyembunyikan masalah sebesar ini dari semuanya. Bahkan ia sangat yakin jika Sana tak menceritakan ini pada membernya.

"Tenanglah, aku tak akan membiarkan siapapun melakukan ini padamu."

"Aku sangat takut. Bagaimana jika dia benar-benar menyebar rumor buruk tentangku?"

"Aniyo, aku yakin semua itu tak akan terjadi." Taehyung menyeka air mata Sana sebelum akhirnya mengecup manis bibir kekasihnya. Ia kemudian tersenyum untuk menenangkan Sana. "Lebih baik kau bicarakan ini pada agensi. Sana-ya, aku sungguh tidak mau sesuatu terjadi padamu."

Sana tahu, dunia entertainment memang cukup kejam. Namun, ia tak akan mungkin setuju jika seseorang memanfaatkan dirinya untuk kepuasan pribadi saja.

Selama ini ia tak berani membicarakannya dengan siapapun karena ia terlampau takut. Ia tak mau jika yang lain terkena imbasnya. Itulah kenapa ia memilih untuk memendamnya sendirian. Padahal setiap malam ia pasti menangis hanya karena masalah ini.

Taehyung melangkah ke arah dapur, membawakan segelas air pada Sana diiringi dengan senyumnya. "Ini mungkin akan membuatmu lebih tenang."

"Oppa, apa kau tidak marah?"

Taehyung tersenyum kemudian menggeleng. "Aku sama sekali tidak marah padamu. Aku hanya kesal pada pria itu. Beraninya dia berniat menyentuhmu. Aku saja tidak berani."

"Seharusnya aku mengatakan ini lebih awal, tapi aku tidak mau Oppa memikirkanku."

Taehyung membulatkan mata tak percaya sebelum akhirnya duduk di hadapan Sana. "Jadi, ini sudah terjadi lama?"

Sana mengangguk. "Semenjak Twice mengadakan tur konser. Aku rasa agensi memang sudah tahu ini, selama satu tahun Twice diberikan jadwal gila tanpa istirahat."

"Kau harus ceritakan apapun padaku, hm? Aku pasti akan mendengarnya semuanya."

Beruntung? Ya, Sana akui hidupnya memang sangat beruntung. Ia selalu saja dipertemukan dengan orang-orang baik. Termasuk Taehyung.

The Secret✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang